Meta tampak hilang sabar, sedari dia keluar dari mall dia terus mondar-mandir tidak jelas karena menunggu jemputan dari Karin. Dan dia sudah mulai sebal, karena sudah hampir satu jam dia menunggu, Karin belum juga datang. Bahkan, sampai Dion yang sedari tadi tampak sibuk dengan peserta kursus lainnya pun keluar. Berdiri di samping Meta kemudian memandangnya dengan tatapan anehnya itu.
"Ngapain lo ngeliat gue? Terpesona lo ama kecantikan paripurna gue?!" sentak Meta yang berhasil membuat Dion geram.
"Eh muka aspal, ngapain aku liatin kamu! Di sini bahkan jalan raya aja lebih cantik dari pada kamu! GR banget sih kamu jadi orang!" jawab Dion tak mau kalah.
Keduanya saling mencibir kemudian saling diam, seolah tak ingin bicara satu sama lain. Sementara Dion tampak terus melihat jam tangan yang ada di pergelangan tangannya, mencoba menunggu, meski dia tak tahu harus berapa lama lagi.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください