webnovel

Wicked Mafia Prince

Di coret dari keluarga membuat Ace Clarkson hidup dalam kebebasan yang selama ini ia idamkan. Ace pergi ke Hokkaido, Jepang menjauh dari keluarga besarnya dan bekerja sebagai polisi yang jujur dan baik dimata masyarakat, namun siapa sangka ternyata seorang Ace Clarkson memiliki sisi gelap yang selama ini ia simpan rapat. Ia akan membantu orang-orang yang datang padanya setelah mereka naik ke ranjangnya, bagi Ace tak ada bayaran yang lebih berharga selain menikmati tubuh wanita. Saat kegelapan malam datang, Ace akan menjadi sang pemimpin mafia yang ditakuti para pengusaha. Kehidupannya yang gila ini mulai terusik saat ia memenangkan lelang atas seorang gadis kurus yang menarik insting liarnya, sang kucing liar yang membuatnya masuk ke dunia yang tak ia pahami. Dunia penuh air mata sang kucing liar kesayangannya yang ia mainkan sampai akhirnya kucing liar kesayangannya berubah menjadi macan.

nafadila · アクション
レビュー数が足りません
4 Chs

Strategi

Acara lelang pun dimulai, para pria hidung belang yang mempunyai kekuasaan besar langsung memegang papan yang bertuliskan angka. Dengan papan itulah mereka akan menawar para gadis sekapan itu, biasanya para gadis yang dijual paksa itu adalah para gadis yang diambil paksa dari keluarganya yang terlilit hutang. Namun tak sedikit pula yang memang ingin menjual dirinya sendiri demi uang yang banyak dengan jalan pintas, sosok gadis yang berdiri paling pojok nampak memiliki bekas luka di bibirnya. Seperti luka robek karena terkena pukulan atau tamparan, hal itu terlihat jelas dari bekasnya yang menyedihkan.

Para pria yang datang kali ini adalah beberapa orang yang memiliki bisnis haram tanpa sepengetahuan pemerintah jika banyak sekali pria berbaju serba hitam di belakang para pria yang memiliki papan lelang, sebagai seorang pebisnis yang memimpin perusahaan penyedia jasa pengawalan Ace bisa membaca situasi. Ia yakin malam ini adalah malam yang sangat spesial, pasalnya ada sekitar 20 orang pria yang memiliki pengaruh cukup besar di dunia bisnis gelap berkumpul di sebuah bar yang ada di hotel bintang 5 di kota Hokkaido.

"Rasanya sangat aneh melihat para tikus ini berkumpul di suatu tempat," ucap Ace pelan sambil menyesap rokok ditangan kirinya, sambil menatap barisan para pengusaha itu didepan matanya.

Mata elang Ace menyusuri wajah-wajah para pria itu, tak begitu lama kemudian sebuah senyum tersungging di wajah Ace saat melihat setengah dari para pria yang sedang duduk menatap para gadis diatas meja.

"Cihh tepat dugaanku, mereka adalah para pria yang pernah menyewa anak buahku," desis Ace lirih sambil mematikan rokoknya di asbak yang tersedia diatas meja.

Prok.

Prok.

Prok.

"Ok Tuan-Tuan, kita mulai penawaran dengan gadis nomor satu ini. Harga dibuka dari 1000 dolar, silahkan buat penawaran," ucap seorang MC pria yang tiba-tiba muncul sambil menunjuk gadis yang ada disebelahnya.

"5000 dolar,"

"7000 dolar,"

"10000 dolar,"

"Bagaimana ada yang menawar lebih tinggi dari 10000 dolar? kalau tidak kita hitung mundur, 3,2,1. Deal gadis nomor satu terjual dengan 10000 dolar kepada tuan yang memegang papan nomor 3," sang MC berteriak cukup keras dengan microphone yang ada di tangannya dan disambut tepuk tangan yang cukup meriah oleh pengunjung yang lain.

Acara lelang pun dilanjutkan ke gadis nomor dua, tak jauh berbeda dengan gadis nomor satu ia terjual dengan harga 11000 dolar. Sampai ke gadis nomor 9 angka pun masih bertahan di 20000 dolar, sepertinya para pria hidung belang itu memang mengincar satu gadis yang paling ujung gadis yang juga dilihat Ace sejak pertama kali ia keluar dan berdiri di atas meja.

"Baiklah karena hanya tinggal satu gadis yang tersisa, maka kita akan memulai acara lelang kembali. Sepertinya Tuan-Tuan ini masih sedikit pelit mengeluarkan uangnya, ok kita mulai penawaran gadis ini dengan harga 50000 dolar," ucap sang MC dengan suara membahana.

"Gadis itu milikku, 60000 dolar," ucap seorang pria berbadan gemuk yang memegang papan nomor 5 dengan keras.

"Jangan sombong dengan uangmu Kato, aku membelinya dengan harga 80000 dolar," sahut pria berkepala botak yang memegang papan nomor 8 menimpali perkataan pria sebelumnya.

"100000 dolar," pekik seorang pria bertato naga di tubuhnya dengan keras memotong pertengkaran dua pria sebelumnya.

Mendengar angka 100000 dolar disebut oleh seorang pria yang duduk tepat di hadapan gadis nomor 10 itu, beberapa orang pria lainnya langsung terdiam. Mereka langsung melihat ke arah pria itu dengan tatapan penuh kemarahan, tak lama kemudian kembali terdengar penawaran harga diatas 100000 dolar.

"Sialll...Yamamura, kau cari mati denganku. Sudah kubilang gadis itu milikku," hardik pria berbadan gemuk yang memegang papan nomor 9 dengan keras.

"Aku punya uang, jadi dia bisa kubeli juga. Jadi kau tak bisa melarangku," sahut pria yang bernama Yamamura dengan keras.

"Cari mati kau!!!

Bugh

Bugh

Bugh

Tiba-tiba terjadi perkelahian antara dua orang pria yang sejak tadi saling menawar dengan harga yang berdekatan, mereka berdua rupanya memiliki niat yang sama dengan gadis malang itu. Suasana bar-pun kembali rusuh saat keduanya bertarung dengan tangan kosong, di hadapan semua orang.

"Aarrggg, mati kau Kitaro!!" umpat Yamamura dengan keras sambil melayangkan tinjunya tepat di perut buncit Kitaro.

"Kau yang akan mati kali ini Yamamura!!" sahut Kitaro tak mau kalah.

Aksi tendang dan tinju terlihat dengan jelas di depan mata semua orang yang ada di bar, perkelahian antara pria yang bernama Kitaro dan Yamamura itu terjadi cukup sengit dan lama. Kedua orang pengusaha itu nampak menggila karena berebut seorang gadis yang belum berhasil terjual itu, senyum Ace tersungging saat melihat kedua orang pengusaha yang pernah bertemu dengannya itu.

"5000000 dolar," pekik pria bertato naga kembali dengan keras, ia yang sejak tadi tak mengalihkan pandangannya dari gadis itu nampak tersenyum puas. Ia yakin tak akan ada yang mampu menandinginya lagi kali ini.

Setelah pria bertato naga itu menyebut angka 500000 dolar, suasana bar menjadi hening. Yamamura dan Kitaro yang sedang bertarung pun langsung menghentikan pertikaian mereka seketika, saat mendengar angka yang disebut oleh pria bertato naga yang ternyata bernama Hideyoshi Kouga itu.

"Sudahlah, kalian mengalah saja. Malam ini gadis itu akan berakhir di ranjang Kouga hahahaha," tawa Hideyoshi Kouga terdengar sangat keras dan penuh percaya diri, ia yakin tak akan ada yang mampu menandinginya malam ini.

"1 juta dolar cas," suara Ace menggelegar keras membuat Kouga yang sedang tertawa langsung terdiam seketika.

Semua orang yang ada di ruangan itu langsung menoleh ke arah sumber suara dan langsung terkejut saat melihat sang empunya suara, Ace si pemimpin geng mafia yang paling ditakuti di Hokkaido terlihat berjalan dengan gagah penuh percaya diri dari arah kegelapan menuju tempat para pengusaha yang sedang memperebutkan gadis berambut hitam lebat itu.

"Tuan Ace, kenapa anda bisa ada disini Tuan. Akh maksudnya kenapa anda tak bilang kalau mau datang ke bar ini Tuanku?" tanya sang MC terbata saat melihat Ace berdiri dihadapannya.

"Cihhh, apakah aku tak boleh datang ke bar ini?" tanya balik Ace dengan senyum menyeringai.

Glek! Sang MC itupun menelan salivanya.

"Bukan Tuan, bukan begitu. Sebuah kehormatan anda Sudi berkunjung ke bar ini, hanya saja kami sangat kaget melihat tuan muda datang malam ini," jawab MC itu dengan terbata.

"Gadis itu milikku, aku akan bayar sekarang juga. Apa ada yang ingin protes?" tanya Ace dengan suara keras menatap semau pria yang ada dihadapannya.

"Tuan Ace," desis Kouga kesal.

"Hallo tuan Kouga, senang bertemu denganmu. Kalau kau bisa menawar dengan harga 500000 dolar. Seharusnya kau bisa membayar tagihan mu bulan ini bukan," ucap Ace pelan sambil menepuk pundak Kouga.

Wajah Kouga memucat seketika saat mendengar perkataan Ace, pasalnya ia memang belum membayar jasa pengamanan pada perusahan yang Ace pimpin. Bibir Ace menipis melihat Kouga mati kutu, ia lalu menepuk-nepuk kembali pundak Kouga dengan tekanan yang cukup kuat.

"Jangan menghambur uangmu demi kepuasanmu Kouga, bayar kewajibanmu terlebih dahulu sebelum anak buahmu bertindak," bisik Ace lirih.

"Iya Tuan, be-besok pagi saya akan membayarnya,"jawab Kouga terbata, walaupun Ace tak mengancamnya namun ia sudah takut.

"Bagus, kau pintar. Aku suka dengan rekan bisnis pintar sepertimu," sahut Ace pelan.

Semua orang yang ada di tempat itupun tak ada yang berani mengganggu percakapan antara Kouga dan Ace, mengganggu waktu Ace berarti mati untuk mereka. Walaupun ia seorang diri saat ini di bar, namun kemampuan bela diri Ace yang hebat membuat semua orang segan padanya.

"Gadis kecil, aku adalah mastermu sekarang. Turun dari meja dan ikut aku pulang," ucap Ace pelan sambil menatap wajah gadis yang berhasil ia beli itu dengan tatapan sinis.

"Ba-ik Master," suara gadis itu terdengar sangat pelan menjawab perkataan Ace.

Saat gadis itu menginjakkan kakinya di lantai, uang senilai 1 juta dolar yang digunakan Ace untuk membelinya sudah masuk ke dalam rekening pemilik bar yang sedang dikunjunginya saat ini. Rupanya saat Ace berjalan mendekati meja tempat gadis itu berada, ia sedang tersambung dengan salah satu anak buahnya di telepon. Sehingga anak buahnya itu langsung mengirimkan uang yang dimaksud oleh Ace kepada sang pemilik bar, tanpa diperintah oleh Ace sang tuan.

"Terima kasih tuan, uangnya sudah masuk," ucap sang MC dengan keras saat ia mendapatkan info dari staf bar yang baru saja mendatanginya itu.

"Baguslah, karena kalian sudah memiliki uangnya maka tak ada alasan bagi kalian untuk membayar kewajiban kalian bulan ini padaku. 900000 dolar aku tunggu masuk ke dalam rekening perusahaanku sampai besok pagi pukul jam 10, tolong sampaikan pesan ini kepada tuan Masaki" jawab Ace pelan dengan senyum penuh kemenangan.

Brukk!

Sang MC terjatuh di lantai mendengar perkataan Ace pasalnya itu sama saja mereka merugi . Sama saja gadis itu hanya terjual 100000 dolar saja malam ini pada Ace, karena 900000 dolarnya harus dikembalikan lagi pada Ace.

"Ayo pulang ikut aku," ucap Ace pelan mengajak gadisnya tanpa rasa bersalah.

Bersambung