webnovel

Sebuah keputusan

Seorang lelaki tua yang bijak pernah berkata bahwa selama dirimu siap, dan keberhasilan akan datang. Bertindaklah dengan sebuah tindakan tegas adalah bagaimana kita semua mengambil kesempatani.Prinsip memang selalu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan!

Sayya sekarang berdiri menghadap Kepala Akademi militer Granet, wajah tua Kepala akademi memperlihatkan ketidak senangnya dirinya. Jika bukan karena ada pesan darurat untuk Sayya, dirinya pasti tidak akan mau melihat wajah Sayya.

"Ada sedikit pengubahan rencana di medan perang, kali ini bukan dua bangsa yang menyerang kita. Tapi bangsa Crinesa, meski mereka terkenal karena memiliki kekuatan militer yang rendah.Tetap saja ada keanehan, dimana jumlah pasukan bangsa Crinesa tiba-tiba saja meningkat secara drastis. "

Ekspresi Sayya, tidak berubah mendengar berita tersebut. Dari pada membuang waktu untuk terkejut, Sayya lebih memilih untuk tenang dan berpikir segala kemungkinan.

"Jika itu benar, maka ada pihak terkait yang memberikan bantuan ke Crinesa untuk menyerang kita. Dari yang aku dengar, ada bakar bahwa Wermania adalah dalangnya. Tapi aku rasa itu sedikit aneh... "

Kepala akademi militer Granet tidak bisa di buat terkejut, hanya dengan mendengar sebagai berita penting Sayya sudah dapat menebak arah pembicaraan.Benar benar menakutkan! seolah-olah semua sudah di ketahui oleh Sayya dari awal.

"... Bangsa Wermania, bukanlah bangsa yang dengan mudah membuat perjanjian dengan bangsa lain apalagi membuat perjanjian sekutu. Itu terkesan aneh. Terlebih lagi, ada satu kandidat yang aku curigai... " Ucap Sayya yang berbalik badan dan menatap sebuah peta dunia yang berada di ruangan tersebut.

Secara mengejutkan, Sayya menunjukkan sebuah daerah di bagian peta yang jauh dengan benua utama.

"Kerajaan Grebiana, meski terdengar mustahil tapi kecurigaan saya, tidak terlepas dari kegiatan yang di lakukan kerajaan Grebiana yaitu perjanjian politik dengan bangsa kecil di benua utama. "

Kerajaan Grebiana adalah sebuah Kerajaan yang berdiri di sebuah pulau yang tidak termasuk ke benua utama.Sistem pemerintahan mereka juga masih mengunakan sistem Kekaisaran, dari pada sistem republik.

Meskipun begitu, sebenarnya Kerajaan Grebiana adalah sebuah musuh yang patuh di perhitungkan. Bukan karena kekuatan militernya yang kuat, tapi sumber daya mereka yang sangat banyak! bayangkan saja sebuah kerajaan Grebiana dapat menyumbang hampir 70% hasil tambang mereka seperti emas dan besi untuk di jual di benua utama.

Dan yang paling merepotkan adalah sekutu mereka yang sangat banyak, meski sebagian sekutu mereka adalah bangsa kecil tapi tetap saja merepotkan! Semut dengan jumlah banyak, bahkan dapat membunuh seekor gajah! pepatah itu seperti menggambarkan apa yang terjadi jika menjadi musuh Kerajaan Grebiana.

Bangsa Furnika sebenarnya adalah sekutu dari Kerajaan Grebiana, tapi hubungan kedua pihak harus berakhir dengan keputusan kerajaan Grebiana untuk menarik bangsa Wermania sebagai sekutu! jelas itu di tentang oleh pihak Furnika dan beberapa bangsa kecil.

Hasilnya, sekutu Grebiana yang menolak keberadaan Wermania memiliki keluar dari perjanjian termasuk Furnika.

"Jika sekalipun mereka terlihat, kita tidak bisa langsung menyerang mereka. Terlebih lagi tidak ada bukti yang cukup, jika memaksa menyerang Kerajaan Grebiana. bangsa kecil lainnya pasti tidak tinggal diam karena apa yang kita lakukan melanggar peraturan perang. "

Meski apa yang dia dengar adalah kenyataan, dimana ada sebuah peraturan perang yang di tanda tangani oleh semua pihak. Masalahnya kadang peraturan tersebut malah menjadi sebuah beban yang tidak berguna!

Sayya berpikir sejenak, menatap peta dunia di depannya.Menyerang kerajaan Grebiana adalah tindakan mustahil terlepas dari peraturan perang. Ada sebuah masalah lain yaitu.

Letak geografis! letak Bangsa Furnika berada di tengah benua utama, sedangkan kerajaan Grebiana berada di luar benua utama. Mengirim pasukan udah atau penyihir juga tidak bisa, karena mereka harus melewati daerah kekuasan bangsa besar seperti Wermania dan Verjernia.

Wermania pasti tidak tinggal diam jika ada pasukan atau penyihir dari Furnika melewati daerahnya begitu saja, terlebih setelah kekalahan mereka. Jadi lupakan tentang Wermania.

Sekarang Verjernia, sebuah bangsa yang masih menggunakan sistem Kekaisaran tapi di gabung dengan sistem republik. Hubungan antar Furnika dan Verjernia tidak terlalu buruk sebenarnya, tapi akhir akhir ini ada pergerakan militer milik Verjernia yang mencurigakan.

Sayya bisa mengatakan kondisi sekarang ini adalah kondisi paling buruk dalam sejarah Furnika. Tidak dapat bergerak dan tidak memiliki sekutu di sebuah lapangan luas di penuhi musuh? benar benar tidak ada jalan keluar!

Tiba-tiba saja, sebuah senyuman misterius terpanjang di wajah Sayya. Kepala akademi tidak bisa melihat senyum tersebut karena, Sayya yang membelakangi nya. Jika ia melihat senyum yang di pasang Sayya, dia pasti berkeringat dingin. Senyum yang lebih mengerikan dari senyuman iblis itu sendiri adalah kata yang tepat untuk menggambarkan senyuman Sayya.

"Kita memang terpojok, tapi apa mereka menyadari jika ada satu penyihir yang menyerang mereka dari arah laut? "

Ucapan Sayya, membuat kepala akademi militer terkejut. Tapi dirinya menyadari kelemahan rencana tersebut yaitu mereka tidak bisa pergi ke arah laut dengan jumlah penyihir yang banyak.

"Rencana itu tidak buruk, tapi kau meluapkan sesuatu. Yaitu mustahil untuk pergi ke arah laut dengan jumlah penyihir yang banyak. "

"Siapa bilang harus mengunakan pasukan penyihir? cukup satu penyihir saja. "

Kepala akademi militer Granet, di buat tercengang dengan rencana tersebut. Bukan karena tidak percaya, tapi hal itu bisa di lakukan, ya bisa lakukan. Dengan seseorang mengirim penyihir dengan energi banyak ke arah laut! untuk mengirim 1 penyihir memang tidaklah sulit!

1 bulan berlalu dengan cepat. Penyerangan yang di lakukan bangsa Crinesa dapat di tahan oleh pihak Furnika, tentu tidak sepenuhnya oleh pihak Furnika. Yang di mana baru baru ini, bangsa Furnika menarik sekutu yang tidak menyukai bangsa Crinesa untuk mengadakan aliansi sementara untuk menghacurkan bangsa Crinesa.

Meski tidak terdengar menarik untuk bangsa besar, tapi hal ini lebih menarik perhatian oleh bangsa kecil lainnya terlebih lagi bangsa lain yang sedang di tekan oleh bangsa Crinesa.

Di permukaan memang terjadi begitu, tapi banyak yang tidak menyadari tujuan asli Furnika. Tidak hanya mengalahkan bangsa Crinesa, tapi juga mereka dapat menjalankan rencana lain.

Yaitu pengiriman Sayya ke garis pantai terdekat kemudian menuju laut dan memutar arah menjadi menyerang bagian belakang kerajaan Grebiana. Sayya sendiri, harus melalui wilayah perbatasan sekutu sementara yang baru di bentuk agar tidak di deteksi oleh pihak lain. Hasilnya dirinya harus memutar perjalanan terbangnya menjadi 1 bulan penuh.

Dari Perjalanan yang panjang itu, Sayya kini telah terbang di langit kerajaan Grebiana. Sayya dapat melihat sebuah daratan yang garis pantainya sangat sepi dan tidak adanya pertahanan dari militer. Inilah yang di incar oleh Sayya, meski kerajaan Grebiana memiliki sumber daya yang kuat dan baik, tapi mereka tidak membangun pertahanan yang mengarah ke laut lepas tapi lebih ke pertahanan yang mengarah ke benua utama.

"Pertunjukan sebentar lagi di mulai! "

Setelah mengucapkan hal tersebut, Sayya memegang senjatanya yang bertipe laras panjang. Meramalkan mantra, senjatanya kini berubah menjadi di selimut energi keemasan.

"Cahaya lah yang menghukum kegelapan, Cahayanya yang memberikan harapan. Hancurkan semua yang ada! "

Tembakan pertama dari senapan Sayya langsung mengarah ke daratan kerajaan Grebiana. Beberapa detik kemudian sebuah ledakan besar terjadi, ledakan tersebut hampir menghacurkan setengah dari pulau di mana kerajaan Grebiana pergi.

Merasa ada yang kurang, yang kembali menembakkan senapan kali ini. Ledakan terjadi lagi meski tidak terlalu besar seperti tadi, Sayya baru berhenti menebak ketika ke 14x nya. Setelah selesai dengan tugasnya Sayya langsung pergi dari tempat kejadian tanpa rasa bersalah.