Lashayu
of reading
2
Read books
"Americano Joa ... joa ... joa...." Ehe, jadi ingat sama anak asuhnya Bangchan yang demen banget minum Americano. Saelah, Lin Tian, otaknya selalu encer dan lidahnya paling paham sama namanya makanan enak. Maybe, dari sekian beban, makanan jadi alasan terkuat bagi Lin Tian untuk menyukai kehidupannya yang sekarang.
Dalam bayanganku, Lin Tian itu kek bayi gedhe yang planga-plongo polos. Sebenarnya kasihan juga, sih. Dia itu kek dari jaman baheula, terus nyasar di dunia metropop. Well, siapa yang nggak bingung, coba? But, caranya dia gelud udah pro bangeut, ya, bikin kangen.
Pedang Naga-neun, eodigayo?
Red light! Uwiwuwiw! Saudara, lhooo
Lah, mengadi-ngadi. Mencairkan suasana pakai siul. Coba pakai obor, mungkin lebih cepat melehoy-nya, Mas. Fyuh, beruntungnya punya Lin Hua, si cantik yang paling pengertian sama keadaan Lin Tian. Pokoknya selama di dunia, mereka berdua jangan jauh-jauh naruhnya, takut kalau saling mencari dan merindu. Eaaaa
Mas Tian mau dielap keringatnya, nggak?
Gimana, gimana? Kesetrum, ya? Ahaha, tapi nggak sampai gosong, kok. Paling cuma getaran-getaran tipis di sepanjang vena. Lin Tian, janji jangan pingsan, ya? Tangannya Lin Hua cuma sanggup nabok mulut kamu, kalau nyeret bobot tubuhmu itu urusannya Lin Xiao.
Fyuh, hampir aja Lin Xiao dikeroyok readers tercintrong. Kalau aja dia kepleset kulit pisang di jalan, alamat yang ada mereka udah nggak usah mampir ke rumah sakit. Ihh, ngeri. Nggak usah dibayangin. Cuma, ya, kalau misal beneran Lin Tian tinggal nama aja di pertempuran itu, kira2 dia bakal nemplok di tubuh siapa lagi, ya?
đđ Amnesia, mah, biasanya lupa identitas sama orang di sekitarnya. Mungkin juga lupa sama kejadian dalam tempo waktu tertentu. Nah, kalau Lin Tian ini bisa jadi masuk kategori kasus baru di dunia medis. Sampai lupa kosakata. Eh, bukan lupa, lebih tepatnya dia emang pakai bahasa alam tingkat lain đ¤§
Yap, right. Cewek emang gitu. Bilangnya, "Nggak apa-apa." Padahal di balik tiga kata yang menyertakan setrip itu memiliki sejuta makna yang ditahan. But, di sini Lin Hua cuma bersikap bijak aja, gamau bikin pikiran Lin Pan nyabang ke hal selain Lin Tian. Hope you'll be gwaenchana, Hua.
Anak durhaka! Kukutuk kau jadi ba ... ba ... ba ... rongsai.