webnovel

YOU, ME, DEATH

作者: Vince_Umino
都市
連載中 · 26.2K ビュー
  • 20 章
    コンテンツ
  • 5.0
    11 レビュー結果
  • NO.200+
    応援
概要

Cara termudah untuk melupakan mantan kekasih adalah, mereset kembali pikiran. begitulah yang terjadi pada Junghan, pria kaya yang jatuh miskin karena mantannya. Dia bertekad menjadi orang lain dengan menghapus ingannya untuk memulai lembaran baru. Namun, tak semudah yang direncanakannya. satu persatu masa lalu datang padanya.

タグ
7 タグ
Chapter 1Tiga Ekor Panda

Cahaya lilin goyah oleh napasku yang keluar. Teriakan dua orang itu masih terdengar hingga sekarang. Entah apa karena mereka sama-sama takut gelap sehingga terus merengek-rengek memanggilku. Tetapi yang aneh adalah, siapa yang mengunci kamarku?

Setelah pintu kamar telah berusaha kubuka namun tidak bisa. Aku mematikan lilin dan mengantonginya. Dari jendela kamar, aku keluar dan menginjak halaman belakang. Dari atas dahan pohon, aku berdiri, memandang pada lingkungan rumah yang penuh dengan lampu. Makin aneh kalau rumahku saja yang mati listrik. ''Apa saklarnya rusak?''

Aku meloncat dari dahan pohon ke atap rumah. Di rumah tua ini ada satu atap pada bagian dapur yang memiliki jendela. Aku masuk lewat jendela atap yang rupanya telah rusak itu dan sampai di dapur.

Kalau tidak salah, ada satu senter kecil di salah satu lemari penyimpanan. Lilin kunyalakan dan diletakkan di dekat wastafel. Kubuka satu lemari bagian atas dan menemukan senter yang kumaksud.

Cahaya senter bergoyangan selama aku berlari. Sesampainya di ruang Tv cahaya senter kusorot pada wajah mereka yang tengah berpelukan.

''Ada apa memanggilku?'' tanyaku ketus pada mereka.

''Ke sana ...,'' tunjuk Fujia. ''Arahkan senternya ke sana!'' ia menunjuk pada jendela di dekat dapur. ''Semula saat kau masuk ke kamar, ada bayangan lewat sana. Aughh ... aku merinding.''

Aku menghela napas. ''Kalau tahu begini, aku tidak akan repot-repot memanjat dahan pohon! Ini akibatnya kalau menonton film horor.''

Aku berbalik hendak meninggalkan mereka. Suara kaki mereka ramai berlomba menghampiriku dan mendempet tubuhku. ''Sungguh, Masio. Tadi kau masuk ke kamar dan sosok itu muncul. Ayo periksa dulu, aku tidak tenang nih.''

''Jika benar apa yang dilihatnya, kalau begitu yang mengunci kamarku tadi orang yang dia maksud?''

Kami berjalan pelan-pelan, senter menyorot ke segala arah lalu berakhir ke dapur, tetapi tak ada apa-apa yang ditemukan. Mendadak senter mati, dua bocah ini kembali membekap lenganku erat-erat.

''Lepaskan dulu lenganku!'' aku menarik lengan dari mereka karena susah berjalan. Cahaya lilin kekuningan dari dalam kamar terlihat di bawah pintu kamarku. Ku tarik kenop pintu tetapi tak berfungsi. Pintu kamar sendiri terpaksa kudobrak. Butuh waktu beberapa menit sampai akhirnya terbuka.

Sinar lilin nan terang menyembur wajahku. Sekonyong-konyong, dua bocah ini menyerbu lilin, menabrak lengan serta pundakku lalu meloncat ke atas ranjangku sambil berselimut.

Aku menggeleng-geleng atas kelakuan mereka. Getar smartphone terdengar tak jauh dari kamar, aku menoleh ke belakang, dan mendapati sinar layar smartphone yang tergeletak di atas meja makan. Aku mengambil smartphone kemudian kembali ke kamar.

Malam ini sudah banyak yang dilalui dan hal ini berkat dua orang ini. Aku menaiki ranjang dan berbaring di tengah-tengah mereka. bagiku sudah terlalu lelah mengurusi mereka ini, sehingga kubiarkan tanpa menegur lagi.

Pikiranku melayang pada kenop pintu kamar yang rusak dan terkunci sendiri, lalu muncul pertanyaan. ''Apakah kalian sudah mengunci pintu luar?''

''Bukankah kau yang terakhir masuk rumah?'' sahut Kenta yang berbaring di sisi kiriku.

Lalu Fujia memperkuat dan mendukung ucapannya. ''Dia benar. Apa kau melupakan pintunya. Nanti ada yang masuk!''

''Ck! Bikin repot saja!'' Aku hendak beranjak dari ranjang, mendadak tubuhku oleng saat lenganku ditarik oleh mereka.

''Ah ...!!!''

Aku mendesah lelah, rasanya mentalku sudah tak kuat meladeni mereka.

Dalam waktu yang lama, diantara kami tak ada yang memejamkan mata. Aku menatap hampa pada langit-langit kamar yang remang-remang. Kemudian kesunyian malam ini dipecah oleh suara kenta.

''Fujia, masih belum tidur?''

''Aku masih ingat adegan film horor yang terlihat mirip seperti suasana saat ini,'' sahut Fujia.

Diantara mereka, aku hanya menjadi pendengar. Jika bisa, ingin kucopot kedua telingaku ini dan menyimpannya untuk sementara waktu, agar tidak mendengar celotehan mereka.

''Dulu, kata ibuku saat aku berada di pedesaan ketika sedang mati listrik jangan biarkan pintu kamar terbuka dan menampilkan kegelapan di ruangan lain.''

Ucapan Fujia membuat kami menoleh pada pintu kamar yang menganga. ''Memang kenapa?'' tanyaku penasaran. Aku menoleh padanya dan memperhatikan nuansa seram wajahnya.

Kalau sudah melihat wajah Fujia yang serius begini, aku suka merinding sendiri, ceritanya jadi makin seram.

''Kegelapan adalah rumah bagi bangsa hantu. Mereka suka mengintip manusia dari tempat yang tak bisa di lihat. Pernah suatu hari, ketika aku masih kecil mainanku menggelinding ke sebuah ruang gelap. Dan tiba-tiba ada yang berdiri di ambang pintu sambil memanggilku untuk masuk ke dalam kegelapan. Seperti di depan pintu kamar itu.'' Fujia menunjuk pada pintu kamarku lalu berbalik membelakangiku. ''Ayo tidur, aku sudah mengantuk!''

Aku memukul punggung Fujia yang meninggalkan kesan horor pada kamarku sendiri. ''Sekarang gara-gara kau, aku jadi tegang!''

Fujia tertawa kecil di balik selimut, ia masih membelakangiku sambil berkata, ''Ayo tanding tidur siapa yang lebih cepat!''

Lama dalam sunyi, dua orang itu pun pergi tidur, meninggalkan aku yang tidak bisa menutup mata. Waktu bergulir lambat, mata mulai berat. Kucoba memejamkan mata berharap dapat terlelap seperti mereka berdua. Seperti aku akan jatuh tidur, badan mulai terasa rileks sekali. Ttepai semua itu mendadak hancur oleh lengan Fujia yang membentang di dadaku. Aku terkejut dan hampir tersedak. Belum terlampiaskan amarahku pada bocah bodoh itu, sekarang Kenta malah berbalik dan napasnya meniup-niup leherku, hal itu sukses membangunkan bulu roma sekujut tubuhku. Suara dengkur Fujia menciptakan musik aneh di tengah malam.

Tring tring tring!

Jam digital berdering heboh. Mataku membola dengan tatapan yang panas dan masih berat. Serasa baru saja tidur sekarang secepat kilat matahari telah keluar. Fujia beranjak dengan cepat mendahuluiku. Seperti biasa, ia bangun dengan heboh dengan leher bergerak ke sisi kiri dan kanan. Kemudian di susul oleh Kenta yang berguling sampai jatuh dari ranjang.

Habis bangun tidur, tubuhku terasa di gebuki. Lemas, lunglai dan terasa tidak hidup. Aku melongos dan berdiri, mataku membesar melihat jam telah menunjukkan pukul 7.30 pagi. Mereka berlarian ke kamar mandi, antara Fujia dan Kenta saling berebut untuk membuka kenop pintu.

''Menyingkir dari depan pintu!'' bentak Kenta sambil mendorong lengan Fujia.

''Ayo masuk dan mandi sama-sama!''

Aku melesat cepat dan berdiri di belakang mereka. Pundak Fujia kutarik hingga wajahnya menghadapku. ''Kenapa kau masih di sini? cepat pulang!''

''Wah, teman macam apa kau ini? Kau sendiri sudah melihat, 30 menit lagi gerbang sekolah akan tutup. Aku akan bersihkan diri disini dan pergi sekolah.''

Aku beralih menarik pundak Kenta dan menatapnya tajam. ''Sana pergi mandi di luar kamar! Cepat!'' kuusir dia dengan membentak secukupnya sampai-sampai wajahnya berubah masam. Ini demi kebaikannya, tak mungkin dia berbagi kamar mandi dengan dua pria seperti kami. Membayangkannya saja membuat aku cemas. Apalagi sikap Fujia terhadap perempuan lebih agresif dari saat bersama laki-laki. Jika si bodoh ini tahu, aku harus putar otak untuk membuat ia hilang ingatan, meski harus menggunakan formula milik ayah.

Kenop pintu berhasil kukuasai, kutahan pintu agar tidak di buka Fujia. Ia masih bersikeras mengalahkan aku. Sementara itu, aku menunggu Kenta benar-benar hilang dari kamar. Setelah punggungnya lenyap, aku membuka pintu kamar mandi.

Ku lepas baju singlet dan menyisakan sempak. Di antara kami berdua, sempak yang paling mencolok adalah milik Fujia yang bergambar patrik si bintang laut merah muda. Aku menyunggingkan senyum melihatnya. Tetapi rasa bahagia sekaligus lucu itu lenyap saat mataku menangkap arah tatapan matanya yang tertuju pada sikat gigi.

''Oh, No. Jangan sikat gigiku!''

Slap!

Aku kalah cepat menyelamatkan sikat gigiku dari Fujia. Dia langsung menyambar begitu ada kesempatan.

''Ah, sungguh, kau ini pelit sekali, Masio. Jika aku tidak cepat kau hampir mengambil sikat gigi ini dari tanganku. Jangan ribut cuma gara-gara sikat gigi, besok akan ku ganti milikmu!''

Aku mendesis. ''Tidak usah. Dan jangan letakkan kembali di sana!'' Aku menatap jijik pada busa-busa putih bersama saliva panjang menjuntai.

Terpaksa aku mengambil sikat gigi bekas bulan lalu dan mulai menggosok gigi. Agak sedkit menjauh dari Fujia, karena tiap kali ia menyikat gigi, maka busa-busa putih beserta air liurnya muncrat kemana-mana, bahkan mengotori cermin.

Waktu 30 menit, tak akan selesai digunakan untuk mandi dan persiapan ke sekolah. Cara pikirku mendadak sama dengan Fujia. Kami sama-sama tidak ada yang mandi.

Mendadak pintu dibuka oleh Kenta yang berdiri di ambang pintu. Ia menatap kami berdua, baju singletnya yang ketat menampilkan lekuk tubuhnya, bahkan dua benjolan di dada itu tampak jelas. Meski payudaranya tergolong kecil untuk seusianya, tetap saja menusuk mataku.

Fujia menghentikan laju gosokannya pada giginya, busa putih itu masih berhamburan di sekitar mulut, belum di bersihkan ia malah berjalan hendak menghampiri Kenta. Katanya sambil mengulum sikat gigi, ''Kenapa masih belum berganti baju juga? Eh, di dadamu itu –''

Lekas ku tutup mata Fujia dan mendorong kepalanya hingga terhuyung ke belakang semnetara itu aku memutar tubuh Kenta dan menendangnya ke luar. Segera kukunci pintu dan menatap balik pada Fujia.

Mimik wajahnya menyiratkan rasa penasaran yang tinggi. ''Apa jangan-jangan dia menyadarinya? Payudara gadis itu.''

''Yang barusan itu, apa itu ...''

Deg

Aku menatap tegang pada Fujia yang menjeda kata-katanya.

''Wah, dua benjolan di dadanya itu benar-benar bagus. Omong-omong, apa Kenta senang olahraga. Tubuhnya kecil tapi otot dadanya kencang sekali.''

Aku mengembuskan napas lega. Kapasitas otaknya yang sempit membuat ia mudah dibodohi. Untung saja dia terlalu bodoh untuk mengerti situasi.

あなたも好きかも

Ahli Waris Palsu Ternyata Miliarder Sejati!

Setelah dikeluarkan oleh keluarganya, ternyata dia adalah pewaris sejati yang bernilai miliaran, dan orang-orang di sekitarnya menyadari hal itu. Keluarganya sangat menyesal dan menuntut setengah dari kekayaannya sebagai balasan atas membesarkan dia. Dia mencemooh dan menggunakan jimat kebenaran untuk mengungkap rencana mereka. Seorang bajingan selalu mengganggunya dan ingin kembali bersamanya. Dia dengan mudah membuatnya "bertemu dengan leluhurnya" setiap malam. Selain itu, sepupu-sepupunya selalu meremehkannya, menganggapnya sebagai aib. Yang mengejutkan, ketua dari keluarga kaya datang padanya dan berkata, "Asalkan kamu bisa menyelamatkan putriku, aku akan memenuhi semua permintaanmu!" Keluarga kaya lainnya, yang telah bermusuhan dengan keluarga barunya untuk waktu yang lama, juga tidak tahu malu datang dan berkata, "Asalkan kamu bisa membantu kami, keluarga kami akan sangat berterima kasih atas kebaikan keluargamu!" Kemudian, bahkan sepupu yang memberontak menjadi pengikutnya, mengklaim, "Dia adalah satu-satunya saudariku! Siapa pun yang berani menghina dia, aku akan mengutuk seluruh keluarganya!" Keluarga barunya akhirnya menyadari bahwa gadis kecil miskin mereka ternyata adalah orang besar! "Aku perlu menggambar mantra, mengusir kejahatan, menyelamatkan orang, dan mengejar pria itu! Betapa sibuknya aku!" katanya dalam kesusahan. Pria itu berkata, "Sebenarnya, kamu tidak perlu mengejarku. Aku sudah menjadi milikmu."

LittleFishOnKitty · 都市
レビュー数が足りません
318 Chs

Pernikahan Kontrak: Pengantin Pengganti

Beberapa menit sebelum pernikahannya, Jeslyn mengetahui bahwa calon suaminya hanya mengincar keuntungan yang akan didapat dengan menikahinya. Patah hati dan merasa dikhianati, dia memilih satu-satunya pilihan yang ada pada saat itu, yaitu untuk melakukan pernikahan kontrak dengan pria yang bisa ia temukan, atau jika tidak, kekayaan keluarganya akan jatuh ke tangan musuh. … "Tuan, tolong, maukah Anda menikahi saya?" Dia bertanya padanya. Seorang pria yang dia lihat masuk ke kamar kecil tempat pernikahan. 'Dia pasti salah satu tamu,' pikirnya. Maverick terkejut dengan proposal itu. Dia melihat Jeslyn mengerutkan dahi ketika dia menoleh untuk menatapnya. Jelas dia ketakutan padanya, namun dia menenangkan diri, siap untuk melompat ke misteri di hadapannya. "Ini akan menjadi kontrak pernikahan. Kita akan bercerai setelah satu tahun," katanya. Dia juga memerlukan seorang wanita untuk anak nakalnya, jadi dia menjawab, "Deal." Tanpa sepengetahuannya, dia baru saja membuat kesepakatan dengan setan termanis yang pernah ada. ... Dia adalah mimpi buruk negara M, negara di mana kejahatan memerintah. Dia adalah kelinci kecil yang dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Membunuh lalat? Tidak, dia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Namun, terpaksa menjadi istri iblis, dia tidak punya pilihan selain melepaskan kepribadiannya yang palsu. Kelinci kecil apa? Siapa bilang dia tidak bisa menginjak jari-jari tangan seorang pianis dengan tumitnya dan pura-pura seperti tidak bermaksud melakukannya? Ha, selebriti ini ingin memainkan kartu kasihan? Apakah mereka ingin mendapatkan simpati masyarakat? Nah, mengapa lagi dia disebut 'kelinci kecil'? Bukankah itu karena dia terbaik dalam berakting imut? Apakah tidak ada yang memberi tahu teratai putih ini yang ingin menyelam ke tempat tidur suaminya bahwa dia mencuri jiwanya ketika dia menampar anak nakal itu?

Hassy_101 · 都市
レビュー数が足りません
501 Chs

Ketika Cinta Menemukan Tuannya

"Aku Mencintainya, walaupun aku tahu kalau itu berbahaya! " ............... Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang wanita asal Indonesia yang memiliki pengalaman buruk akan cinta. Calon suaminya terpaksa harus menikahi sepupunya disaat undangan pernikahannya sudah tersebar. Ditengah ke malangan nya itu, ia melarikan diri ke Korea Selatan. Di Hari pertamanya ia malah bertemu dengan Kim Lion yang merupakan lelaki kejam yang berkuasa di Seoul. Kim Lion menjalankan perusahaan milik keluarganya sebagai CEO di KI Grup yang merupakan salah satu perusahaan paling berpengaruh di Korea Selatan. Sayangnya, Kim Liom adalah lelaki sombong yang menganggap dirinya paling sempurna sehingga tidak ada wanita yang pantas untuk menjadi pendampingnya. Suatu hari Kim Lion bertemu dengan gadis yang aneh dan terlihat sangat biasa. Gadis itu adalah satu-satunya wanita yang membenci Kim Lion karena selalu mengusik hidupnya yang tenang, dia adalah Nana perempuan mungil asal Indonesia yang tidak cantik dan tidak juga jelek. Semenjak bertemu dengan Nana, Lion pun merasa resah dan tidak tenang karena ia selalu memikirkan Nana seperti orang gila. Kim Lion menggunakan segala cara agar Nana menjadi miliknya sehingga pada suatu hari, Nana terpaksa menjadi pelayannya. Kim Lion tahu kalau dia jatuh cinta sama Nana, namun dia tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya. .......................................................................... "Dasar Iblis, apa yang kamu inginkan dariku?". Nana melotot ketika melihat Kim Lion memblokir tubuhnya di dinding kamar mewah itu. "Kenapa kamu selalu menolakku?". Wajah Lion semakin mendekat sehingga Nana merasa Frustasi. "Kenapa aku harus menerima Iblis sepertimu?". Nana memberanikan diri menantang tatapan jahat Kim Lion. "Karena Aku adalah Kim Lion. Lelaki tampan dan kaya raya yang dipuji oleh semua wanita. Jika kamu bersamaku, maka aku pastikan akan membuatmu menjadi wanita paling beruntung. Bagaimana?". Jawab Kim Lion sambil tersenyum licik. ......................................................................... Bagaimana dengan Nana? Akankah Dia mau hidup bersama lelaki kasar dan sombong seperti Kim Lion? Atau, dia memilih lelaki lain yang merupakan musuh sekaligus sahabat Kim Lion yang super baik dan tampan?. Temukan jawabannya dengan mengikuti setiap bab di novel ini. Kalau Kalian suka, jangan lupa dukung novel ini dengan memberi Power Stone sebanyak-banyaknya. Dan tulis pendapat kalian di kolom review dan komentar agar saya bisa memperbaiki yang salah. Satu Power Stone dan Komentar atau Review dari kalian adalah penyemangat saya untuk menulis. Happy Reading! Instagram. @azzahra_tina mampir Juga di Karyaku yang Lain. 1.Istri Kecil Tuan Ju 2. Pelengkap Hidupku. 3. Flower Of Evil

Tinaagustiana · 都市
4.9
1120 Chs

レビュー結果

  • 総合レビュー
  • テキストの品質
  • リリース頻度安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界観設定
レビュー
いいね
最新

応援