Aku marah pada diriku sendiri saat ini. Aku tidur dengan posisi tengkurap dan guling sebagai bantalanku. Air mata tak henti-hentinya menetes di pipiku. Aku memang tidak menangis secara meraung-raung, melainkan hanya diam. Namun di balik sikap diam terdapat rasa sakit yang begitu dalam yang kurasakan. Aku merasa sangat bodoh karena sudah membuat keputusan yang keliru. Sejak awal aku sudah meragukannya, tetapi mengapa aku harus mempercayainya meski butuh dibujuk dahulu?
"Bu Delisa! Bu Delisa!" panggil Bu Rima sambil mengetuk pintu.
Aku sedang ingin sendirian karena itu aku tidak bergerak sama sekali dari posisiku. Hatiku begitu hancur. Sekuat apa pun aku ingin menutupinya, tetap saja aku tidak bisa. Kugigit bibir bawahku supaya isakan tangis tidak keluar dari mulutku.
"Bu Delisa! Tadi pagi saya sudah membeli bahan-bahan yang Bu Delisa pesan! Kapan Bu Delisa mau memasaknya?!"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください