"Dia adalah seorang pimpinan perusahaan, udah jadi kebiasaan buat menjadi dominan dan memimpin, memutuskan apa pun sendiri. Ya mungkin karena kebiasaan itu jadi sampai ke elo. Pelan-pelan, ubah pola pikirnya, pahami dia sambil kasih pemahaman buat dia. Gue yakin kok kalau dia akan berubah, ya meski nggak mungkin sampai 100% sih, karena kalau watak pasti sulit diubah. Yang bisa kita lakuin hanya ngasih pengertian aja, biar dia paham, kan?"
Mata Meta tampak berkaca-kaca lagi, membuat Hardi merengkuh tubuh Meta. Kemudian tangannya menepuk-nepuk bahu Meta, persis seperti seorang adik—kakak.
"Udah, udah... kalau lo mau nangis, nangis aja, teriak juga nggak apa-apa. Atau kalau lo mau bikin panas Yoga gue siap bantuin lo."
"Gimana caranya?" tanya Meta pada akhirnya, sepertinya dia cukup tertarik untuk membuat suaminya kelabakan.
Hardi tampak mengulum senyum, kemudian dia menarik-turunkan alisnya, seolah sebuah ide licik di otaknya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください