"Kau akan aman di sini dan jangan mencoba untuk kabur atau pergi dari rumah ini tanpa se izinku" sahut Demons mengaluskan suaranya selembut mungkin
"Apa-apan dengan suaranya, lembut sekali" sahut Eva menyikut lengan Elvio
"Waah aku mencurigainya kak" bisik Elvio pelan
"Tiba-tiba saja bersikap lemut" bisik Marchell pada Zidan
"Mencurigakan" sahur Zidan memperhatikan raut wajah adiknya yang biasa tanpa ekspresi itu
"Aku mengantuk" bisik Aileen bersandar di dada bidang Demons
"Lebih baik kau tidurkan dulu DEms" sahut Eva
"Kalian bisa menginap saja dan saat makan malam nanti aku akan membicarakan sesuatu. Kita berkumpul di meja makan nanti" ujar Demons sudah menggendong Aileen koala style dan meninggalkan ruang tengah
"Yasudah kalau begitu aku ke kamar duluan" sahut Marchell mengalungkan jasnya ke pundah, malas jika harus melihat ke mesraan mereka mereka yang akan tidur bersama nantinya
"Jomblo sih, makanyya cari pacar" teriak Elvio yang sudah berada di pelukan Reyland
"Aku ke atas duluan" sahut Eva yang sudah di gandeng Zidan berjalan menuju kamarnya
*******
"Kau begitu imut sekali" ucap Demons membenarkan selimut
"Aku berjanji akan menjaga dan melindungimu mulai sekarang" bisik Demons mebelai rambut Aileen lembut
"Aku harus menghubungi Oliver untuk mengurus bedebah itu" gumam Demons muali melepas kemeja dan bersiap untuk membersihkan diri. Demons mulai berjalan menuju walk in closet, badan kekar dan begitu putih mulus milik Demins sungguh membuat siapa saja ingin memliki untuk diirinya sendiri
"Aku harap Aileen bisa membuat perubahan yang bagus untu Demons" ujar Eva sambil mengeringkan rambut Zidan
"Aku rasa ia begitu mempunyai banyak luka selama ini" sahut Zidan memeluk pinggang ramping Eva dan mengusakkan wajahnya ke perut Eva
"Orang tua macam apa dia, bisa-bisanya bertindak seperti tidak punya hati nurani" gumam Eva yang masih geram mengingat cerita aMarchell tentang papa tiri Aileen
"Jangan lupakan si Bara yang begitu terobsesi untuk merebut Aileen sejak berada di Black market kemaren" timpal Zidan
"Aku dengar, bukannya dia sekarang sudah pindah ke Brazil?" tanya Eva menyisir rambut Zidan menggunakan sela sela jari panjangnya
"Tapi kita tidak tau kapan dia kan kembali, bisa saja dia akan datang dan merebut Aaileen dari Demons tanpa kita tahu rencana busuknya" ujar Zidan
"Kita harus menjaga gadis itu dan jangan membiarkan siapapun merebutnya" ujar Eva
"Lalu bagaimana dengan kembarannya?" tanya Zidan
"Marchell kemaen sudah menemukan data lengkap dari hacker asuhannya , tapi aku belum menanyakanpadanya
"Kalau begitu kau bisa tanyakan nanti jika wakyu makan siang" ujar Zidan beralih duduk di sofa dan mulai membuka PC nya
"Ckk kau mulai lagi" gerutu Eva setelah melihat Zidan mulai sibuk mngeluarkan beberapa file berkas dari tas kantornya
Sementara itu,,
"Berkas meeting tadi pagi hasilnyamana?" tanya Reyland, ia tengah duduk di single sof =a dengan laptop di pangkuannya sementara Elvio memilih duduk bersandar I sofa dan bermain hp
"Ada di ipadku, sebentar aku kirimkan" sahut Elvio beranjak mengambil ipadnya di atas meja rias
"Kirimkan ke emailku segera sayang" sahut Reyland
"Baiklah, sebentar" gumam Elvio mulai menelusuri dimana ia menaruh hasil meeting itu
Sementara di kamar Marchell, ia hanya bersandar di single sofa sambil memikirkan sesuatu
"Bagaimana bisa ada orang yang begitu tega seperti Edgar ini" gumam Marchell terus memandang dua lembar foto. Foto Edgar dan foto keluargaAileen
"Dan apa yang sebenarnya terjadi sebenanya, kenapa kembaran Aileen lebih memilih pindah bersama keluarganya yang lain" gumam Marchell
"Aku sama seklai tidak bisa menembus informasinya di snaa, siapa sebenarnya gadis ini? Dan bersama dengan siapa dia saat ini?" pikir Marchell
" Tapi jika dilihat dia begitu cantik, berbeda dengan Aileen dan lebih dewasa sepertinya" pikir=nya lagi
SKIP makan malam
"Emmm" erang Aileen bangun dari tidurnya
"Harum sekali, hangat" ujar Aileen mengusakkan wajahnya ke dada telanjang Demons dan semakin masuk ke dalam pelukannya
"Sudah bangun?" shaut DEmons mengusap pelan rambut Aileen
"Eh, maaf" sahut Aileen langsung bangun dari pelukan itu
"Tidak masalah, kalau kau nyaman kau bisa terus memeluk seperti ini" ujar Demons kembali menarik Aileen kedalam pelukannya
"Tap-tapi"
"Kenapa, bukannya kau nyaman berada di sini" sahut Demons menepuk dada bidangnya yang dari tadi Aileen gunan untuk menumpu tidurnya
"Emm" sahut Aileen kembali masuk ke dalam pelukan hangat Demons
"Baby" panggil Demons
"Ha? Kau memanggilku?" tanya Aileen sedikut malu dan mendongakkan wajahnya menatap Demons
"Siapa lagi disini selain si manis dan aku? Kau bisa memanggilku daddy" ujar Demons
"Daddy?" tanya Aileen mengernyitkan alisnya
"Panggil aku daddy dan kau bisa menerima satu botol dot susu ini" sahut Demons mengambil botol dot di meja samping nakas
"Aku mua daddy!" sahut Aileen langsung girang dan menyahut botol dot dari tangan DEmons, sementara Demons? Hanya tersenyum melihat Aileen yang langsung memasukkan ke dalam mulut mungilnya
"Mandi dulu babby" sahut Demons menarik paksa dot itu dari mulut Aileen
"Ahh daddy!" teriak Aileen berusaha mengabil jangkuan dot yang berada di tangan Demons
"Mandi setelah itu kita makan malam bersama yang lain di bawah" ujar Demons bersiap menggendong Aileen untuk membawanya ke kamar mandi
"Tapi setelah itu berikat suusnya padaku" sahut Aileen
"Akan ku berikan banyak nanti, sudah ayo mandi. Biar aku emnggendongmu sampai walk in closet
"Okey!" senang Aileen mengalungkan tangannya ke leher Demons
"Dimana Demons, belum turun?" tanya Marchell yang baru sampai di meja makan
"Beluum, mungkin seentar lagi" sahut Elvio tanpa beralih sedikitpun dari hp di tangannya
"Apa perlu aku memanggilnya? Katanya tadi dia ingin membahas suatu hal penting?" tanya Marchel
"Tidak perlu" sahut Demons yang berjalan emndekat ke arah mereka dengan Aileen di gendongannya
"Apa dia sakit?" tanya Reyland
"Tidak, hanya saja manja ingin ku gendong" jawab Demons singkat lalu mengambil duduk di seblah Eva dan memangku Ailenn
"Berhentilah dulu, makan dulu nanti kau kekenyangan" sahut Demons menarik paksa dot dari mulut Aileen
"Ahh daddy mulai lagi" gerutu Aiileen cemberut
"Daddy? Kau pedo sekali!" sahut Elvio langsung
"Apa yang salah, dai sekarang milikku terserah dia mau memanggilku pa" ujar Demons santai
"Sepertinya kau sedang mabuk" sahut Zidann mulai membalikkan pirik dan Eva mengambilkan nasi untuknya
"Tidak juga, dia sekrangs angat manis dan manja padaku sekarang" sahut Demons yang membuat para kakaknya mengernyit bingung
"Kak Eva, sebaiknya kau periksa dia nanti" sahut Marchell yang berada di depan Eva
"Sudah-sudah, mari kita makan sekarang.jangan banyak bicara ketika di meja makan, ingat!" ujar Eva