"Maaf. Aku gak bisa hubungi dia, tapi percaya sama aku. Dia gak ada niatan buruk, dia cuma pengen ngobrol sama aku. Mungkin dia agak berlebihan, tapi semua itu dia lakuin biar dia gak bikin kamu sakit hati, walaupun cara yang dia lakuin salah," jelasku.
"Aku mohon maafin aku dan dia. Aku tegasin lagi! Aku dan dia gak punya hubungan apapun selain pertemanan. Aku juga gak bisa ninggalin dia buat kamu begitu sebaliknya. Aku harap kamu ngerti dan bi–"
"Gimana aku mau ngerti? Dia udah bilang kalau dia hamillah, kamu cium dialah, kamu cium leher dialah, apa coba maksudnya? Lagian gak ada bukti kan kamu gak salah? Gak ada bukti juga kamu gak ngelakuin hal itu sama dia? Iya kan?" Aku mengernyitkan dahiku. Kenapa dia malah sulit sekali ditaklukkan?
"Oke. Aku bakalan jelasin yang sebenarnya," kataku kepada Stella.
"Yang sebenarnya? Maksudnya?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください