"Sayang, aku punya ide untuk mendekatkan Pak Cipto, dan Sisi," bisik Yoga. Sedari tadi dia ingin mengatakan ini, tapi dia selalu berpikir berkali-kali karena takut dengan reaksi dari istrinya. Namun, setelah dia yakin kalau saat ini istrinya benar-benar dalam kondisi emosi yang cukup baik, dia pun akhirnya memberanikan diri untuk mengutarakan apa yang hendak ia sampaikan kepada istrinya.
"Ide apa itu?" tanya Meta. Dia langsung mengambil Rayan dari gendongan Yoga, kemudian dia duduk, dan suaminya itu ikut duduk.
Yoga kemudian duduk, dia masih diam. Antara mengatakan idenya itu atau tidak. Dia benar-benar bingung, karena dia takut kalau sampai istrinya itu merasa tersinggung kemudian marah.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください