Seperti saat ia nekat bersama eugene di taman bermain. Menghabiskan waktu seharian hingga lupa menyiapkan makanan di rumah. Tubuhnya hampir remuk saat sabuk kulit sintetis menyentuh punggungnya. Bahkan rasa perih itu masih ia rasakan hingga saat ini.
Tangannya meremas ujung rok. Perasaannya bercampur aduk. Kenangan beberapa tahun silam kadang kerap muncul di kepalanya. Seakan berbisik, mengoloknya yang hanya pecundang. Jika bukan karena harta orang tuanya, orang-orang itu tak akan sudi berteman dengan dirinya.
Menghela nafas sebelum menyentak dengan keras lengan Jeffrey. "Kau bertaruh berapa ?" Michelle menatapnya datar, pemuda itu hanya tersenyum canggung menutupi salah tingkahnya.