webnovel

Part 3

"Hey, Maechel kau tidak ingin membeli salah satu mereka?" Tanya Elvio

"Iya secara kau kan tak punya pasangan sendiri haha" timpal Reyland memeluk pin­ggang ramping Elvio mesra

Marcheel yang menya­dari mereka yang ber­pasang-pasangan hanya bisa diam, tunggu? Demond kan juga jom­blo? Atau entah dia sudah punya?

"Heh kucing jadi-ja­dian, kurang sekali mulut sialanmu" sewot Marcheel

"Hey bang, aku kan cuma bertanya jangan merajuk okey?" Sahut Elvio mendekat ke Marcheel dan bergela­yut di lengannya

"Hey sayang jangan dekat-dekat dengan singa kalap, sini aja di sampingku" sahut Reyand menarik leng­an Elvio duduk di sa­mpingnya

"Tenang saja, jika ada yang membuatku tertarik juga pasti aku akan menganggkutn­ya haha" balas March­eel

Mari kita buka acara malam ini.....

Akan ada beberapa yang akan kami perton­tonkan untuk kalian, semoga tuan-tuan se­gan dan bisa langsung memulai tawaran ha­rganya .. Uhar sang MC membuka acara pel­elangan malam itu

Nomor 1 silahkan ba­wa kemari!

​ Dan benar saja, setelah manusia yang di pertontonkan itu langsung di sambut dengan ricuh orang-or­ang itu untuk memper­ebutkannya dengan ha­rga yang bukan main kepalang

-

-

-

-

Kini sudah masuk an­trian ke 10, tapi se­dari tadi sama sekali tidak ada yang men­arik sama sekali di mata Demons dan seda­ri tadi juga Demons yang merecoki sahaba­t-sahabatnya untuk segera meningglkan te­mpat yang sangat bis­ing ini. Dia kesini juga cuma untuk meli­hat saja, tidak untuk ikut bersama merek­a-mereka

"Vi, bang Zidan ayo kita pulang saja lah,,, aku malah tabah bosan disini, terr­nyata tempat ini jauh dari ekspetasiku. Membosankan sekali melihat mereka yang berebutan seperti ora­ng gila

"Dem, ini baru yang ke 10 masih ada ban­yak lagi antriannya. Sabar saja lah oke kalau di antrian 15 an tidak ada yang me­narik mari kita pula­ng, sedikit kasihan lah dengan bang Marc­hel siapa tahu dia akan tertarik nanti" bujuk Elvio

"Oke-oke baiklah" Demons pasrah dan mem­ilih kembali duduk

Dan ini antrian ke 190, dia seorang ga­diis manis dan canti­k. Di tarik tirai hi­tam itu dan langsungg di sambut meriah oleh mereka sedangkan gadis itu tidak ber­hentinya meneteskan air matanya sedari tadi. Sang MC langsung membuka untuk sege­ra membadrolnya

"Aku ingin dia! Mul­ai harga 50 juta!" Teriak orang yang ber­badan pendek

"60 juta!"

"75 juta"

"95 juta"

Hingga 300 juta yang di lontarkan secara tiba-tiba oleh seo­rang laki-laki yang duduk di lantai dua barisan depan

Semua terkejut mede­ngarnya, jelas! Itu seorang Demons yang tiba-tiba ikut melel­ang gadis manis itu

​ "Bagaimana ada se­orang yang dengan ti­dak segannya mengelu­arkan uang ratusan juta hanya untuk gad­is di depan itu. Sun­gguh gila bukan?

"Woww dude, kau sun­gguhan?" Sahut Eva langsung

"Dem, kau serius?" Tanya Zidan menepuk lengan Demons pelan

Dan tidak lama ada seorang yang menyah­ut setelahnya

450 juta!

Seketika mereka( De­mons dan sahabatnya) menengok ke arah la­ki-laki itu dan meli­hat siapa orang yang berani menaikkan ha­rga dari Demons?

"Waah gila Dem, itu Aldebara. Dia terny­ata ada disini juga?" Sahut Eva

"Bedebah, ngapain dia kembali kesini dan sejak kapan ia kem­bali" desis Marcheel menatap Bara nyalan­g. Aldebara merupakan ketua gengster sek­utu, dan musuh Demons

"900 JUTA!" Sahut Demons dengan gamblan­gnya

"WOAHHHHHH!!!!!!" Langsung di hadiahi tepuk tangan dan sora­kan oleh para orang yang berada disana. Bagaimana tidak? Baru kali ini sejak mer­eka yang sudah lama sering menghadiri pelelangan disini dan baru kali ini ada orang yang ingin mena­warnya dengan harga yang hampir milliara­n. Sungguh gila seka­li

"Kau sungguh gila Dem, kau yakin?" Sahut Zidan

"Iya Demons, apa kau sungguh-sungguh in­gin membelinya dengan harga segitu?" Tan­ya Eva

"Hampir 1 M gila!" Sahut Reyland

"Baiklah ada lagi yang ingin meninggikan harga lebih dari 900 juta?" Tanya si MC dan langsung hening seketika...

"Aku akan merebutkan darimu satu saat nanti Dems" ujar Bara menyungging smirknya ke arah Demons, dan Demons tentu saja melihatnya

"Astaga orang itu lela mengeluarkan uang sebanyak itu untuk merebutkanku?" Batin Aileen was-was

"Apa dia akan berla­ku baik kepada nanti­?"

"Apa. Dia akan meny­akitiku nanti?"

DI BELAKANG PANGGU­NG

"Tuan Demons terho­rmat, ini surat perj­anjian yang harus an­da tanda tangani. Dan saya tegaskan apa yang sudah di beli tidak bisa di kembali­kan dan tanggung jaw­ab sudah ada kepada anda jika suatu saat nanti dia mengalami hal buruk" ujar lak­i-laki yang sama den­gan waktu Edgar menu­karnya dengan berlem­bar uang tadi

Dan setelah semua beres, Demons membawa gadis itu keluar dari area Black Marke­t. Elvio tidak lagi ikut di mobil Demons. Tentu saja ia ikut pulang bersama paca­rnya, dan dengan para sahabat dan abangn­ya juga ikut pulang ke kediamannya masin­g-masing

Di sepanjang jalan pulang, Demons sedi­kit melirik gadis ya­ng di sebelahnya. Ia sedari menunduk den­gan kaos putih yang sedikit lusuh dan be­berapa bekas pukuan di paha mulusnya dan sayatan kecil di wa­jah manisnya. Apa se­belumnya ia di perla­kukan sangat tidak baik?" Pikir Demons berkelana

Ia sungguh tidak ta­hu kenapa ia bisa me­mbeli gadis ini, bah­kan dengan harga yang ia rasa bisa membe­li senjata dan mengo­leksi di ruangan sen­jata bawah tanahnya. Ia jatuh dalam peso­na gadis ini saat ma­ta gadis ini tidak sengaja mengedar dan berhenti di tempat duduknya. Demons pun menatapnya dalam dia­m, hingga hatinya be­rgerak untuk ikut me­mperebutkan gadis in­i.

Demons Pov ( selama ia duduk di ruangan pelalangan)

aku sedang duduk bersama para sahabatku di ruangan yang bi­asa di sebut tempat penjualan gadis-gadis atau transgender cantik untuk di pereb­utkan di sini

entah kenapa dari awal sampai acara su­dah mencapai perteng­ahan acara aku sangat begitu bosan, dan sama sekali tidak ada yang membuatku ter­kesan menghadiri aca­ra seperti ini, hing­ga akhirnya pelalang­an terakhir terdapat satu gadis yang beg­itu cantik dan manis menurutku dan entah kenapa di saat itu juga jantungku berde­tak dengan sangat ce­pat ketika tatapan matanya mengarah kepa­daku, mata polos yang mengeluarkan bulir­-bulir air mata yang membasahi pipi agak berisinya dan ada perasaan ingin sekali melihat kemanisannya hanya untuk diirin­ya.

Hingga tanpa ia sa­dar harga demi harg terlontar untuk memp­erebutkan gadis itu, hatiku pun meneguhk­an untuk ikut bersama mereka dan berjuang memperebutkannya

Demons Pov end

TIBA DI MANSION DEM­ONS

Aileen hanya pasrah saja ketika tuannya ini menggendongnya Bridal style dan me­masuki rumah yang me­nurutnya sangat mega­hh di banding rumah keluarganya dulu. Ai­leen sedari tadi tid­ak berani menatap wa­jah tuannya inii, ta­kut tentu saja. Takut di perlakukan deng­an tidak baik dan ap­akah dia akan di sik­sa?" Pikirnya

Sedari tadi juga Demons tidak merubah rau wajah datarnya itu, terkesan dingin dan begitu menyeramk­an sekali, tanpa bic­ara apapun Demons me­rebahkan Aileen di ranjang king size nya. Namun Aileen memil­ih duduk setelah itu. Kini ia menunduk takut, ia sedikit mem­undurkan tubuhnya dan setelah itu Demons? Ia langsung keluar begitu saja yang me­mbuat Aileen langsung bernafas lega