webnovel

Chapter 7

"Andress, apa kamu yakin rencana ini akan berhasil?" Tanya Frisa yang sedikit khawatir.

Andress dan kelompoknya saat ini sedang berada di semak semak. Mereka bersembunyi terlebih dahulu sebelum mereka menyerang big golem.

"Tidak usah khawatir, big golem itu lambat jadi kamu tidak perlu takut."

"Siapa juga yang takut! Aku tidak takut sama sekali!" Ucap Frisa.

『Big golem』

Big golem memiliki tinggi sekitar 3 meter. Dia lebih lambat dari mini golem tapi daya tahan dan daya serangnya jauh lebih tinggi dari mini golem.

"A-Andress. Kamu yakin kita berdua hanya akan diam saja?" Tanya Brian.

"Iya, kalian hanya perlu diam saja. Biar aku dan Frisa yang bekerja."

"B-Baiklah."

Andress dan Frisa akhirnya menyerang bersama sama. Mereka berlari menuju 1 big golem sambil memegang senjatanya masing masing.

Dug! Dug! Dug! Big golem itu menyadari keberadaan Andress dan Frisa. Dia tanpa ragu langsung pergi menuju ke arah mereka berdua dan juga menyerangnya.

Swoosh! Big golem mengayunkan tangannya ke arah Frisa. Dengan reflek yang cepat, Frisa langsung meluncur untuk menghindari serangan itu dan menembak kaki big golem.

Bruk! Big golem itu terjatuh karena kaki kanannya hancur.

Krak! Andress tanpa ragu menembak big golem itu ke arah kepala dan menghancurkannya.

"Tidak sulit kan?" Ucap Andress sambil tersenyum.

"Ya, kamu benar."

...

...

[50 menit kemudian]

『Anda telah menghabisi semua big golem』

『Kini tersisa bos golem』

"Akhirnya selesai juga..."

Andress dan Frisa akhirnya selesai menyerang semua big golem. Mereka berdua kelelahan dan memutuskan untuk istirahat sebentar sebelum menyerang bos golem.

"Ma-maafkan aku. A-aku tidak membantu banyak" Ucap Brian.

"Tidak apa apa. Lagi pula sedari awal memang ini rencananya." Jawab Andress.

"Kalau begitu tunggu apa lagi, ayo kita berangkat menuju tempat bos." Ucap Frisa.

"Dasar cewe gila, baru juga istirahat sebentar sudah mau menyerang lagi."

Dengan santainya, Andress tiduran dibawah pohon untuk beristirahat. Dia tidak mau mendengarkan perintah Frisa yeng merupakan seorang 'kapten'.

"Hei! kenapa malah tiduran?" Tanya Frisa yang agak kesal.

"Aku lelah, beri aku waktu 10 menit untuk istirahat. Kamu itu ketua kan? Sebagai ketua seharusnya kamu memikirkan keselamatan anggotamu."

"Bisa bahaya kalau aku kehilangan stamina saat menyerang bos nanti. Kau mau anggotamu terluka atau bahkan mati?" Jawab Andress dengan santainya.

"..." Frisa sangat kesal terhadap Andress tapi dia tidak bisa membantah pernyataan Andress karena semua yang dikataan olehnya merupakan sebuah fakta.

[Sementara itu di ruang pengamat]

"Hahaha, Andress itu benar benar hebat... Dia sudah sepenuhnya mendominasi Frisa yang dikenal sebagai murid kompetitif dan juga keras kepala."

"Bahkan dia juga berhasil membuat 2 anggota lainya patuh terhadapnya meskipun dia bukan seorang kapten." Ucap Selena.

...

...

[15 menit kemudian]

"Brian, winie. Serang bos nya sekarang! Aku dan Andress akan menyerangnya dari jarak jauh."

[Bos golem]

Bos golem adalah monster yang tingginya sekitar 5 meter. Meski badan dia tinggi dan juga besar, namun pergerakan dia sangatlah cepat.

[5 menit yang lalu]

Sebelum menyerang bos golem, Andress memberitahu rencana yang dia buat ke anggota yang lain.

"Dengarkan aku baik baik, yang perlu kalian berdua lakukan adalah menyerang sendi lutut bos golem. Jika kalian berhasil melakukan itu dan bos golem itu jatuh, maka aku akan menyerangnya dengan serangan panah terkuatku."

Bos golem itu cepat, Andress takut skill bom anak panah dia meleset jika menembaknya saat bosnya sedang berdiri.

"Dan ingat! Kita hanya punya satu kesempatan untuk melakukan rencana ini. Soalnya IPR ku akan habis setelah menggunakan serangan terkuatku."

Skill bom anak panah milik Andress membutuhkan banyak IPR untuk menggunakanya. Jika Andress dalam kondisi normal dia bisa melakukan skill itu sebanyak 4 kali. Namun untuk saat ini dia hanya bisa melakukannya 1 kali.

"Lalu bagaimana kalau kita gagal?" Tanya Winie.

"Jika gagal, kita serang saja bos golemnya dengan membabi buta."

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" Tanya Frisa.

"Kau akan menghadapi mini big golem yang ada disekitarnya."

[Kembali ke masa kini]

Winie dan Brian menyerang bos golem. Mereka menggunakan kekuatan penuh mereka untuk menjatuhkannya.

"D-Dia cepat sekali..."

Meski Brian dan Winie sudah menggunakan kekuatan penuh mereka. Mereka masih kesulitan untuk menyerang bos golem.

[5 menit kemudian]

Setelah susah payah bertarung. Winie dan Brian akhirnya berhasil membuat bos golemnya terjatuh.

Bruk!

"Bagus! Brian, Winie. Menghindarlah sekarang!"

Andress kemudian mengaktifkan skill bom anak panah miliknya. Dia menggunakan semua IPR nya untuk menggunakan Skill itu.

Duar! Ledakan besar pun terjadi.

『Bos golem berhasil dikalahkan』

"Ke-keren. Skill apa itu tadi?" Tanya Brian.

"Itu skill pamungkas miliku. Meskipun aku harus menggunakan banyak IPR saat menggunakan Skill itu." Ucap Andress yang kelelahan.

『Stamina 5%』

"Sekarang kita sudah boleh kembali kan?" Tanya Winie.

"I-Iya, kita sudah boleh kembali." Ucap Brian.

"Yasudah, tunggu apa lagi? Ayo kita kembali." Ucap Andress.

Andress, Brian dan Winie kemudian pergi meninggalkan daerah bos. Kecuali Frisa, dia berdiam dulu sebentar di tempat itu dan baru menyusul mereka.

"Semuanya berjalan sesuai rencananya." Pikir Frisa sambil menundukan kepala karena merasa kecewa.

Frisa sangat kecewa terhadap dirinya sendiri. Dia merasa kalau dia tidak cocok untuk menjadi kapten. Apa lagi setelah dia melihat kepemimpinan Andress yang sangat baik.

"Padahal aku dengan percaya dirinya mengajukan diri menjadi ketua tadi..."

"Tapi apa yang aku lakukan... Aku malah menjadi ketua yang tidak becus."

...

...

[Diluar portal]

『Stamina: 5%』

Setelah keluar dari portal buatan. Andress duduk dan beristirahat. Dia juga tidak lupa untuk mengecek status staminanya.

『Statistik』

Kekuatan: 30

Ketahanan: 20

Kecepatan: 25

Sihir: 15

Reflek: 20

Stamina: 15

"Cape banget... Sepertinya, aku harus mulai melatih staminaku."

[Sementara itu disisi lain]

Setelah keluar dari portal, hal pertama yang Frisa lakukan adalah mengecek waktu penyelesaian kelompok lain.

"Kita jadi kelompok yang terakhir ya..."

Frisa merasa kesal dengan hasil praktek ini. Timnya berada di posisi terakhir dengan waktu penyelesaian portal selama 2 jam.

"Kita menyelesaikan portal buatan selama 2 jam. Sedangkan tim yang lainnya sekitar 1 jam 30 kenit."

"Bahkan timnya Leonil hanya butuh 40 menit untuk menyelesaikan portalnya."

Frisa kemudian melihat tim yang lain, dia baru menyadari kalau tim lain banyak yang mengalami luka.

"Tapi berkat itu juga, tidak ada satupun dari tim kita yang terluka. Berbeda dengan tim lain yang mengalami banyak luka."

"Kurasa yang dikatakan Andress memang benar. Keselamatan itu lebih penting."

Setelah semua murid selesai menyelesaikan portal buatan. Mereka semua lalu dikumpulkan oleh selena untuk diberitahu siapa saja tim tetap mereka.

"Akhirnya... momen yang aku tunggu tunggu telah tiba." Andress sangat bersemangat. Dia tidak sabar untuk mengetahui siapa saja anggota tim tetapnya. Dia sangat berharap agar susunan timnya tidak banyak berubah.

"Meski mustahil. Tapi aku tetap berharap agar timnya masih sama sesuai cerita asli."

...

...

BERSAMBUNG...