webnovel

Want You to Be Mine.

Humairah Az-Zahra, gadis yang masih duduk di bangku SMA. Ia memiliki cita-cita ingin melanjutkan sekolah di Luar Negeri. Keinginan gadis itu bukan untuk menimba ilmu, melainkan mencari jodoh di Negeri orang. Kedua orang tuanya berjanji akan mengikuti kemauan gadis itu dengan syarat, Humairah harus mendapatkan nilai yang bagus saat ujian Nasional. "Janji ya, Bunda. Kalau Humairah dapet nilai bagus, Humairah mau lanjut sekolah ke Luar Negeri.." "Janji, emangnya kamu mau kemana?" "Pastinya Korea Selatan lah, Bunda. Biar bisa ketemu Oppa-Oppa ganteng. Siapa tau Bunda dapat mantu orang sana, ya 'kan?" "Bunda kurbanin juga kamu lama-lama," *** "Jalan pakai mata!" "Yaelah, sant--, maaf pangeran.." Pria yang tanpa sengaja ditabrak oleh Humairah, langsung berjalan menjauhi gadis tersebut. Humairah pastikan mulai saat itu juga, ia akan berusaha mendapatkan hati pria tersebut. Karena pria itu sudah membuat dirinya jatuh cinta untuk pertama kalinya. "Aa ganteng, tunggu Aira.." Akankah Humairah dan pria itu bertemu kembali? Apakah Humairah bisa memiliki pria tersebut? Tunggu kisah selanjutnya.

AQUELLA_0803 · 都市
レビュー数が足りません
313 Chs

HARI SIAL.

Humairah tengah asik bersepeda dengan Hafiz, Jung Hoo dan Jay. Mereka berempat sudah berjanji akan bersepeda bersama di hari libur. Humairah berada di paling belakang, karena ia ingin menikmati angin segar di pagi hari, sedangkan ketiga pria tampan itu sudah berada di depan, dan mereka sudah duduk di taman yang ada di Seoul.

Gadis itu tanpa sengaja melanggar batu dan akhirnya sepeda yang ia kendarai oleng. Humairah jatuh ke selokan, ketiga pria tampan yang tengah duduk terkejut bukan main melihat Humairah terjatuh. Mereka berlari kearah selokan tempat Humairah terjatuh.

"Cari kodok dek?" Tanya Hafiz sambil tertawa.

Humairah menatap Hafiz, "jangan rusuh ya, bantuin!" Ujar Humairah.

Saat Jay akan menyodorkan tangannya, Jung hoo lebih dulu menyodorkan tangan tersebut. Humairah menerima sodoran tersebut dan akhirnya gadis itu sudah berada di atas kembali. Ia duduk di tanah dan memanyunkan bibirnya.

"Jadi kotor deh, sial banget.." ucap Humairah.

Hafiz memberikan jaket miliknya dan memasangkan ke tubuh sang adik. "Makanya kalau lagi naik sepeda jangan gaya-gayaan, tutup mata. Jadi kecemplung deh," ucap Hafiz menahan tawa.

Humairah menatap sang kakak, "jangan ketawa, gak lucu.." balas Humairah.

Hafiz menganggukkan kepalanya dan terus menahan tawanya. "Ayo Oppa antar pulang," ucap Jung hoo dengan sangat lembut pada Humairah.

Humairah langsung menganggukkan kepalanya dan mereka berdua pun menjauh dari Hafiz dan Jay. "Ahahaha kasihan banget adek ku. Tapi salah dia juga, gaya-gayaan tutup mata lagi bawa sepeda. Jadinya nyemplung," tawa Hafiz pecah saat sudah tidak melihat adiknya lagi.

Jay hanya bisa menggelengkan kepalanya saja. "Jangan gitu, nanti adik kamu ngambek lagi. Kata kamu, kalau dia ngambek minta maaf sama dia susah. Jadi jangan mancing dia deh," balas Jay.

Pria tersebut langsung membawa sepeda yang dikendarai oleh Humairah tadi. Ia juga berjalan ke arah sepedanya yang terparkir di depan Taman. Mereka memilih pulang ke rumah, Hafiz membawa sepeda Jung Hoo. Humairah tiba di rumah dan gadis itu langsung masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri. Jung hoo terkekeh dan duduk di sofa, hanya membutuhkan beberapa menit saja Hafiz dan Jay tiba di rumah. Mereka duduk di samping Jung Hoo, dan langsung menghidupkan televisi.

"Dimana adikku?" Tanya Hafiz.

"Langsung lari ke kamar dia, mungkin lagi bersihin diri kali.." balas Jung hoo.

Hafiz langsung tertawa terbahak-bahak, Entah kenapa adiknya itu benar-benar sangat lucu. Ada saja yang dilakukan Humairah, dan gadis itu selalu saja membuat Hafiz tersenyum bahagia. Jay memilih masuk ke dalam kamar, untuk mandi karena badannya terasa lengket. Hafiz dan Jung hoo, tak henti-hentinya tertawa.

Di dalam kamar,

Humairah sudah selesai memakai baju dan ia duduk di balkon kamar. Gadis itu menatap ke balkon kamar Jay, karena balkon kamar mereka sangat berdempet.

"Oppa ada di dalam kamar?" Tanya Humairah.

Jay membuka pintu balkon kamar, melihat Humairah yang tengah tersenyum manis. "Di pipi kamu masih ada kotoran..." Ucap Jay.

Humairah langsung masuk ke dalam kamar dan langsung bercermin. "Lah mana kotorannya?" Humairah memanyunkan bibirnya dan langsung berjalan ke balkon kamar.

"Oppa, bohong ya.." teriak Humairah.

Jay tertawa, karena Humairah terlalu polos dan sangat mudah dibohongi. "Ahahaha, gemesin banget sih.." tawa Jay.

Humairah yang yang mendengar tawa tersebut, langsung tersenyum bahagia. Untuk kali pertamanya ia melihat Jay tertawa sangat lepas. Humairah tidak ingin merusak kebahagiaan Jay, gadis itu hanya terdiam sambil melihat tawa pria tampan tersebut. Jay terlihat semakin tampan, dan tiba-tiba saja tawa itu terhenti. Jay menatap kearah Humairah, dan mendekatkan wajahnya ke wajah gadis cantik tersebut. Detak jantung Humairah mulai tak beraturan.

"Sholat, udah waktunya sholat.." ucap Jay yang langsung masuk ke dalam kamar.

Humairah bernapas lega, dan langsung berlari masuk ke dalam kamar. Degup jantungnya benar-benar tak beraturan, saat Jay mendekatkan wajah tampannya ke wajah, Humairah.

"Aish, bikin dag dig dug deh.." gumam Humairah sambil tersenyum girang.

***

Siang hari,

Humairah berada di Toserba karena ia ingin membeli cemilan. Saat ia selesai berbelanja, gadis itu langsung keluar sambil membawa dua kresek cemilan dari Toserba. Saat gadis itu akan menyebrang jalan, tiba-tiba saja ada mobil yang melaju ke arah Humairah. Gadis itu terkejut dan langsung mundur dan akhirnya ia terjatuh, cemilan yang ada di kresek juga terjatuh keluar.

"Aish, kenapa hari ini gue sial banget sih? Udah dua kali gue jatuh! Ngeselin banget," gumam Humairah yang langsung berdiri dan membersihkan celananya.

Gadis itu memasukkan cemilan kedalam kresek kembali. Orang yang membawa mobil tadi, mendekati gadis tersebut. "Kalau jalan itu pakai mata, jangan asal nyeberang saja.." ujar seorang pria.

Humairah menatap pria tersebut, ia menatap tajam pria yang dipastikan pemilik mobil. "Heh! Harusnya anda yang harus hati-hati. Bawa mobil jangan ngebut! Anda kira ini tempat balapan mobil? Ini jalanan!" Tegas Humairah.

Pria itu terkekeh, "saya mengalah karena kamu hanya gadis lemah.." ucap pria itu dan ia membalikkan tubuhnya untuk masuk ke dalam mobil.

"Anjing," gumam Humairah.

Pria itu membalikkan tubuhnya kembali saat mendengar gumaman, Humairah. "Apa? Kamu bilang saya anjing?!" Tegas pria tersebut.

Humairah terkejut bukan main, ternyata pria itu mengerti apa yang ia maksud tadi. Humairah mengambil dua kresek-nya, dan berlari ke arah rumah. Pria itu akan mengejar Humairah namun tiba-tiba saja ada klakson dari mobil lain yang mengantri di belakang mobilnya.

"Aish awas aja tu cewek, dikira saya tidak paham bahasa Indonesia. Lihatlah, besok kalau saya bertemu dengan dia, saya akan balas semuanya..." Ujar pria tersebut.

***

Humairah masuk ke dalam rumah, dan berlari kearah dapur. Hafiz terkejut melihat adiknya yang mendadak masuk ke dalam rumah.

"Dek, kamu kenapa?" Teriak Hafiz.

Humairah tidak mendengar ucapan Hafiz. Jung hoo yang ada di dapur terkejut melihat celana yang dikenakan Humairah, kotor. "Loh, kenapa celana kamu kotor?" Tanya Jung hoo.

Humairah menatap Jung hoo, "gapapa, Oppa. Tadi gak sengaja kena debu," balas Humairah dengan bernapas sangat lega.

Gadis itu menyimpan cemilan di dalam, lemari. Setelah itu ia masuk kedalam kamar, saat berada di depan kamar ia melihat Jay tengah duduk di atas kasur dengan pintu kamar terbuka. Pria itu seperti melihat sebuah foto, air matanya menetes membasahi kedua pipinya. Humairah masuk ke dalam kamar Jay.

"Oppa," panggil Humairah.

Jay menatap kearah sumber suara, ia langsung menghapus air matanya saat mengetahui Humairah berada di dalam kamarnya. "Keluarlah, nanti Hafiz salah paham dengan kita.." ucap Jay.

"Oppa baik-baik saja 'kan? Oppa sedi--,"

Jay menatap Humairah, "pergilah Humairah, nanti kita bicara lagi.." lanjut Jay dengan lembut.

Humairah langsung membeku saat mendengar suara lembut yang dikeluarkan oleh Jay. Gadis itu langsung keluar dari dalam kamar, dan Jay.

'Astaga jantungku..' batin Humairah.