Patricia tidak tau harus bereaksi seperti apa, ia tidak menyangka sama sekali jika designer muda itu adalah pemuda menyebalkan yang tidak sengaja ia pecahkan kacamatanya.
"Kita bertemu lagi, tidak sangka,ya."
"Kalau tau kau yang harus aku temui, aku akan membujuk Karla dan Amelia untuk mencari designer yang lain."
Dengan menahan perasaan jengkelnya , Patricia langsung duduk di hadapan Ernest.
"Kita langsung saja, mana design kostum yang sudah kau buat supaya aku tidak perlu berlama-lama berada di sini," kata Patricia dengan judes dan sinis. Ernest hanya menahan tawa, ia merasa sangat bersyukur bisa bertemu kembali dengan Patricia. Selama beberapa minggu ia berusaha untuk mencari gadis itu, bahkan sampai merayu teller bank dengan alasan mengembalikan transferan uang. Tapi tidak berhasil.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください