"Nih ... laptop kamu Ren," kata Mas Huda sembari menaruh laptop Rendy di atas meja.
"Oke Hud, thanks ya," sahut Mas Rendy.
"Dicek dulu! Mumpung masih di sini!" suruh Mas Huda.
"Siap. Bapak, Ibu, maaf saya cek laptop saya sebentar," kata Mas Rendy.
"Silahkan!"sahut Pak Ridwan.
"Mas, ini kopinya. Biar melek, tadi katanya Mbak Ida di belakang. He ...he," kata Hanifa.
"Wah ... cocok," sahut Mas Rendy.
"Makasih ya Fa," tambahnya.
"Sama-sama," sahut Hanifa. Tak berselang lama setelahnya, Hana dan Hani pun juga datang bersama dengan bunda mereka.
"Ayah ...," teriak kedua gadis kecil itu membuat heboh lagi di ruang tamu.
"Hai sayang ... gimana? Sudah jadi jus mangganya?" tanya Rendy ke kedua putri kecilnya.
"Udah ... dibawain sama Bunda," sahut Hana.
"Waah ... mantap. Papa nggak dibuatin sekalian to ini?" sahut Rendy.
"Papa ... kan sudah minum kopi?" sahut Hani.
"Oiya ... lupa. Ini, kopinya Ayah," sahut Rendy sembari menunjukkan kopinya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください