webnovel

Vampir yang Kesepian

Di dimensi kehidupan versi cerita ini, dunia dibagi menjadi tiga. Yaitu dunia manusia, dunia vampir, dan dunia gaib atau dunia roh. Dunia vampir dan dunia manusia terpisahkan oleh tabir. Jika mereka hidup di dalam satu wilayah yang sama, maka bangsa vampir akan memangsa bangsa manusia. Siklus kedua dunia ini saling memengaruhi. Dimulai dari berkembangnya benih manusia didalam kandungan, lalu mereka akan tumbuh dewasa hingga menjadi tua nanti. Mahluk yang bernama manusia ini akan meninggal dan ia akan hidup kembali sebagai vampir di dunia vampir tentunya. Saat menjadi vampir, ingatan mereka saat menjadi manusia akan sirnah. Di dunia vampire mereka akan menjalani kehidupan kedua mereka. Kisah ini dimulai dari seorang pemuda yang bernama Dai Akihiro. Sebuah portal mengarahkannya pada negeri sakura, Jepang. Ia adalah sosok vampir yang dengan terpaksa menjalani kehidupannya di dunia manusia. Ia adalah putra mahkota Vampir Chizu, yang tumbuh dewasa tanpa adanya peran ibu. Ibunya meninggal pada saat menyelamatkan nyawanya. Begitu juga dengan adik perempuannya. Saat ini kerajaan Vampir Chizu mengalami perang besar dengan kerajaan Vampir Souka. Tahun ke tahun, perang ini semakin memanas. Hingga akhirnya, Vampir Chizu membuat portal gaib untuk menyeberang ke dunia manusia dengan tujuan menyelamatkan nyawa Hiro yang tengah diincar, karena sesungguhnya kelahirannya telah diramalkan akan membawa kemenangan di eranya nanti.

Peaceful_Islam · アクション
レビュー数が足りません
13 Chs

Prolog

Terjadi penyerangan yang tak terduga oleh Vampir Souka. Sang raja siang telah menumbangkan semburat cahaya kuningnya sejak dua jam lalu. Keadaan di luar istana sedang kacau balau. Seseorang dari Vampir Souka berhasil menyusup ke kerajaan Vampir Chizu. Putra mahkota dikejar sebagai sasaran utama misi kali ini. Raja memerintahkan salah satu pengawal untuk melindungi sang pangeran. Tibalah pengejaran di tengah hutan belantara. Penyusup itu terlihat jauh tertinggal dibelakang. "Kita berpisah disini saja. Aku akan ambil jalan yang kanan dan kau yang sebelah kiri", perintah pangeran pada si pengawal. "Tidak! Ini adalah tugasku untuk melindungi kemanapun anda pergi!", kecemasan terlihat jelas pada wajah si pengawal. "Kalau kita tidak berpisah, maka dia akan membaca jejak kita." Tetapi ekspresi wajah lawan bicaranya menunjukkan tegas bahwa ia teguh pada pendiriannya.

Seketika itu sang pangeran teringat pada titah ayahnya. Ia segera mengeluarkan sebuah prisma berukuran sedang dari balik saku jubahnya. Diletakkanlah prisma tersebut diatas rerumputan. Benda itu melayang beberapa senti diatas permukaan lalu berputar cepat. Kemudian, prisma itu memantulkan cahaya bulan yang teduh tepat kearah pohon besar di depannya. Perlahan terbukalah sebuah portal hitam, semakin lama semakin lebar hingga sebesar badan manusia. Sang pangeran segera mengambil prisma itu kembali dan memasukkannya dibalik jubah. Beberapa detik kemudian, terdengar suara gesekan pedang yang dikeluarkan dari sarungnya. "Awas pangeran..!!", tubuh pemuda itu terdorong memasuki portal dan dilihatnya tubuh pengawalnya yang jatuh tersungkur di rerumputan. Terlihat samar-samar olehnya seseorang berdiri di samping jasad pengawal itu dengan sebuah pedang panjang ditangannya. Pantungan sinar bulan pada pedang menyilaukan mata sang pangeran untuk melihat wajahnya. Seketika itu, portal pun dengan cepat menutup.