Pagi ini langit mendung, air pun mulai turun dengan deras dan membasahi bumi, semua sudah di persiapkan siang ini, setelah solat dhuhur, ijab akan di gelar di Masjid.
Raina dan Farhan pergi ke pantai dipagi harinya, dalam derasnya hujan. Raina hanya melamun dan menikmati desiran ombak yang menerjangnya, kakinya basah dan goyah ketika ombak mulai bergelombang besar.
Seakan sama dengan perasaannya, hujan yang turun seakan tidak rela jika ia harus menikah dengan orang Fadil. Raina mengangkat wajah menikmati tetesan air hujan.
"Aku bertahan seperti batu karang, tetap kokoh namun terkikis juga, aku ingin sekuat karang di terjang dan terus bertahan," ujarnya pelan, hpnya berdering berkali-kali tidak di respon olehnya.
Lama ia berdiri di air selututnya, hanya melamun dan tidak mau memikirkan bagaimana nasibnya nanti, sesekali ia dengan rasa dada yang sesak melafadzkan Asma Allah. "Ya Allah ..." air matanya terjatuh.
"Mbak ini sudah waktunya, ayo!" panggil Farhan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください