webnovel

Kebangkitan Kembali

Mentari telah kembali, tetapi tidak lagi seindah seperti dulu. Masa di mana kedamaian tercipta, hancur begitu saja karena muncul berbagai jenis monster di belahan dunia. Dunia yang dulu dikenal sangat indah dan tenang, seketika hancur berantakan menjadi medan peperangan. Umat manusia berjuang keras demi bertahan hidup dan membalas dendam, tetapi sayangnya semua sia-sia.

Sebuah portal yang muncul secara tiba-tiba mengeluarkan berbagai macam mahluk yang tidak kenal, 'Monster'. Mereka membantai segala jenis mahluk hidup yang dilihat, termasuk umat manusia. Di saat semua orang telah berputus asa, keajaiban pun tercipta. Sekelompok orang dengan kekuatan super muncul entah dari mana dan membunuh monster yang ada serta membawa kembali kedamaian ke seluruh dunia.

Satu per satu orang-orang mulai memiliki berbagai macam kemampuan aneh bahkan diluar nalar manusia. Orang-orang yang memiliki kemampuan tersebut lebih dikenal sebagai Hunter. Mereka yang mendapatkan berkah dari Tuhan, memiliki segalanya. Uang, harta, tahta bahkan wanita akan selalu ada di genggaman mereka.

Namun, di saat yang bersamaan ada begitu banyak kericuhan yang tercipta akibat begitu banyaknya Hunter yang muncul. Oleh sebab itu pemerintah dunia berinisiatif untuk menciptakan aturan bagi para Hunter agar tercipta kehidupan sosial yang lebih baik, kelompok tersebut bernama Guild. Guild merupakan asosiasi yang secara khusus merekrut dan mempekerjakan Hunter untuk memasuki portal atau membasmi monster yang masih tersisa akibat kemunculan portal yang secara tiba-tiba.

***

10 tahun telah berlalu, kini semua kembali seperti sedia kala—damai dipenuhi cinta. Di dalam ruang kecil nan kotor—cat dinding kian terkelupas, atap yang bolong dan tempat tidur yang hanya beralaskan kardus—seorang pria kira-kira berusia 18 tahun tengah berdiri menatap sebuah koran. "Haa ... seandainya aku memiliki kemampuannya, mungkin hidupku tidak akan seperti ini. Kenapa juga aku harus memiliki kemampuan sampah seperti ini?" gerutunya seorang diri.

Hikari Shin, itulah namanya. Seorang pemuda yang bangkit menjadi seorang Hunter ketika berusia 10 tahun. Kemampuannya terbilang unik, walaupun hanya memiliki satu saja kemampuan—Arks. Ketika menggunakan kemampuan tersebut, Hikari akan menjadi semakin kuat setiap detiknya. Namun, di saat yang bersamaan usia dan kehidupannya akan dikurangi hingga akhirnya mati hanya dalam beberapa menit saja.

Sekuat apa pun Hikari berlatih, tetap saja tidak berguna karena kekurangan uang dan senjata yang memadai. Selain itu, senjata buatan orang normal tidak berefek apa pun kepada monster, dan hanya senjata yang dibuat oleh Hunter saja yang mampu melukai monster tersebut. Karena itu, Hunter yang memiliki kemampuan penempa, akan sangat dihormati dan disanjung serta mendapatkan bayaran tinggi.

Selain mendapatkan begitu banyak uang, mereka juga tidak perlu ikut berpatisipasi untuk membasmi monster. Dengan kata lain, mereka yang memiliki kemampuan menempa akan dijadikan raja oleh guild yang merekrutnya.

Di sisi lain, Hikari yang saat ini tengah berjalan tanpa arah mencari sisa makanan di tong sampah, dikejutkan dengan kemunculan sebuah portal [Gate] misterius tepat di hadapannya. Monster yang seharusnya ke luar setelah 2-3 Minggu kemunculan gate, secara tiba-tiba langsung ke luar sesaat setelah kemunculan gate tersebut. Selain itu, gate yang muncul di hadapan Hikari adalah gate dengan tingkat bahaya A.

Terdapat beberapa tingkatan dalam gate, mulai dari E dan F yang berwarna biru dengan tingkat bahaya rendah, D dan C bewarna biru kehijauan dengan tingkat bahaya normal, B dan A bewarna merah dengan tingkat bahaya tinggi, S bewarna hitam kemerahan dengan tingkat bahaya yang sulit diukur atau biasa disebut sebagai bencana, dan SSS bewarna hitam pekat dengan tingkat bahaya yang tidak diketahui, atau lebih tepatnya tingkat bencana nasional (kiamat).

Mata Hikari terbelalak lebar menatap kejadian luar biasa menakutkan di hadapannya. Awalnya Hikari acuh tak acuh terhadap kemunculan gate tersebut, sebab apa pun yang ada di dalam sana sama sekali tidak akan bisa ia dapatkan. Namun, semua itu berubah ketika seekor monster serigala ke luar dari gate tersebut.

Monster serigala itu memiliki bulu berwarna hitam pekat, mata semerah darah dan taring tajam yang dapat mencabik-cabik tubuhnya dalam sekejap. "Auuu ...!" Lolongannya begitu nyaring dan melengking, membuat gendang telinganya hampir pecah. Tubuh Hikari gemetar ketakutan, otaknya menyuruh untuk bergerak dan berteriak tetapi tetap saja tidak ada satu pun yang mematuhi perintahnya.

'Bergerak! Bergerak! Kumohon bergeraklah!' Hikari terus mencoba bergerak, tetapi tetap saja tak mampu melakukannya. Hingga pada akhirnya keputusasaan menghampirinya, membuatnya pasrah menerima takdir yang begitu menyedihkan. 'Haa ... apakah ini akhir cerita dari seorang sampah sepertiku? Selucu ini kehidupanku. Hahaha ... bahkan Tuhan sendiri meninggalkan untuk menjadi santapan monster ini,' batin Hikari seraya menutup mata.

Usai melolong, monster serigala itu perlahan mendekati Hikari, menatapnya dengan mata merendahkan seolah hanya kecoak yang merusak pemandangan. Hanya tinggal berjarak sejengkal, ia menyeringai di hadapan Hikari. Tanpa sedikit pun menyentuhnya, monster itu pergi menjauh dari Hikari.

Hikari bukannya senang karena bisa hidup lebih lama lagi, tetapi ia marah karena bahkan seekor monster sekalipun menganggap dirinya tak layak untuk dibunuh. Amarah semakin memuncak, dengan jiwa yang dipenuhi keputusasaan Hikari menggunakan satu-satunya kemampuan yang ia miliki untuk pertama dan terakhir kalinya. "Sialan! Bukan hanya mereka, bahkan monster pun memandangiku dengan mata itu! Sialan! Sialan! Sialan! Sialan! Hahaha ... baiklah, jika memang aku tak lebih dari seekor serangga, maka biarkan serangga ini membawa semua orang ke akhirat. Arsk!" teriak Hikari dipenuhi emosi negatif.

Awalnya Hikari sama sekali tidak merasakan suatu perubahan, akan tetapi setelah 5 detik tubuhnya terasa semakin sakit dan berat. Namun, di saat yang bersamaan ia memaksakan tubuhnya untuk bergerak. Tanpa diduga ia bergerak 5 kali lebih cepat dari sebelumnya, bahkan sampai membuatnya menghancurkan tembok rumah yang ada dihantam tubuhnya. Semakin lama rasa sakitnya semakin menguat, tetapi di saat yang bersamaan Hikari merasa semakin kuat.

Di sisi lain monster serigala yang sebelumnya mengabaikan Hikari, secara tiba-tiba berlari ke arahnya dengan mulut terbuka lebar. Awalnya Hikari menghindarinya secara asal-asalan, tetapi perlahan tapi pasti ia mulai terbiasa dengan kondisinya saat ini. Selain itu, tanpa diduga Hikari mampu beradaptasi lebih cepat bahkan menjadi semakin mahir memanfaatkan kecepatan dan kekuatan yang ia dapatkan untuk sementara waktu dengan nyawanya sebagai bayaran.

Tanpa diduga Hikari mampu melayangkan sebuah pukulan ke arah monster itu, bahkan sampai membuatnya mental dan menghancurkan lebih dari 5 lapis dinding hingga akhirnya terhenti di jalanan. Tak puas dengan hal itu, Hikari langsung berlari ke arah monster itu. Namun, secara tiba-tiba langkahnya terhenti dan batuk hingga mengeluarkan begitu banyak darah. "Si-sialan! Ke-kenapa harus sekarang? Sedikit lagi, biarkan aku membunuh monster ini," gumam Hikari dengan tekad membara.

Karena tekadnya itu, Hikari secara perlahan mampu kembali bergerak hingga akhirnya berada tepat di hadapan monster serigala yang tengah terkapar di jalanan. Semua orang yang melihat kemunculan monster itu langsung berlari ketakutan. "Huek ...!" Darah yang Hikari muntahkan semakin banyak, bahkan wajahnya terlihat semakin pucat dengan pandangan semakin memudar. Rentetan pukulan ia daratkan di tubuh monster malang itu hingga akhirnya hancur menjadi berkeping-keping.

Melihatnya mampu mengalahkan monster sekuat itu, Hikari tersenyum bahagia hingga akhirnya menutup mata dan tidur untuk selamanya.

maaf ya kalau jelek atau gak nyambung ceritanya karena saya baru belajar menjadi seorang novelis.........

DARKNESS_W0LFcreators' thoughts