webnovel

PERTEMUAN PERTAMA

Namaku Setyo Adi Kusuma, anak terakhir dari tiga bersaudara kedua kakakku mereka sudah bekerja dan yang pertama sudah berkeluarga. Aku yang masih berjuang untuk menentukan nasibku kedepan. Setelah lulus SMA, aku sudah mencoba mendaftar di berbagai universitas akan tetapi masih gagal, tinggal satu kesempatan lagi yaitu jalur mandiri UGM. Semoga ini adalah jalan untuk duduk di bangku perkuliahan. Aku berjuang sekuat tenaga agar mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai yang aku harapkan. Setelah ujian masuk selesai aku menunggu kabar hasil dari tes mandiri yang aku ikuti untuk masuk ke UGM. Beberapa hari kemudian hasil dari tes di umumkan. Sebelum membuka pengumuman aku mencoba mengatur perasaan ini agar lebih tenang dan apabila gagal agar tidak terlalu sedih. Kemudian aku buka perlahan-lahan pengumuman yang telah di berikan dari pihak UGM . Setelah aku baca ternyata aku lolos masuk ke Universitas Gajah Mada. Rasa syukur yang tak terhingga kuhaturkan kepada Tuhan atas kesempatan yang aku dapatkan. Pengumuman lanjutan bahwa siswa yang di terima di UGM harus segera berangkat ke Jogja.

Hanya ada waktu dua minggu dari pengumuman untuk bersiap-siap ke Jogja. Aku memutuskan naik kereta sebagai alat transportasiku ke Jogja. Ini merupakan pengalaman pertama aku naik kereta karena sebelumnya, belum pernah sama sekali. Hingga ahirnya tiba saatnya aku berngkat ke Jogja, di perjalanan aku mendapatkan peristiwa yang sangat berarti bagiku. Peristiwa ini bermula ketika aku bertemu dengannya di gerbong kereta. Aku berangkat ke stasiun jam setengah enam pagi dan sampai di stasiun, jam tujuh kurang lima belas menit. Jarak stasiun dan rumahku memang tidak terlalu jauh. Setelah beberapa manit menunggu, akhirnya kereta dengan tujuanku tiba. Aku langsung bergegas menuju gerbong dan juga memilih kursi sesuai nomer yang ada di ticketku. Kubaca satu persatu nomer kursi yang ada di gerbong ini. Selang beberapa lama kemudian, akhirnya aku menemukan tempat dudukku. Aku duduk bersama dengan wanita paruhbaya yang terlihat sangat kelelahan. Aku ajak mengobrol beliau supaya sedikit terobati lelah ini.

Aku: " Bu dari mana kok seperti kelelahan sekali?" Tanyaku

Ibu : " Aku habis mengantarkan anakku mondok dek? "

Aku : " Emang anak ibu mondok dimana?"

Ibu : " Mondok di cirebon nak".

Aku : "Owlh itu daerah rumah aku bu".

Ibu : "iya kah nak?"

Aku : "iya bu".

Ibu : "Ya besok kalau njenguk nanti ibu mampir ke rumah kamu ya nak".

Aku :" Iya bu dengan senang hati".

Ibu : " Emang adek sekarang mau kemana?"

Aku : " Mau ke kampus bu".

Ibu: "Owlh kamu kuliah di Jogja ya nak?"

Aku : " Iya bu, ini baru pertama mau ke jogja sebelumnya belum pernah".

Ibu : " udah punya kosan?"

Aku :" Belum bu".

Ibu : " Ibu kebetulan juga punya rumah yang sering ibu kosin, kemarin masih kosong satu kamar, kalau adek mau boleh kok ngekos di kosan ibu, biayanya juga nggak mahal."

Aku : "Owlh kebetulan berarti bu. Akan tetapi saya kuliah di UGM bu, Kira-kira jarak kosan ibu ke UGM jauh nggak bu?"

Ibu : " Ya enggak lah, malah deket. Emang yang kuliah di UGM ngekosnya di kosan ibu nak".

Aku :" Owlh ya udah bu, makasih banyak ".

Ibu : " Iya nak, sama- sama. Ibu mau tidur dulu ya nak nanti di stasiun selanjutnya bangunin ya! Karena ibu mau beli minum dan makanan."

Aku : " Iya bu, InsyAllah nanti aku bangunin. Ibu kok nggak sama suami ngater anaknya?".

Ibu: " Suamiku sedang kerja di luar kota nak jadi nggak bisa ngater".

Aku : "Owlh, iya bu.Dengan nada yang lirih".

Perlahan-lahan ibupun terlelap. Aku melihat kw arah jendela kereta sambil menikmati pemandangan yang sangat bagus. Tidak lama kemudian sangking menikmati suasana, tiba-tiba aku merasakan ngantuk. Aku mencoba menahanya agar tidak tertidur karena aku telah berjanji kepada ibu untuk membangunkanya di stasiun yang akan datang. Namun semakin lama aku tak kuasa untuk menahan rasa ngantuk ini, hingga ahirnya akupun ikut tertidur. Setelah aku tertidur cukup lama ada tangan yang menepuk bahuku seraya berkata.

Dia :" Mas bangun stasiun selanjutnya sudah dekat lo". Ujarnya.

Suara wanita ini terdengar sangat merdu di telingaku, sehingga membangunkanku dari tidurku.

Aku: " iya mbk, sambil menoleh ke arahnya . Sosok wanita yang berdiri di sebelahku. Terkagum dengan parasnya yang begitu cantik dan menawan".

Dia: " Bagus deh kalau udah bangun".

Aku: " Udah kok, terima kasih ya".

Dia : " iya, sama-sama."

Aku : " Ngomong-ngomong kok mbaknya tahu kalau aku tertidur?"

Dia : " maaf ya , aku tidak sengaja mendengar obrolan kamu, kan tadi kamu disuruh bangunin ibunya kalau udah sampai di stasiun berikutnya aku perhatikan, malah kamu ikutan tidur makanya aku bangunin".

Aku: " Iya tidak apa-apa kok, justru saya berterima kasih banyak sama mbaknya".

Dia: " Ya sudah aku mau balik duduk lagi ya" ujarnya.

Aku: "Oke, silahkan mbak".

Selang beberapa menit, kereta telah sampai di stasiun , kereta berhenti sejenak untuk istirahat dan juga memberi kesempatan kepada para penumpang jika ada yang mau ke kamar mandi maupun membeli makanan dan minuman. Bergegas aku membangunkan ibu tadi.

Aku : " Bu, kereta udah sampai di stasiun pertama".

Ibu: " Gimana nak?" seraya membuka kedua matanya perlahan-lahan.

Aku: "Kereta udah sampai di stasiun pertama bu".ujarku

Ibu: "Owlh, Ibu mau beli makanan sama minuman tapi badan ibu lemes banget nak".

Aku :" ya sudah biar aku belikan saja ya bu".

Ibu: "terima kasih nak, ini uangnya nak ".

Aku: " baik bu, sambil mengambil uang yang ibu berikan".

Aku melangkahkan kaki dan berjalan menuju keluar dari kereta, tiba-tiba mbak yang tadi membangunkanku memanggilku.

Dia: " Mas boleh minta tolong nggak?".

Aku : " Boleh mbak, gimana"?.

Dia: " Aku nitip sekalian ya mas. sambil tersenyum tipis dan menyodorkan uangnya kepadaku".

Aku: " Baik, di tunggu yah.

Dia : oke .

Aku mempercepat langkahku agar dapat membeli nasi dan minuman. Karena aku takut apabila tertinggal kereta.

Setelah semuanya terbeli aku langsung bergegas kembali ke kereta. Kereta yang aku tumpangi sudah mau berjalan, aku langung berlari supaya tidak tertinggal. Sesampainya di dalam kereta aku langsung memberikan makanan dan minuman kepada mbak yang tadi membangunkanku.

Aku :" Mbak ini makanan dan minumanya".

Dia : " Baik terima kasih, maaf ya jadi ngerepotin kamu".

Aku: "nggak kok, ya sudah aku kembali ke tempat duduk aku ya mbak".

Dia: "Iya mas silahkan".

Aku beranjak meninggalkannya dan berjalan ke tempat dudukku.