webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · 都市
レビュー数が足りません
278 Chs

Kebahagiaan Masing-masing.

Tuan Dimas dan Nyonya Tiara memutuskan untuk menikah. Mereka sudah tak muda lagi, dan tidak ada namanya untuk berpacaran. Kedua paruh baya itu tengah berada di rumah, dan dihadapan mereka sudah ada anak serta menantu dari, Tuan Dimas.

"Kenapa Papa memanggil kita jam segini untuk datang ke rumah?" Tanya Oliv.

Tuan Dimas tersenyum, "Papa mau meminta izin untuk menikah pada kalian berempat. Papa dan Tante Tiara kalian akan menikah, karena Papa tidak ingin berpacaran. Usia Papa sudah tua, tidak pantas untuk berpacaran. Jadi Papa dan Tante Tiara kalian memutuskan untuk menikah.." jelas Tuan Dimas.

"Apa kalian mengizinkan kami untuk menikah?" Tanya Tuan Dimas dengan hati-hati.

Oliv dan Adit menatap kearah Tuan Dimas. Kedua orang itu menatap ke Nyonya Tiara yang menundukkan kepalanya. "Oke, gapapa kali Pa. Kayanya lucu deh punya adek, di usia yang sekarang, ehehehe.." ujar Oliv.

"Ehehe, iya Kak. Adek rasa anak jadinya," balas Adit sambil tersenyum bahagia.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください