webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

WITCH'S LOVE

-Selesai- Sebuah pertemuan yang tidak pernah diduga terjadi, Amara Iris, seorang Penyihir yang terjebak selama ratusan tahun di rawa kematian bertemu dengan Thomas Phyla, Pangeran dari Kerajaan Megalima yang terbuang dari tahta dan dikutuk oleh Penyihir Putih. Iris awalnya hanya memanfaatkan Thomas agar bisa keluar dari rawa kematian, tapi melihat penderitaan Thomas dengan kutukannya, ia bertekad untuk membantu sang Pangeran untuk mematahkan kutukan Penyihir Putih dan mempertahankan laki-laki itu di sisinya sebagai Pasangan jiwa. Karena kutukan Penyihir Putih, Thomas selalu berjalan mendekati kematian, ia sekarat dan berkali-kali hampir mati. Keadaan menjadi kacau dengan kemunculan Morgan Lloyd, manusia serigala yang diyakini telah membantai packnya, laki-laki itu dengan seenaknya menjadikan Iris sebagai pasangan sehidup sematinya, membuat Iris kebingungan. Apa yang akan dilakukan oleh Iris? Akankah ia tetap bersama Thomas sampai akhir dan membantunya mematahkan kutukan dari Penyihir putih atau pergi bersama Morgan sebagai kekasih dari sang serigala? "Selama kita terhubung, kamu adalah milikku!" Iris. "Apa pun yang terjadi aku tidak akan pergi darimu." Thomas. "Kita harus bersama, kau adalah pasanganku, jangan melirik laki-laki lain!" Morgan. Pilihan manakah yang akan Iris pilih? Petualangan penuh pengorbanan, kehangatan, keromantisan dan pertumpahan darah segera dimulai! Ig : Winart12

Winart12 · 幻想
レビュー数が足りません
517 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

Kitab Sihir yang Hilang

"Aku berjanji." Iris mengatupkan kedua tangannya di depan dada, ia tidak punya pilihan.

Iris sudah memperhitungkannya matang-matang.

Sepertinya masalah apa pun yang melibatkan Penyihir Putih akan selalu memiliki hubungan dengan dirinya.

Morgan menghela napas, entah kenapa ia merasa Iris tidak secemas dirinya. Biasanya penyihir merah itu akan ketakutan hanya karena Thomas tidak berada di dalam jangkauannya.

Tapi melihat Iris yang tetap memasang wajah tenang dan berniat mencari kitab sihir miliknya, Morgan tidak ingin membantahnya, justru ia merasakan sedikit kegembiraan di hatinya.

Iris mungkin mulai mengabaikan bocah lemah itu dan mulai memperhitungkan dirinya sebagai orang yang dapat diandalkan.

Morgan diam-diam tersenyum.