webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

WITCH'S LOVE

-Selesai- Sebuah pertemuan yang tidak pernah diduga terjadi, Amara Iris, seorang Penyihir yang terjebak selama ratusan tahun di rawa kematian bertemu dengan Thomas Phyla, Pangeran dari Kerajaan Megalima yang terbuang dari tahta dan dikutuk oleh Penyihir Putih. Iris awalnya hanya memanfaatkan Thomas agar bisa keluar dari rawa kematian, tapi melihat penderitaan Thomas dengan kutukannya, ia bertekad untuk membantu sang Pangeran untuk mematahkan kutukan Penyihir Putih dan mempertahankan laki-laki itu di sisinya sebagai Pasangan jiwa. Karena kutukan Penyihir Putih, Thomas selalu berjalan mendekati kematian, ia sekarat dan berkali-kali hampir mati. Keadaan menjadi kacau dengan kemunculan Morgan Lloyd, manusia serigala yang diyakini telah membantai packnya, laki-laki itu dengan seenaknya menjadikan Iris sebagai pasangan sehidup sematinya, membuat Iris kebingungan. Apa yang akan dilakukan oleh Iris? Akankah ia tetap bersama Thomas sampai akhir dan membantunya mematahkan kutukan dari Penyihir putih atau pergi bersama Morgan sebagai kekasih dari sang serigala? "Selama kita terhubung, kamu adalah milikku!" Iris. "Apa pun yang terjadi aku tidak akan pergi darimu." Thomas. "Kita harus bersama, kau adalah pasanganku, jangan melirik laki-laki lain!" Morgan. Pilihan manakah yang akan Iris pilih? Petualangan penuh pengorbanan, kehangatan, keromantisan dan pertumpahan darah segera dimulai! Ig : Winart12

Winart12 · 幻想
レビュー数が足りません
517 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

Serangan Cacing Kematian

Iris berusaha untuk tidak terlalu memikirkan apa yang telah terjadi tadi, setelah beristirahat selama beberapa waktu mereka melanjutkan perjalanan mereka hingga tiba saatnya senja.

"Kupikir kita harus bermalam di sini." Morgan bertindak sebagai orang yang bijak di antara tiga orang yang lainnya, matanya melirik sekitar dan ia mendesah lelah.

Di antara lima wilayah Kerajaan Megalima, ia tidak pernah suka dengan bagian barat. Saat ini, sejauh mata memandang ia hanya melihat padang pasir yang tandus dan bebatuan, tidak ada rumah, tidak ada pohon, hanya batang kaktus kecil yang masih bisa dihitung jari.

"Di sini?" Alita menyahut dengan cepat. "Di mana kita akan tidur? Semuanya terlihat sama! Ayo kita berjalan beberapa jam lagi dan kita akan sampai di kastil Helios!"

"Tidak bisa." Iris melirik Thomas yang bibirnya sekarang sudah pucat seperti kertas, meski ia diam saja Iris yakin laki-laki ini sangat kelelahan sekarang.