webnovel

The War is Won

**Flashback satu bulan lalu**

Zhongli merasakan ada yang mengikutinya sejak tadi, semenjak ia ditugaskan untuk mencari tahu tentang La Signora dari Harbingers, banyak pesan berantai yang masuk ke dalam ponselnya, peringatan-peringatan yang ia dapati selama perjalanannya dari Snezhnaya menuju Liyue pun terdapat banyak kejanggalan. Zhongli meminta supirnya untuk sedikit laju mengendarai mobilnya, karena di belakang mereka sudah banyak motor yang arak-arakan sambil menunjuk ke arah mobil yang sedang ditumpangi oleh Zhongli.

"Lebih cepat sedikit, Pak." pinta Zhongli kepada sang supir.

"Waduh, di depan macet, Pak. Bagaimana ini?" tanya supir pribadinya dengan raut wajah cemas.

Mereka melewati perempatan yang selalu dipadati oleh kendaraan karena tempat itu merupakan daerah perbatasan antara Sumeru dan Liyue. Beruntungnya lampu berkaki satu dengan tiga mata yang berbeda warna itu mengisyaratkan pengendaranya untuk segera menyebrangi jalanan, saat Zhongli menghela nafasnya lega, suara klakson mobil truk begitu nyaring terdengar dari sisi kanannya.

"Pak! Awas—"

Mobil truk itu tak mengurangi kecepatannya, bagian depan mobil Zhongli serta supir yang mengendarai habis terlindas oleh mobil bermuatan besar tersebut. Kendaraan mereka terpelanting jauh dari tempat awal mula mereka berdiri, Zhongli ikut terlempar keluar dari mobilnya hingga tubuhnya menghantam trotoar jalan dengan kuat. Meskipun ia masih sadar, tenaganya sudah terkuras mengingat beberapa tulang di rusuknya sudah patah karena gempuran keras tersebut.

"Itu orangnya! Kejar!" seru salah satu dari kerumunan yang sejak tadi mengikuti Zhongli.

Zhongli memaksakan tubuhnya untuk bangkit, lalu mengambil motor salah seorang pengendara motor yang sedang mengamati peristiwa kecelakaan tersebut.

"Pak, ini kartu nama saya, tolong pinjami saya motor ini! Saya terdesak!" ujar Zhongli dengan nafas terengah-engah.

"Aduh, gak bisa, Pak! Ini saya—"

"Tolong, Pak!"

Sekumpulan motor-motor besar mulai mendekati mereka, melihat ekspresi Zhongli sudah ketakutan, mau tak mau ia terpaksa meminjamkan motornya kepada orang tak dikenal tersebut. Zhongli berterima kasih lalu melaju ke arah selatan Liyue. Kecepatan motor Zhongli dapat dikejar oleh motor lainnya, tak sampai 5 menit, salah satu orang misterius itu menembak ban motor Zhongli sehingga ia kembali terjatuh dan terseret beberapa puluh meter karena tak bisa mengimbangi posisi motornya yang sudah bocor.

"Sial!"

Zhongli tergopoh-gopoh menjauh dari motor tersebut, sebuah ledakan besar berhasil mengalihkan perhatian musuhnya, Zhongli masih bisa berlari beberapa ratus meter sampai ia sadar bahwa kepalanya telah dipukul oleh seseorang yang menyergapnya dari belakang.

"Cepat angkat dia dan bawa pergi dari sini!"

Warga yang menyaksikan kejadian tersebut berteriak menyoraki kawanan Fatui Muda yang sedang membopong tubuh tak berdaya Zhongli. Mereka ketakutan lalu menjatuhkan Zhongli begitu saja lalu pergi dari tempat kejadian. Mobil ambulan dan pemadam kebakaran tiba beberapa menit setelah Zhongli dievakuasi oleh warga setempat, melihat ada badge milik pasukan militer khusus di saku jas Zhongli membuat petugas medis langsung mengabari kepolisian kemudian membawanya ke rumah sakit terdekat di Liyue.

Berita kecelakaan Zhongli sudah tersebar, banyak anggota Harbingers khususnya Il Dottore dan Pantalone merasa kesal kepada Arlecchino karena lebih mengutus anak-anak muda yang tidak berpengalaman untuk menghabisi Zhongli. Namun keduanya tidak bisa membantah perintah sang ibu mengingat Arlecchino memiliki kekuasaan tertinggi kedua setelah Pierro, Dottore terpaksa menyusun strategi lain, sementara Pantalone mengawasi kabar Zhongli sebelum dilaporkan kepada Sang Dokter.

**Back to present**

Upacara kematian Beidou berlangsung dengan khidmat, Kazuha tak pernah bergeser dari samping ibunda kekasihnya, ia terus mengikuti dan menyalami seluruh orang yang mengucapkan belasungkawanya kepada Beidou. Walaupun gadis itu terkenal ganas saat tawuran, orang-orang tetap mengenal Beidou sebagai sosok yang selalu ceria tanpa beban. Di sisi ruangan lain, Arataki Gang dengan pakaian serba hitam bertugas untuk membagikan makanan kepada para warga, Itto sebagai ketua berusaha mencairkan suasana haru tersebut dengan lelucon renyahnya. Setelah pelayat mulai sepi, Itto berjalan mendekati Kazuha yang masih duduk di samping ibunya Beidou.

"Lebih baik kita sudahi saja permainan bodoh kita di sekolah," ujar Itto dengan suara beratnya.

Kazuha hanya mengangguk tanpa menoleh sedikit pun ke arah Itto.

"Gue dan teman-teman dari Arataki Gang mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga teman kita, Beidou. Gue harap, ini semua jadi titik balik untuk kita semua agar jadi pribadi yang lebih baik lagi," lanjutnya tanpa dipedulikan oleh Kazuha.

Itto beranjak dari tempatnya, lalu berkumpul dengan anggota gengnya yang sejak tadi berdiri tegak di samping Kazuha dan ibunya Beidou. Mereka menundukkan kepala untuk memberikan penghormatan terakhir kepada teman sekolahnya. Peristiwa Liyue saat itu tidak sedikit pun terbayang di kepala anak-anak dari SMA Teyvat, dua temannya yaitu John Lee dan Beidou dimakamkan di tempat yang berbeda. Setelah menjauh dari kerumunan, Arataki Gang langsung menuju rumah duka kedua, yakni tempat pemakaman umum di mana jasad John Lee dikebumikan.

Ningguang ikut pergi setelah melihat Arataki Gang keluar dari rumah duka Beidou, meninggalkan Eula yang masih duduk jauh dari tempat Kazuha berada.

"Nona Lawrence?"

Eula mendongak ke arah salah satu petugas kepolisian yang menjemputnya, tanpa basa-basi gadis bersurai biru muda itu beranjak lalu menyerahkan kedua tangannya untuk diborgol.

"Anda kami tangkap atas kasus pembunuhan Anda terhadap Nona Beidou, Anda boleh memanggil pengacara untuk menemani selama proses penyelidikan dan sidang berlangsung,"

Mendengar ucapan polisi tersebut, warga sekitar sontak berusaha menyerang Eula dengan tangan kosong, keributan mulai terjadi di rumah duka, aksi dorong-dorongan terus terjadi saat Eula dibawa menuju mobil polisi yang berada di depan rumah duka. Suara cacian dan makian yang dilontarkan kepada Eula tak membuat dirinya gentar sedikit pun karena darah marga Lawrence yang dimilikinya. Eula langsung dilarikan ke kantor polisi pusat yang terletak di tengah Teyvat. Di balik kamuflasenya, Yelan beranjak pergi dari rumah duka untuk menyusul anggota kepolisian yang ditugaskan untuk menangkap Eula Lawrence.

***

Scaramouche tersadar dari tidurnya, tubuhnya terasa berat karena sudah diikat karena selalu memberontak dari petugas medis di Fontaine. Efek zat terlarang yang dimasukkan ke dalam tubuhnya membuat Scaramouche bertindak sesuai doktrin Il Dottore, berbagai macam obat penenang dengan dosis tinggi pun tak bisa membuatnya jinak sama sekali, energinya yang terkuras habislah yang membuat Scaramouche bisa sedikit melunak walaupun tawanya terus menggelegar di seisi ruangan meskipun air matanya terus mengalir karena rasa sakit yang tiada tara.

"Tenang, Kuni! Kamu pasti bisa menahan rasa sakit ini," ujar Yae Miko lembut, hatinya seperti terisi melihat kondisi adiknya saat ini.

"Kakak… kenapa aku dijerat seperti ini?!" bantah Scaramouche, ia masih berusaha lepas dari ikatan tersebut dengan sisa tenaganya.

Yae Miko menyeka air matanya, ia terus mengusap kening Scaramouche agar adiknya bisa sedikit tenang. Scaramouche pun begitu, ia sudah menangis sejak ia terlelap namun tubuhnya memaksa lelaki itu untuk terus tertawa.

Di ruangan lain, Zhongli masih menunggui istrinya yang masih belum sadarkan diri. Ini adalah saatnya untuk berharap akan keajaiban yang diberikan oleh Tuhan, satu tugasnya yang diberikan oleh pemerintah sudah berhasil diselesaikan, Zhongli terpaksa mengambil tugas berat bak pisau bermata dua tersebut dari Tsaritsa. Zhongli diperintahkan oleh Tsaritsa untuk memecah belah Keluarga Harbingers dengan mengorbankan dirinya sendiri sebagai mangsa penjahat kelas kakap tersebut. Setelah semuanya selesai, Zhongli akan dibebastugaskan dari secret service dan kembali menjalankan hidupnya sebagai warga sipil biasa seperti Raiden Ei yang sudah lebih dulu menuntaskan kewajibannya.

'Setelah kamu menyelesaikan tugas negara ini, saya akan menjamin kamu hidup aman dan tentram bersama istrimu. Beliau sudah berjasa untuk Inazuma dan Teyvat, Raiden Ei adalah orang terbaik saya, maka dari itu saya membebaskan segala pekerjaan berat ini atas permintaannya sendiri,' ujar Tsaritsa lima tahun sebelum peristiwa ini terjadi.

Sebelum pernikahannya dengan Raiden Ei, Zhongli sudah mengetahui bahwa istrinya adalah seseorang yang memiliki pangkat di bidang militer, nama Raiden Ei adalah kebanggaan Negeri Keabadian tersebut, itu yang membuat pihak Euthymia sedikit berat untuk melepas putrinya untuk menikah dengan lelaki antah berantah yang bernama Zhongli. Namun ternyata pria itu juga memiliki pangkat di secret service, ia sudah lama diminta untuk menginvestigasi sekaligus memakan umpan pemburunya sendiri. Meskipun Harbingers sudah berada di bawah naungan Tsaritsa sejak Pierro menikah dengan Arlecchino, perempuan bersurai putih itu tidak puas dengan kinerja Harbingers karena selalu berkhianat atas kemauannya sendiri.

"Tugas kita sudah selesai, Sayang. Saya harap kamu masih bisa kembali sembuh seperti sedia kala," gumam Zhongli sembari mengelus punggung tangan Raiden Ei dengan lembut.

Air matanya menetes saat melihat Raiden Ei terengah-engah dalam tidurnya, monitor elektrokardiogramnya menunjukkan penurunan di setiap pompaan jantungnya. Mukjizat aneh yang telah Zhongli alami cukup membantunya untuk kembali hidup sebagai anak sekolah, tidak ada lagi yang membisikinya setelah Pierro menembakkan besi panas itu tepat di kepala John Lee, ia pun langsung sadar setelah tubuh barunya mati dan kembali menjadi Zhongli yang ia kenal.

Pintu ruang rawat Raiden Ei bergeser, Yelan masuk ke dalam setelah mengucapkan salam kepada Zhongli. Yelan berdiri di samping Zhongli sambil memberikan laporan terakhirnya kepada rekan kerjanya tersebut.

"Arlecchino sudah ditahan, kebusukan Harbingers sebentar lagi akan terkuak saat konferensi pers. Tsaritsa sendiri yang akan mengungkapkan fakta-fakta tersebut," jelas Yelan kepada Zhongli.

"Ternyata hidup sebagai anggota samar seperti kita cukup berat, ya," jawab Zhongli lesu, tangannya masih bertaut dengan jemari lemah milik sang istri.

"Ya, setidaknya kau sudah bebas sekarang. Kau tahu sendiri semua pasukan secret service isinya penjahat dengan dosa yang melimpah. Kita sama, tugas kita hanya menebus dosa di bawah naungan Tsaritsa," ujar Yelan sedikit bernafas lega.

'Zhongli, anjing liar yang dipungut oleh Tsaritsa secara langsung ketika ia membunuh ratusan warga sipil dalam kondisi mabuk. Zhongli mendekam dalam penjara selama lebih dari lima tahun, selama ia berada di balik jeruji besi pun, Zhongli terus membunuh seluruh narapidana yang berada di dalam selnya. Kemampuan bertarung Zhongli membuat Tsaritsa mengangkatnya sebagai anggota secret service untuk menjalankan tugas-tugas kotor pemerintah, tugas terakhirnya adalah membunuh seluruh anggota Harbingers yang sudah mulai korup di bawah kepemimpinan Tsaritsa.'

'Yelan, bekas prostitusi. Ia membunuh sendiri pelanggannya untuk memperkaya diri, entah dari mana Yelan bisa kamuflase dengan alat canggih buatannya sendiri. Yelan direkrut oleh Varka (Capitano) atas suruhan Tsaritsa namun Yelan gagal membunuh Varka, sebelum menjadi anggota secret service, Yelan hampir membunuh Pantalone yang saat itu baru saja lulus kuliah dan menjadi anggota Northland Bank karena insting pembunuhnya yang tajam. Meski Yelan bekerja di bawah naungan Varka, ia selalu memberikan laporan palsu karena sejatinya Yelan hanya mengabdi kepada Tsaritsa. Tugas terakhir Yelan masih belum diketahui, namun tampaknya Yelan tidak akan keluar dari secret service.'

'Raiden Ei, seorang jenderal pasukan militer Inazuma. Ia terpaksa masuk ke dalam militer karena menggantikan saudaranya yakni Raiden Makoto yang jatuh sakit satu minggu sebelum proses perekrutan anggota militer baru 15 tahun yang lalu. Raiden Makoto mati dalam tidurnya karena diracuni oleh Arlecchino, mereka menjadi sempat menjadi rekan saat Arlecchino berada di secret service untuk membantu pemerintahan Inazuma di balik bayangan. Raiden Ei begitu membenci Arlecchino ketika ia jujur kepada rekannya saat upacara kematian Raiden Makoto. Arlecchino hampir dikubur hidup-hidup oleh Raiden Ei namun berhasil diselamatkan oleh Pierro, teman sekolahnya di masa lalu. Sejak kematian saudaranya, Raiden Ei terkenal dengan ketegasan dan kedisiplinannya selama menjabat sebagai jenderal pasukan militer Inazuma. Raiden Ei dibebastugaskan setelah memutuskan untuk menikah dengan Zhongli lima tahun lalu.'

Sebelum Yelan pergi meninggalkan Zhongli dan Raiden Ei, ia memberikan satu surat lagi kepada Zhongli. Zhongli menerima surat yang diberikan oleh Yelan lalu membacanya dengan seksama.

"Sepertinya keputusanmu bagus," ujar Zhongli setelah membaca surat perintah yang dibuat oleh rekan kerjanya.

"Xiao Alatus sudah ada di markas sekarang, dia sudah tak punya tempat untuk kembali, semenjak kematian ibunya dua hari lalu. Anak itu terus berkelahi dengan semua rekrutan baru secret service. Pihak sekolah secara rahasia menerima permintaan Tsaritsa, mungkin Lisa takut jabatannya akan dicopot mengingat loyalitasnya kepada Pierro begitu besar," Yelan menyilangkan kedua tangannya di dada, tatapannya begitu tajam saat menjelaskan tentang kabar Xiao saat ini.

Zhongli berdeham, ia kembali teringat saat Xiao mengajaknya berkelahi saat pertama kali bertemu. Bak reinkarnasi, Zhongli melihat sosok Xiao sama seperti dirinya di masa lalu, lelaki bersurai hitam itu kembali menyerahkan surat perintah itu kepada Yelan setelah dilipat dengan rapi.

"Ini adalah pertemuan terakhir kita, semoga istrimu bisa sadar dan lekas sembuh seperti semula," tutup Yelan lalu pergi meninggalkan ruang rawat Raiden Ei.

Setelah pintu itu tertutup, Zhongli kembali menundukkan kepalanya, ia memejamkan mata sembari berdoa kepada Tuhan agar istrinya bisa kembali atau setidaknya sadar dari koma. Kemenangan Raiden Ei di Snezhnaya tidak seutuhnya karena Ei sendiri, Scaramouche adalah orang yang melapor ke unit pasukan Inazuma agar membantu sang kakak melawan Arlecchino di kandangnya sendiri. Beruntungnya mereka cepat sampai di tempat kejadian, karena pertarungan Raiden Ei dengan Sandrone merupakan momen hidup mati untuk dirinya.

"Tidak…"

"Perlu…"

"Menangis…"

"Seperi itu…"

Zhongli mengangkat kepalanya, sang istri sudah menatap lelakinya lebih dulu saat Zhongli masih mengusap matanya yang masih buram. Senyum tipis Raiden Ei berhasil menenangkan hati Zhongli, lelaki bersurai hitam itu beranjak dari kursinya lalu mendekatkan wajahnya ke kening Raiden Ei.

Zhongli mengecup lembut kening Raiden Ei penuh kasih sayang, beruntung istrinya tidak harus merasakan mukjizat aneh yang sempat ia alami satu bulan yang lalu. Mereka melepas rindu setelah berhasil lepas dari jeratan sosial yang memaksanya untuk menyembunyikan kebenaran, mereka saling tahu, namun tidak ingin mengganggu pekerjaan pasangannya satu sama lain. Rasa cintanya kepada Zhongli yang begitu besar tak membuat Ei menghambat seluruh alur pekerjaan Zhongli, ia tahu suaminya sedang menebus dosa di Teyvat, karena seperti yang orang lain tahu, Teyvat memiliki 'hukumnya' sendiri.

"Kunikuzushi sedang dalam masa rehabilitasi, dia sudah aman, kamu tidak perlu khawatir lagi karena semuanya sudah ditangani oleh orang-orang yang tepat," ujar Zhongli kepada Raiden Ei.

Raiden Ei tersenyum, rasa sesak di dadanya seketika lepas setelah mendengar penjelasan dari Zhongli. Perempuan bersurai ungu itu membalas genggaman lembut suaminya, mereka saling melempar tatap, keduanya bersyukur karena semua ini sudah berakhir.

"Apa yang mau kamu lakukan setelah saya sembuh, Sayang?" tanya Raiden Ei.

Zhongli menaikkan garis bibirnya perlahan, ia menggelengkan kepalanya sebagai tanda bahwa istrinya tak perlu terlalu khawatir akan hal itu untuk sekarang. Zhongli kembali mencium punggung tangan Ei untuk kesekian kalinya.

"Berada di sisimu saja sudah cukup bagi saya, Ei." jawab Zhongli lirih.

THE END