“Eh … Selamat Pagi, Pa. Maaf Fira nggak liat ada Papa.”
“Selamat pagi juga, Nak. Papa suka melihat kamu masak, Nak. Papa jadi teringat seseorang,” ucap Irawan. “Kayaknya Nak Fira lagi masak nasi goreng ya. Buat Gilang?” lanjutnya bertanya.
“Iya, Pa. Tapi kalau Papa mau buat Papa juga boleh.”
Irawan terkekeh kecil. “Papa nggak dibolehin dokter sarapan seperti itu lagi, Nak. Padahal Papa sangat ingin mencicipi masakan Nak Fira. Oiya, Fira tau Gilang suka sarapan nasi goreng?”
“Ah, iya tadi nanya sama Mbak di dapur,” jawab Zafira.
“Beruntung sekali Gilang menikahimu, Nak. Dia akan kembali merasakan dibuatkan makanan kesukaannya oleh wanita terdekatnya. Dulu, mamanya hampir tiap hari membuatkan nasi goreng kesukaannya. Tapi sejak Mamanya pergi meninggalkannya, dia tak pernah lagi merasakan masakan yang dibuat dengan hati dan cinta. Semoga dengan adanya Nak Fira disini bisa membuatnya sedikit melembutkan hatinya.”
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください