webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

WITCH'S LOVE

-Selesai- Sebuah pertemuan yang tidak pernah diduga terjadi, Amara Iris, seorang Penyihir yang terjebak selama ratusan tahun di rawa kematian bertemu dengan Thomas Phyla, Pangeran dari Kerajaan Megalima yang terbuang dari tahta dan dikutuk oleh Penyihir Putih. Iris awalnya hanya memanfaatkan Thomas agar bisa keluar dari rawa kematian, tapi melihat penderitaan Thomas dengan kutukannya, ia bertekad untuk membantu sang Pangeran untuk mematahkan kutukan Penyihir Putih dan mempertahankan laki-laki itu di sisinya sebagai Pasangan jiwa. Karena kutukan Penyihir Putih, Thomas selalu berjalan mendekati kematian, ia sekarat dan berkali-kali hampir mati. Keadaan menjadi kacau dengan kemunculan Morgan Lloyd, manusia serigala yang diyakini telah membantai packnya, laki-laki itu dengan seenaknya menjadikan Iris sebagai pasangan sehidup sematinya, membuat Iris kebingungan. Apa yang akan dilakukan oleh Iris? Akankah ia tetap bersama Thomas sampai akhir dan membantunya mematahkan kutukan dari Penyihir putih atau pergi bersama Morgan sebagai kekasih dari sang serigala? "Selama kita terhubung, kamu adalah milikku!" Iris. "Apa pun yang terjadi aku tidak akan pergi darimu." Thomas. "Kita harus bersama, kau adalah pasanganku, jangan melirik laki-laki lain!" Morgan. Pilihan manakah yang akan Iris pilih? Petualangan penuh pengorbanan, kehangatan, keromantisan dan pertumpahan darah segera dimulai! Ig : Winart12

Winart12 · 幻想
レビュー数が足りません
517 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

Kilas Balik Iris 17

Iris terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, jika memang benar Iblis ada di Kerajaan Megalima dan membunuh Jenderal Daren apa yang akan terjadi pada Kerajaan?

Apakah Jenderal Daren melakukan sesuatu di tanah tak bertuan hingga membuat Iblis datang dan membunuhnya?

"Iris … apa kau mendengarku?"

Iris segera menoleh dan menemukan Miranda tengah duduk di ranjangnya, wajahnya terlihat kuyu dan matanya bengkak.

"Apa pemakaman Daren telah selesai?"

Iris mendudukkan dirinya di ranjang Miranda, ia menganggukkan kepalanya.

"Sudah beberapa jam yang lalu, sekarang tengah malam, sebaiknya kita kembali tidur."

"Tengah malam?"

Miranda memperhatikan tirai-tirai putih yang menutupi jendela, cahaya bulan samar-samar mengintip dari celah yang terbuka. "Lalu apa yang kau lakukan tadi, Iris?"

Miranda terlihat sedikit aneh, tapi Iris berusaha memakluminya karena kondisi sang Putri.

"Aku hanya berpikir tentang … Iblis."

Iris menjawab dengan jujur, tadi ia sudah berbicara