"Hey Dem, ngomong-ngomong apa kabar dengan gadis yang lo beli semalam?" Tanya Elvio.
"Ada, dia masih hidup tenang saja." Jawab Demons acuh tanpa memandang lawan bicara dan lebih memilih mengecek ulang hasil pertemuannya. Sekretarisnya sudah ia suruh pulang sedari tadi.
"Ngomong ngomong, apa sudah kau sentuh dia?" Tanya Elvio.
"Baiklah, jangan kau apa-apakan gadis itu" ujar Eva
"Aku ingin melihatnya, bisakah kita ke rumahmu Dem?" Tanya Marceel
"Yasudah kita pulang sekarang" sahut Demons beranjak dari tempatnya
sekarang Demons dan sahabatnya perjalan pulang menuju mansion Demons karena sebenarnya bukan hanya Marcheel saja yang penasaran namun juga Reyland dan Zidan juga penasaran. Karena selalu dibicarakan oleh Eva dan juga Elvio sejak sepulang Eva dari mansion Demons semalam. Eva dengan antusiasnya menceritakan secara detail sebagaimana manis dan imutnya Aileen kepada Elvio, Dan berdasarkan laporan dari Oliver yang di serahkan kepada Zidan pagi tadi, Zidan sudah bercerita pada sahabat-sahabatnya bagaimana kisah dan seluk-beluk Aileen bisa berada di Black market dari mulai ayahnya yang meninggal, ibunya menikah lagi dan ternyata memilih penggati yang salah yang berakhir Aileen sampai di tempat terkutuk itu.
Aileen begitu kesepian di dalam kamarnya, ia ingin pergi keluar untuk melepas suntuknya,seperti pergi ke supermarket misalnya. Bagaimana dia akan pergi ke super market, ia ingin pergi ke taman belakang pun tidak di perbolehkan. Sampai ia mempunyai ide untuk memanggil salah satu maid untuk menemaninya.
"Drttttt" dering telepon dinding yang berada di area dapur
"Iya halo" sahut salah satu maid segera mengangkat telepon itu
"Bisakah salah satu kalian datang ke kamar, gue kesepian" sahut Aileen
"Baiklahh nona, apa perlu di bawakan sesuatu?" Tanyanya lagi
"Boleh, bawakan beberapa camilan untuk menemani ngobrol" jawab Aileen
Tidak lama kemudian...
"TOK TOK TOK" suara ketukan pintu dari luar kamara Aileen
"Masuk" sahut Aileen, lalu ia membenarkan duduknya
"Ini nona , saya bawakan beberapa snack dan minuman kaleng" sahut seorang maid yang bisa di bilang cukup muda dari raut wajah dan bentuk tubuhnya
"Bawa kemari" pinta Aileen dan langsung di angguki oleh maid itu
"Siapa namamu? Duduklah di sini sebelahku" sahut Aileen yang melihat maid itu hampir duduk di karpet bawah
"Tidak nona, itu tidak sopan saya disini saja" ujarnya berusaha menolak
"Turuti ucapanku, aku ingin bertanya sesuatu padamu" sahut Aileen masih mencoba membujuknya
"Baiklah" sahut maid. Tersebut akhirnya menuruti permintaan Aileen. Untuk duduk bersamanya di kasur
"Apakah bibi sudah lama bekerja disini?" tanya Aileen basa-basi
"Sudah sekitar 4 tahun non" jawab si bibi eadanya
"Bisakah bibi bersikap biasasaja padaku, jangan terlalu sopan dan terus menunduk seperti itu. Bahkan aku disini bukan siapa-siapa, aku hanya orang asing dan baru di beli oleh tuanmu tadi malam" sahut Aileen mulai kesal ketika si bibi terus-teruasan menundukkan wajahnya ketika Aileen menatapnya
"Benarkah non?" sahut si bibi tiba-tiba
"Kenapa memangnya bi, apa setelah ini aku akan di jual atau di jadikan budak olehnya?" ujar Aileen langsung, ketika bi Ima berkata demikian dengan wajah yang sedikit syok
"Sebenarnya bibi tidakbegitu paham soal yang seperti itu, tapi selama bibi bekerja disini tuan Demons tidak pernah sama sekali membawa orang lain ke rumah ini, bahkan setiap non Elvio memintanya untuk menemani ke Black market saja tuan Demons menolak dengan keras. Makannya saya sedikit terkejut mendengar kata-kata non barusan, jadi non Aileen maaf sebelumnya kenapa bisa di tempat terkutuk seperti itu?" tanya bibi menatap Aileen yang mulai berkaca-kaca
"Ini semua gara-gara papa bi hiks..hiks..hiks.." jawab Aileen dengan isakan pelan. Bi imah yang melihatnya pun tidak tega dan memberanikan diri untuk memeluk Aileen
"Shuttt udah non, tenang dulu. Maaf bibi tidak bermaksud membuat non Aileen menangis" ujar bi Imah sambil terus menenangkan Aileen.
Aileen gadis imut yang memiliki pipi chubby dan tinggi hanya 156 itu sangat mudah cengeng dan menangis. Dia sebenarnya gadis yang begitu manja namun keadaan selama ini yang memaksa dia untuk bersijap tegar dan dewasa. Namun ketika dia menaruh perasaan nyaman ketika menceritakan kepedihannya dengan di ikuti pelukan hangat oleh seorang ibu atauorang yang lebih tua, dia akan mudah tersentuh dan langsung menangis karena afeksi dari kenyamanan dari pelukan tersebut.
"Makasih bi, maaf membuat baju bi imah kotor karena air mataku" rengek Aileen mengusap sisa air matanya. Perubahan wajah yang begitu drastis. Sangat imut dan seperti anak kecil, pikir bi imah
" astaga kenapa non Aileen menangis terus, sudah.. sudah.. nanti jadi sesak" ujar bi Imah mengusap usap pundak Aileen
"Bi, apa aku boleh minta tolong?" pinta Aileen tiba-tiba
"Apa, non manis mau minta apa?" tanya bi Imah dengan nalyri ke ibuannya seakan mengikuti sikap manis dan manja Aileen yang mulai keluar
"Minta susu hangat, aku haus" lirih Aiileen
"Hanya itu? Baiklah akan bibi buatkan sebentar" sahut bi Imah kemudian beranjak berdiri
"Telfon dan suruh maid yang lain saja bi, bi mah disini saja" rengek Aileen menggelendoti lengan bi Imah
"AHH baiklah-baiklah, tunggu sebentar ya" sahut bi Imah kemudian berjalan menuju sebelah meja yang terdepat telepon dinding
"Halo, tolong buatkan segelas susu hangat dan bawakan ke kamar nona Aileen ya" ujar bi Imah dan di setujui oleh maid yang berada di dapur
Setelah itu bi imah kembali menuju tempat Aileen berada, dia sudah duduk dengan nyaman di pinggiran ranjang. "Sebentar ya sedang di buatkan dan sebentar lagi akan di antar" ujar bi Imah duduk di pinggiran nakas dan mengambil selimut untuk menyelimuti sebagian tubuh Aileen
"Apa bibi mempunya anak?" tanya Aileen tiba-tiba
"Bibi dulu mempunyai 2 anak tapi sudah meninggal ketika perjalanan bis kita mengalami kecelakaan dan hanya saya yang selamat dan masih hidup sampai sekarang dan sendiri" jelas bi Imah menatap ke arh lain seperti menerawang kejadian 3 tahun yang lalu
"Maaf bi, aku tidak bermaksud membuat bi Imah sedih" sahut Aileen mendekatkan diir dan memegang punggung tangan bi Imah
"Tidak masalah non, jangan meraasa bersalah seperti itu. Lalu kenapa non bisa sampai di beli tuan Demons semalam?" tanya bi Imah hati-hati takut menyinggung perasaan Aileen lagi
"Aku di jual bi sama papa" lirih Aileen melepaskan genggamannya di tangan bi Imah ddan menatap lurus ke depan seperti mengingat sesuatu
"Hah? Bagaimana bisa non?" tanya bi Imah syok"
"Dia papa tiriku bi, papa kandungku sudah meninggal dan aku hidup hanya bersama papa tiriku. Mama kena tipu dengan wajah lugu dan cinta palus yang di erikan papa tiriku danpada dasarnya dia hanya ingin menghabisi harta mama saja." lirih Aileen setelah itu menarik napas panjang untuk melanjutkan ceritanya