KAMI SUDAH PUNYA ANAK

Wanita itu menghempaskan dirinya ke ranjang. Menarik selimut sampai menutupi tubuhnya. Di dalam selimut dia menangis sejadi-jadinya. Gundah gulana dia rasakan tanpa ada seseorang yang bisa di ajak untuk berbagi. Dia teringat dengan Livia. Sahabatnya itu mungkin sedang di diskotik. Sehingga tidak mungkin baginya untuk menghubungi.

Sementara, Sang Suami baru keluar dari kamar mandi dengan seutas handuk. Dia bersiul-siul dengan wajah yang sangat ceria. Sekilas dia memandang ke arah gundukan selimut yang bergetar, lalu keluar dari kamar itu.

April Liani tertegun. Dia tahu kalau suaminya itu keluar dari kamar dan pergi untuk menemui perempuan yang kecentilan itu. Entah kenapa, ada sesuatu yang mendorongnya untuk mengintip apa yang sedang mereka lakukan. apakah benar yang mereka lakukan 'murni' memijit?

Dia menyikap selimutnya. Berjalan dengan mengendap-endap. Mengikuti suaminya sampai ke kamar Melinda.

"Mas Andi ganteng sekali," puji Melinda.