webnovel

Wait At 24 (Indonesia Verse)

Ghandistri12_ · 都市
レビュー数が足りません
25 Chs

For My Moment

Indra, terima kasih sudah mengajarkanku mengenai suatu hal yang bukan namanya cinta atau sayang. Mungkin bisa disebut ketagihan atau nafsu. Kamu mengajarkan aku tentang kenikmatan sesaat meskipun pada akhirnya aku sadar hubungan yang didasari nafsu itu tidak benar. Terima kasih atas pengorbanan kamu, kamu membelikan makanan dengan uang terakhir kamu karena kamu tahu aku kelaparan, kamu meminjam motor teman kamu meski kena marah hanya untuk mengantar aku. Semua itu manis, namun aku tidak membutuhkan hal yang manis tapi membuat aku terlena. Terima kasih dan sorry karena selama bersama kamu. aku tidak pernah mengenal yang namanya sayang

Rio, you're my best friend now. Aku tidak tahu apa ini cinta, sayang atau sekedar rasa penebusan dosa. Tapi terima kasih, bersama kamu membuat aku tahu bagaimana rasanya mempertahankan sebuah hubungan, kamu  membentuk aku menjadi dewasa untuk mengimbangi sifat kamu yang kekanak-kanakan, kamu mengajarkan aku kesabaran saat kamu memilih bermain sama teman-teman kamu dibanding aku, kamu juga mengingatkan aku tentang karma saat kamu mengakhiri hubungan bersamaku karena perempuan lain.

Terima kasih sudah menjadi teman baik aku disaat kita sudah menjadi mantan, aku hanya berpikir, seorang mantan tidak harus menjadi musuh. Aku sayang sama kamu sampai saat ini, tapi aku tidak tahu rasa sayang aku takarannya sebagai apa.

Riki, kamu membuat hidup aku terikat oleh sebuah komitmen yang tidak pernah kita tepati. Kita tidak pernah menjalin hubungan yang namanya pacaran, tapi rasa aku lebih dalam dari sekedar nama itu. Aku bangga pernah mengenal seorang DJ sepopuler kamu. Kamu sudah mengingatkan aku tentang pentingnya menjalani hidup sesuai pilihan yang kita suka. Kamu lebih memilih jadi DJ meskipun ada pertentangan di keluarga dan kamu sukses. Kamu hidup mandiri dan sendiri dari SD dan kamu bisa. Kamu fokus sama apa yang kamu pilih dan lupa sama aku, namun aku menghargai itu. Hidup kamu penuh pelajaran dan itu lebih berharga untuk aku dibanding harus pacaran dan mungkin akan putus.

Mas Ressa, terlalu banyak pertanyaan yang disimpan untuk mengetahui alasan kebencian mas sama aku. Mas hampir sempurna untuk seorang pacar, guru, kakak dan teman. Terima kasih sudah mengajarkan bagaimana menata masa depan, bagaimana cara yang baik untuk melangkah, bagaimana keseriusan itu akan membuahkan hasil. Terima kasih.

Bang Adjie, seharusnya kamu tahu dengan keadaan apapun yang kamu alami sekarang, kamu adalah hal hebat yang pernah Tuhan sisipkan dihidupku. Kamu mencintai dengan tulus, menutupi semua rasa kamu dengan berpura-pura menggangap aku adik karena pada saat itu aku masih mempunyai Rio. Kamu menjagaku dengan sempurna, di samping semua kemaksiatan yang suka kamu lakukan, kamu tidak pernah menawarkan atau mempertanyakan kesediaan aku untuk melakukan hal yang sama atau tidak. Kamu mencintai tanpa syarat, syarat dimana aku harus membalasnya. Kamu selalu ada disaat aku minta ataupun enggak, kamu lebih dari seorang pacar. Kamu akan selalu ada tempat di hati aku, yang akan sedikit membuat aku sakit ketika mengingatnya tapi aku sangat menikmatinya. Bang Adjie, you're my hero, my best brother, my bestfriend, my food machine if I feel hungry. My best moment of my life. I love you ever after.

Bima, awalnya aku hanya menganggap perasaanku ini sebagai sebuah kekaguman sesaat. Tapi tujuh tahun bukan sesaat untuk sebuah rasa kagum. Saat ini Tuhan menjelaskan mengenai rasa itu. Terima kasih sudah menjadi obsesi aku dan mempertemukan aku sama Adjie. Terima kasih sudah ada di samping aku dan teruslah begitu. Kalau kamu harus pergi, jangan pergi terlalu cepat, beri aku kesempatan untuk menikmati setiap sudut wajah kamu, setiap hela nafas kamu, setiap aroma tubuh kamu, setiap hangat pelukan dan kecupan kamu. Jika memang kita akan bertahan, cintai aku dengan sabar.