Riko masuk ke dalam sebuah ruangan gelap yang hanya diterangi cahaya-cahaya lilin. Di dalam ruangan itu ada bosnya yang sedang duduk menatap jendela sambil menyesap kopi.
Haya dan keluarganya tinggal di komplek perumahan para pejabat kepolisian. Karena ayahnya seorang pensiunan polisi dengan kedudukan tinggi, ia bisa tinggal di tempat 'teraman' di Jakarta.
Mayor Agung duduk tegang di hadapan seluruh tim yang kemarin menangani kasus Ibas. Haya bisa melihat wajah kusut dan mata lelah yang terpancar dari raut wajahnya. Sepertinya Mayor Agung bekerja terlalu keras akhir-akhir ini sampai kurang istirahat.
"Iya. Banyak tembakan tadi. Sampai orang-orang tidak bisa keluar. Aku bisa keluar karena Kapten Ji memintaku menghubungi kantor pusat," kata Ethan. Wajah Ethan penuh dengan keringat.