Lela kembali memikirkan rencana untuk menjalankan Carissa. Beberapa firasat kegagalan mulai timbul menghantuinya, tapi segera ia tepis jauh-jauh firasat itu. Jika terlalu memikirkan kegagalan, pasti tidak akan ada keberhasilan. Lela pun teringat akan film yang pernah ditonton, sebanyak apapun rencana gagal, pasti ada salah satu yang rencana berhasil. Tidak selamanya akan gagal terus. "Ya benar, harusnya aku lebih yakin pada diriku sendiri. Kegagalan itu hanyalah sebuah materi dan bahan pembelajaran saja, agar aku tidak mengalami kegagalan yang sama di rencana berikutnya. Tapi rencana apa yang harus aku buat? Diriku benar-benar kehabisan ide."
Ia mengerutkan keningnya dan bertopang dagu di atas meja. "Lela, kamu sedang memikirkan apa? Apakah kamu berada di dalam kelas terus? Kelas sudah selesai loh, ayo kita ke kantin!" ujar Martin datang dari balik pintu kelasnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください