webnovel

Part 9

"Tidak juga, dia sekrangs angat manis dan manja padaku sekarang" sahut Demons yang membuat para kakaknya mengernyit bingung

"Kak Eva, sebaiknya kau periksa dia nanti" sahut Marchell yang berada di depan Eva

"Sudah-sudah, mari kita makan sekarang.jangan banyak bicara ketika di meja makan, ingat!" ujar Eva

"Kau mau ini, akan aku ambilkan" tawar Eva menunjuk nugget di depannya yang di angguki oleh Aileen

"Nah, suapi bayimu dan segera selesaikan makannya. Karena aku dan Zidan harus kembali menyusun laporan untuk pertemuan dengan collega besok pagi

" Baiklah-baiklah" sahut Reyland dan setelah itu mereka makan dengan damai

.

.

.

"Apa dia tidur Dems?" tanya Zidang melihat Aileen yang mengusakkan wajahnya di ceruk leher Demons

"Aku akan membawanya ke kamar, setelah itu aku akan membicarakan tentang Black Red" ujar Demons menganggkat Aileen ke dalam gendongannya dan berjalan menuju kamarnya

"Kita akan menunggu di ruang tengah kalau begitu" ujar Zidan

.

.

.

"Ini adalah data yang Oliver dapat dari beberapa cabang Black Red yang aku punya di Amerika" ujar Demons memperlihat data di laptopnya kepada Zidan dan langsung di kerubungi oleh mereka yang tidak bisa melihatnya

"Duduklah, akan segera ku kirim salinannya ke email kalian masing-masing" sahut Zidan langsung

"Waah lelaki tua bangka ini sudah lama bermain-min di belakang kita kak" sahut Elvio yang mulai tersulut emosi

"Kita harus bergerak cepat Dems" sahut Reyyland

"Aku tahu, tapi aku tidak ingin bertindak gegabah untuk hal ini" ujar Demons

"Pendapatan yang masuk di BLack Red setiap bulannya meningkat drastis tanpa ada data yang jelas" ucap Eva

"Tapi setelah aku cek, uang yang masuk di sini tidak sesuai apa yang ada di data " ujar Marchell memperlihatkan salinanyang di kirim oleh anak buahnya yang berada di Amerika

"Aku menduga ia sudah melakukan perdagangan lain di balik kita" sahut Reyland

"Perdangan ilegal lebih tepatnya, dia juga menyelupkan senjata-senjata disana kepada investor lain tanpa sepengetahuanku" ujar Demons

"Aku menemukannya! Dia menjualkan snipper dengan harga melenceng jauh dari target, menjualkan organ dengan harga sangat tinggi dan juga meningkatkan pajak di beberapa Club dan Rest kau disana Dems" sahut Eva

"Coba aku lihat" pinta DEmons dan Eva langsung memberikan ipadnya kepada Demons

"Benar-benar kurang ajar!" gram DEmons mulai tersulut emosi, aura hitamnya sangat membuat semua orang yang berada di satu ruang takut dan bergidik ngeri

"Wahh banyak sekali uang gelap yang ia dapatkan dari semua ini" sahut Marcehlle yang tidak mengetahui situasi saat ini

"Diamlah" sahut Elvio menendang kaki Marchell pelan dan Marchell pun baru menyadari jika raut wajah DEmons terlihat begitu tidak bersahabat

"Tenangkan dirimu, kita akn mengurus ini dengan segera. Kita harus segera ke Amerika besok" sahut Zidan

"Bagaimana dengan Aileen?" tanya Reyland

"Iya, bagaimana dengan gadis itu?" sahut Marchel

"Untuk sementara aku akan menyerahkan ini semua pada Oliver. Jika sampai minggu depan tidak ada kemajuan yang pasti kita baru akan kesana langsung" sahut Demons

"Baiklah, apa kau yakin Oliver bisa mengurus ini semua ?" tanya Eva

"Kau lupa sayang, Oliver gadis psiko seperti apa?dia pasti akan melenyapkan dan membereskan ini semuanya" sahut Zidan

"Sudah tidak ada yang di bahas lagi kan? Aku akan pergi ke kamarku" sahut Marchell

"Kau ingin apa? Buru-buru sangat?" tanya Elvio

"Aku ingin tidur, apa lagi? Lagi pula ini sudah malam" sahut Marchell sudah berjalan menjauh dari mereka dan segera menuju kamranya yang berada di lantai 1

"Apa-apaan orang itu, aku kira ia akan mengurus seuatu hal yang penting" gumam EEva

"Sudah, aku akan kembali ke kamarku kalian kembali lah ke kamar kalian maisng-masing dan tidur ini sudahmalam" sahut Demons sudah berjalan menyusuri tangga menuju kamarnya

PAGI

Demons dan Aileen beserta yang lainnya sarapan dengan tenang , hanya ada suara dentingan sendok dangarpu yang menemani kesunyian sarapan di pagi ini

"Daddy kerja dulu ya, kalau ada apa-apa bisa langsung minta ke maid atau bi Imah" ujar Demons mengusap pipi tembam Aileen lembut

"Pulang jam berapa?" tanya Aileen

"Jam 6 sore, kenapa? Baby ingin menitiip sesuatu?" tanya Demons

"aH nggakpapa , aku cuma tanya aja. Kalaubegitu hati-hati" ujar Aileen akhirnya

"Kalau begitu daddy berangkat dulu, jangan nakal. Dan jangan mencoba untuk kabur, mengerti?" ujar Demons memberikan peringatan

"Okay" sahut Aileen

Demons pergi ke kantor, danyang lainnya juga sama langsung pergi ke kanttor dan Eva pergi ke rumah sakit. Tapi jika Marchell kembali ke rumah untuk meyambung tidurnya.

"Uh bosan sekali" gumam Aiileen sedang duudk di depan ruang TV

"Bi imah!" panggil Aileen

"Habis" ujar Aileen dengan gemasnya memberikan botol dot suusnya yang sudah habis tandas

"Hahah astaga , baiklah bibi buatkan lagi ya. Tunggu sebentar" sahut bi Imah mengambil botol dot itu dari tangan MUNGIL aILEEN

"Apa ada camilan bi?" tanya Aileen karen aia sudah menghabiskan satu wadah cookies dan dia menginginkan jajan yang lain

"Maaf non, disini tidak terlalu menyediakan banyak snack karen atuan Demons juga jarang sekali memakannya. Paling kalaupun ada pasti sudah habis jika ada tuan Marchell dan nona Elvio jika berkunjungkemari. Apa nona mau menunggu bibi membelikannya ke supermarket depan sana? Hanya sebentar saja" ujar bi Imah memberika pengertian

"Aku ikut!" pekik Aileen langsung

"Emm.. bagaimana ya, bibi takut kalau tuuan DEmons nnati marah non. Bagaimana jika bibi menelfon tuan DEmons dulu dan nona Aileen langsung yang minta izin padanya" ujar bi Imah

"Telfon sekarang kalau begitu" sahut Aileen

"Sebentar bibi bawakan telfon rumah ke sini" ucap bi Imah mengambil telepon rumah yang berada di ruang kkeluarga

"Halo" begitu sambungan telfon tersambung dan suara DEmons menyapa dari seberang

"Daddy!!!" sahut Aileen mengambil alih telepon itu drai tangan bi IMah

"Iya babby ada apa?" tanya Demons langsung me loadspeaker karena dia sedang mengurus beberapa berkad di laptopnya

"Aku ingin membeli snack!" ujar Aileen

"Apa di kulkas sudah tidak ada persediaann?" tanya DEmons sambil jarinya mengetik di atas keyboard. Mengerjakan berkas yang ada dii depannya

"Sudah habis" jawab Ailennn

"Pasti si Marchell yang menghabiskan" desis Demons

"Kalau begitu suruh bbodyguard atau maiduntuk membelikannya bbaby, dankau tetap di rumah tidak boleh kkeluar" ujar Demons

" Tapi aku ingin pergi membelinya sendiri Dad!" pinta Aileen memohon

"Jangan keras kepala baby, suruh maid saja untuk membelikannya" sahut Demons tidak mau kalah

"TOK TOK, aku masuk ya DEms" sahut Eva tiba-tiba mengetuk pintu

"Masuk" sahut DEmons

"SEedang apa? Apa kau sibuk?" tanya Eva