webnovel

1. why me?7

Jamie tidak meminta dilahirkan buta namun takdir sudah menentukan jalan nya ia tak bisa menolak. Jamie berfikir ibu nya pergi untuk bekerja dan mencari pendonor mata namun ternyata selama ini ayah nya membohongi nya dan ternyata ibu nya pergi karna ketidak sempurnaan nya.

tak jauh dari sang ibu ayah nya pun sangat kasar pada nya hingga puncak nya 2 minggu yang lalu , ayah nya yang ia miliki satu satu nya tergantung kaku di kamar nya, jamie tidak melihat tapi jamie tau ayah nya sudah tak bernyawa.

Jamie benar benar tidak mengerti kenapa dan mengapa harus diri nya yang memilki takdir semenyedihkan ini.

***

pagi ini jamie terbangun dengan mimpi buruk lagi tentu saja karna kematian ayah dan bayang bayang sang ibu , jamie bagun dari tempat tidur nya berusaha memberikan vibe positif di pagi nya yang sangat suram.

ia mandi lalu ,berusaha menuangkan sereal dan susu lalu memakan nya dengan rasa bersyukur. "ah aku harus meminta bantuan siapa untuk berbelanja?" ini yang sangat menyusahkan untuk jemie.

selagi berfikir ia keluar dan menyirami tanaman walaupun ia tak tau apa kah tanaman itu tubuh baik atau tidak.

selagi ia menyirami tanaman ia mendengar seperti suara menggais sampah , jamie berjalan menuju sumber suara "apa ada orang?" tanya jamie dengan pandangan nya yang slalu kosong .

"ah maaf aku hanya pemulung yang mencari makan" ujar orang ini , jamie tersenyum ia merasa iba pada gadis malang ini .

"kau bisa makan di rumah ku , ada sereal dam telur kau bisa makan kalo kau mau" ajak jamie sembari tersenyum . "kau buta?" tanya gadis itu pelan mungkin ia takut jamie tersinggung , "iya aku buta apa kau tidak disabilitas?" tanya jamie ia tergerak saja bertanya.

"kaki ku tidak tumbuh sempurna hanya ada sebelah" ucap gadis itu dia seperti nya sangat sedih dengan keadaan diri nya.

"maaf kan aku , kau masih bisa berjalan akan ku bantu" ujar jamie sembari berusaha mencari dimana gadis ini berdiri , melihat jamie seperti nya mencari nya gadis ini mengambil tangan jamie menandahkan 'aku disini'.

jamie kaget namun segera ia balas dengan senyuman. "mari masuk " ajak jamie namun gadis ini menggatakan tidak usah dan ia tak mau merepotkan.

"aku tidak keberatan" ujar jamie lembut, karna merasa terlalu kurang bersyukur jika ditolak maka gadis ini pun menggikuti jamie.

mereka berjalan tertatih saling menopang an membantu satu sama lain. sekarang mereka tengah berada didapur.

"masak lah apa pun yang kau mau" ujar jamie sembari membuka kulkas nya , "aku masaka ramen saja" ujar si gadis.

"masak lah aku tidak bisa banyak membantu" ujar jamie berjalan kearah meja makan lalu duduk .

dan gadis ini pun mulai memasak.

"ngomong ngomong kita belom kenalan ,nama ku jamie lalu kau?" tanya jamie memulai percakapan setelah beberapa menit hening.

"salam kenal aku nesa" ujar gadis berrambut panjang dengan iris yang sempurna. "nama yang bagus, kau tidak punya keluarga?" tanya jamie sembari memainkan gelas didepan nya.

"ada tapi mereka tak mau menerima ku" mereka sama sama memiliki nasib yang malang. "kalo begitu kau bisa anggap aku keluarga mu dan kau bisa kembali kesini jika kau lapar" ujar jamie berbaik hati.

"kau baik sekali terima kasih dan ramen nya sudah jadi" ujar nesa dengan nada senang , "makan lah kau mau kimchi? akan ku ambil kan" kata jamie dan mengambim kimchi di rak penyimpanan makan nya.

"seperti nya stock makanan mu habis mau aku bantu belanja" ujar nesa menawarkan bantuan , jamie juga baru kembali mengingat bahwa dia perlu belanja.

"hm baiklah bantu aku" jamie tersenyum dan memberi kimchi nya.

"makan ramen dan kimchi sangat nikmat kau harus mencoba nya" kata jamie dengan senyuman yang sangat indah .

**

mereka berdua berjalan masuk kedalam supermarket dan menggambil keranjang. "nesa aku ingin ramen kepiting 7 saja dan aku mau coffe americano 10 botol dan snack beras 5 saja dan- jamie menjeda kalimat nya karna ia tengah berpikir.

"dan pasta jabai huum minyak wijen ku masih ada "

"kau memasak?" ujar nesa terkejut ia pikir jamie hanya memakan makanan instan, "iya aku memasak biasa nya memasak nasi goreng" ujar jamie tersenyum setidak nya ia bisa membuat seseorang takjub akan diri nya.

"apa tidak terluka?" tanya nesa khawatir , "tidak aku bisa " setelah menjawab mereka kembali berbelanja dengan damai.

***

selesai dengan itu semua mereka akhir nya berpisah namun jamie sudah bilang bahwa besok mereka harus sarapan bersama.

dan bercanda bersama lagi.

jamie tak bisa tidur karna insomia nya dan ketakutan pada mimpi nya namun kali ini nesa si gadis kecil juga ikut berlari membuat jamie sangat susah untuk memasuki dunia mimpi.

ia membayangkan betapa bahagianya dia jika ia bisa melihat dan nesa bisa berjalan , "menyenangkan pasti nya" ujar jamie tersenyum.

***

nesa berjalan kekamar nya , ia duduk di pinggir kasur yang tak dapat dibilang kasur sangat keras. namun nesa bersyukur dengan keadaan rumah nya walau terlihat seperti kandang ayam

ia berbaring dan memikirkan jamie entah kenapa laki laki dengan pandangan kosong itu berlarian dipikiran nya.

hingga ia semalaman tak bisa tidur namun akhir nya jamie berhenti karna digantikan dengan rasa rindu pada sang ibu yang tega membuang nya .

sampai akhirnya nesa tertidur karna menangis

menangis memang melelahkan.