1. Kontak Pertama

Disebuah rumah keluarga Wijaya Diningrat mereka sedang menyambut kedatangan anggota baru keluarga mereka. Keluarga Wijaya Diningrat terdiri dari sepasang suami istri dan empat orang anak dan kini telah bertambah menjadi tujuh orang dengan tambahan terbaru mereka. Kepala keluarga Wijaya Diningrat bernama Satriya Dwi Aji Wijaya Diningrat dan istrinya bernama Adira Murniasih. Anak pertama mereka bernama Aninditya Eka Kusuma Wijaya Diningrat, anak kedua mereka bernama Kirana Dwi Candra Wijaya Diningrat, anak ketiga mereka bernama Ditya Tri Rahayu Wijaya Diningrat, anak keempat mereka bernama Indra Catur Manunggal Wijaya Diningrat, dan anak kelima bernama Darma Panca Lesmana Wijaya Diningrat.

Mereka sekeluarga mengelilingi tambahan baru keluarga mereka dengan senyum. Namun lain halnya dengan Indra yang menatap penasaran kearah adik barunya yang berjarak tiga tahun darinya. Sebelumnya Indra adalah anak bungsu dari keluarga Wijaya Diningrat dan tiba-tiba ia kini mendapati dirinya menjadi seorang kakak.

Mereka tiba-tiba melihat Indra yang mengulurkan tangannya untuk meraih adiknya hanya untuk digenggam oleh tangan mungil adiknya. Mereka yang menyaksikan aksi keduanya semakin melebarkan senyum di wajah mereka. Normalnya Indra adalah tipikal anak yang pendiam dan senang dengan kesunyian, yang menyebabkan ia sering kali menyendiri. Indra bahkan jarang mengambil inisiatif untuk memulai percakapan dan sering kali mereka harus berbicara lebih dulu baru Indra mau merespon. Tidak jarang Indra lebih memilih untuk mendengarkan percakapan daripada ikut mengobrol. Melihat Indra yang mengambil inisiatif untuk terhubung dengan adik barunya mereka hanya bisa tersenyum senang.

Sementara Indra melihat jarinya digenggaman adiknya. Sebuah perasaan aneh muncul di dalam hatinya. Sambil mengeratkan genggaman jarinya dengan erat, ia kini secara resmi adalah seorang kakak laki-laki. Pemikiran itu membawa senyum diwajahnya. Pertanyaannya adalah tipe kakak seperti apakah Indra?