"Sedikit lagi selesai. Jangan terpancing emosi lagi kalian," Keynan mengingatkan seraya menghela nalas berat, "Ki gimana kondisi di kantor sana?"
Yuki yang tengah duduk di hadapan sebuah monitor yang menampikan pemandangan kantor milik Profesor Alan sontak menoleh, "Masih kondusif kok. Mereka cuma ngomongin proyek," jawabnya. Ia meletakkan sebuah alat penyadap di kantor itu ngomong ngomong sehingga mereka bisa memantau pergerakan Profesor Alan dengan lebih mudah.
"Terus pantau. Gue selesain ini dulu. Jangan sampe ada satu pun yang kelewat," ujar Keynan.
***
"Feli astaga," Yuki memeluk tubuh Felicia erat, "Akhirnya,"
"Makasih ya kalian udah repot-repot cari penawar racun buat Feli,"
Juwita merengut tak suka, "Jangan gitu lah, kan kita keluarga,"
Felicia tertawa renyah mendengar ucapan Juwita, "Iya kak,"
"Gimana? Ada yang sakit nggak?" Glen bertanya dengan nada khawatir tercetak jelas.
"Enggak kok Glen, puji tuhan,"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください