Rindi mengeliat, Dia berbalik tidur mengahadap kekanan. Tangannya lalu memeluk sesuatu. Rindi mengerutkan kening dengan mata terpejam. Seingatnya tidak ada guling di ranjangnya. Rindi membuka mata pelan dan melihat apa yang Dia peluk.
Rindi melebarkan matanya tidak percaya melihat Suaminya sudah tidur di depannya sekarang. Rindi menepuk-nepuk pipinya sendiri lalu mencubit juga dengan pelan.
"Sakit," lirih Rindi lalu mengusap-usap pipinya.
"Bagaimana bisa Orang ini ada disini sekarang. Jam berapa Dia sampai? Kenapa Aku tidak tahu," ujar Rindi bermonolog sambil terus memandangi Stefano.
"Apa Aku cuma bermimpi? Kalau mimpi bangunlah, Rin! Bangun!" gumam Rindi lagi.
Rindi menepuk-nepuk pipinya mencoba untuk sadar dari tidur. Tapi usahanya sia-sia karena memang Dia tidak sedang bermimpi.
"Awwww...." pekik Stefano karena merasakan sakit pada pipinya.
Merasa semua ini mimpi Rindi justru mencubit pipi Stefano sedikit keras, untuk memastikan itu benar Stefano atau hanya halusinasinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com