webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · 都市
レビュー数が足りません
278 Chs

Tom and Jerry.

Sepulang dari butik, Reksa mengantar Laura pulang ke rumah. "Makasih ya bang," ucap Laura.

"Sama-sama, dek. Sana masuk, Abang mau pulang," jawab Reksa.

"Siap bang, dah." lanjut Laura sambil tersenyum ke arah Reksa. Namun saat ia menatap Rafael, gadis itu langsung memberikan tatapan permusuhan.

"Dih, santai dong liat nya." ujar Rafael.

Laura hanya mengabaikan ucapan pria tersebut dan masuk ke dalam rumah. Entah kenapa, jika melihat wajah Rafael gadis itu merasa sangat kesal dan ingin sekali menjambak rambut, Rafael. Reksa hanya bisa terkekeh kecil saat melihat adiknya yang kesal, karena diabaikan oleh Laura.

"Sabar dek, jangan emosi." Ujar Reksa yang berusaha menahan tawa.

Rafael menatap kakaknya dan langsung mengeluarkan ponsel untuk mengirimkan pesan pada, Laura. Setelah mengatai Laura lewat pesan, Rafael langsung terlihat sangat bahagia. Pria itu menyimpan kembali ponselnya dengan wajah yang sumringah.

"Jalan bang," ajak Rafael.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください