webnovel

Chapter 42

***

Chapter 42:

4 hari menuju tragedi (3)

...

...

[Jam 8 malam]

"Hahh... segarnya."

Andress saat ini sedang berada di taman kota. Dia sedang duduk santai sembari memakan makanan yang baru dia beli.

"Sekarang aku sudah tidak bisa lagi membantai orang orang. Lalu aku juga sudah mengunggah vidio peringatanku di akun sosial medianya Tila."

"Dengan begitu tak ada lagi yang bisa aku lakukan sekarang. Aku cuma bisa pasrah dan menerima keadaan."

Sudah tidak ada lagi yang bisa Andress lakukan saat ini. Dia hanya bisa pasrah menerima keadaan dan menunggu tragedi kelam itu terjadi.

Andress lalu berpikir, kira kira apa yang bisa dia lakukan untuk mengisi waktu luangnya. Soalnya tragedi kelam itu akan terjadi 4 hari lagi dan dia tidak tau harus berbuat apa selama 4 hari itu.

"Oh iya! Aku baru ingat!"

Muncul sebuah ingatan di pikiran Andress.

"Aku kan bisa pergi ke portal rahasia. Kebetulan aku juga perlu bertambah kuat untuk persiapan tragedi nanti."

Gara gara stress memikirkan masalah virus iblis, Andress sampai lupa kalau di dunia ini ada yang namanya portal rahasia.

"Kira kira kapan aku terakhir kali masuk portal rahasia? Apa sekitar 2minggu yang lalu?"

『Map』

『Portal rahasia kelas G berjarak sekitar 1 kilometer dari posisi anda berada』

"Bagus, ada portal rahasia didekat sini. Aku juga cukup rindu dengan memburu monster."

Andress sangat bersemangat kali ini. Dia sudah sangat lama tidak pergi ke portal rahasia dan membasmi para monster. Dia cukup rindu untuk melakukan itu semua.

...

...

[Di tempat pengungsian virus]

Saat ini jumlah orang yang sudah dievakuasi bertambah menjadi 7 ribu orang (semua orang itu terkena virus iblis).

"Apa semua orang ini benar benar terkena virus iblis?" Tanya ketua asosiasi sambil melihat ke segerombolan pengungsi.

"Iya, mereka semua adalah orang yang terkena virus iblis. Para petugas kesehatan sudah memeriksanya dengan sangat teliti." Jawab Nayla.

"Tidak aku sangka jumlahnya akan sebanyak ini. Coba bayangkan kalau kita tidak melakukan evakuasi kepada mereka, pasti saat ini mereka sudah mati ditangan Unknown."

"Kau benar ketua, untung saja kita masih sempat mengevakuasi mereka."

Kedua karakter ini tidak tau kalau yang mereka lakukan itu sebenarnya akan memancing bencana yang lebih besar.

...

...

[Di akademi]

"Sial, dimana Andress?"

Raon saat ini sedang berada didepan pintu kamar Andress. Dia datang kesana karena ingin bertemu dengan Andress untuk membahas sesuatu. Namun saat ini Andress sedang tidak ada dikamarnya.

"Apa jangan jangan dia sedang melakukan pembantaian lagi?"

Raon berasumsi kalau Andress melakukan pembantaian lagi. Asumsi ini didasari karena di jam 8 malam penjagaan Knight tidak seketat dimalam hari. Itu adalah waktu yang tepat untuk melakukan pembantaian.

"Ini masuk akal. Bisa saja Andress membantai lebih awal dari biasanya."

"Soalnya di jam segini para knight belum mulai melakukan penjagaan. Jadi Andress tak akan tertangkap jika melakukannya di jam segini."

"Jika asumsiku ini benar, maka Andress benar benar seorang jenius. Dia sangat ahli dalam bidang membantai orang."

Tak lama kemudian, Frisa datang ke kamarnya Andress sambil membawa masakan yang dia buat. Dia membuat masakan lagi karena dia sangat senang saat Andress memuji masakannya.

"Frisa? Sedang apa kau disini?"

Frisa dan Raon bertemu didepan kamarnya Andress.

"A-Aku... Aku ada keperluan dengan Andress."

Frisa malu untuk berkata jujur.

Raon kemudian melihat masakan yang Frisa bawa. Dia langsung sadar kalau saat ini Frisa sedang ingin bertemu Andress setelah melihat masakan itu.

"Ohhh, kau ingin bertemu Andress rupanya. Tapi Andress tak ada disini, dia sedang pergi ke tempat lain."

"Andress sedang pergi? Dia pergi kemana?" Frisa penasaran Andress pergi kemana.

"Jangan tanya aku, aku juga tidak tau dia pergi kemana."

"Begitu ya..."

Raon kemudian melihat kearah pintu kamar Andress. Dia lalu sadar kalau pintu kamar Andress tidak dikunci.

"Oh iya, pintu kamar Andress tidak dikunci. Jadi kalau kamu ingin memberi dia masakanmu simpan saja dikamarnya."

"Tu-Tunggu, dari mana kamu tau aku ingin memberi Andress masakan ini?"

"Bukannya sudah terlihat jelas ya? Kau datang kemari sambil membawa kotak makanan yang cukup besar, siapapun yang melihat itu pasti akan mengira kalau kau ingin memberikannya ke seseorang."

"..." Frisa merasa sangat malu.

"Tidak usah malu begutu, lagian ini bukan pertama kalinya aku melihat kamu memberikan Andress masakan."

...

...

[Satu hari yang lalu]

"Itu Frisa dan Adress ya? Mereka sedang apa?"

Raon saat ini sedang bersantai di depan kamarnya. Lalu dia tanpa sengaja melihat Frisa dan Andress yang sedang berbicara di depan pintu kamar Andress.

"Apa jangan jangan Frisa bekerja sama dengan Andress?"

Raon berasumsi kalau Andress dan Frisa punya hubungan spesial. Dia berasumsi kalau Frisa bisa saja seorang partner Andress debagai Unknown.

"Aku tau asumsi ini sangat berlebihan, tapi apa salahnya jika aku tetap waspada."

Raon mengaktifkan skill penghilang keberadaan miliknya. Dia lalu mengendap ngendap mendekati Andress dan Frisa untuk menguping pembicaraan mereka berdua.

[Beberapa saat kemudian]

"Hahh... asumsiku salah besar... ternyata Frisa cuma ingin mengantarkan makanan saja."

"Lagian kalau dipikir pikir mana mungkin juga Frisa mau bekerja sama dengan seorang pembunuh berantai seperti Andress."

Belakangan ini pikiran Raon agak sedikit kacau karena terlalu sering memikirkan Unknown. Jadi wajar saja kalau dia juga membuat asumsi yang aneh aneh jika ada kaitannya dengan Unknown.

"Sepertinya aku terlalu sensitif belakangan ini."

...

...

[Kembali ke masa kini]

Frisa merasa sangat malu saat ini. Dia berusaha sangat keras untuk menutupi rasa malunya.

"Yasudah aku pergi dulu. Sampai jumpa." Raon kemudian pergi meninggalkan Frisa sendirian di depan kamar Andress.

...

...

[Di depan gerbang portal rahasia]

"Akhirnya ketemu juga."

Andress akhirnya sampai di tempat dimana gerbang portal rahasia berada.

『Jenis: portal rahasia』

『Tingkat kesulitan: G』

『Jenis monster: skeleton』

『Luas wilayah: 3 km』

"Luasnya 3 kilo meter, berarti kira kira aku butuh waktu lebih dari setengah hari untuk menyelesaikan portal ini."

...

...

[Dikamar Andress]

Klek! Frisa membuka pintu kamar Andress, dia lalu masuk ke kamarnya Andress dengan pelan pelan.

"Jadi ini kamarnya Andress. Sangat minimalis, cocok dengan sifatnya Andress yang cuek."

Frisa melihat lihat interior di kamarnya Andress. Dia tidak merasa kaget setelah melihat betapa minimalisnya ruangan itu.

"I-Ini jaket milik Andress. Ini jaket yang sama seperti yang dia gunakan saat kita pergi ke game center."

Frisa tak sengaja melihat jaket milik Andress yang tergantung di gantungan baju. Dia lalu mengambil jaket itu dan mengenakannya di tubuhnya.

"Jaketnya nyaman sekali dan baunya juga enak."

Frisa malah kebablasan dan mengenakan jaket milik Andress tanpa izin. Entah apa yang terjadi dengan pikirannya sampai sampai dia melakukan itu.

Frisa kemudian melepaskan jaketnya dan menaruhnya kembali.

"Oke, sekarang aku tinggal simpan makanannya dimeja dan keluar dari sini."

...

...

[Sementara itu di tempat Andress]

『Notifikasi』

『Seseorang memasuki kamar anda』

"Seseorang masuk ke kamarku? Apa aku lupa mengunci pintu kamar?" Andress kaget melihat notifikasi ini.

『Map』

『Frisa memasuki kamar anda』

"Huh? Jadi Frisa yang masuk ke kamarku? Dia mau ngapain?"

Andress cukup panik melihat notifikasi ini. Dia takut kalau Frisa menemukan bukti bukti aneh dikamarnya Andress.

"Ini gawat, gimana kalau nanti Frisa tahu kalau sebenarnya aku adalah Unknown."

『Anda tidak perlu panik』

『Anda tidak meninggalkan jejak apapun dikamar anda. Jadi identitas anda akan tetap aman』

Untungnya, Andress tidak meninggalkan satupun jejak yang dapat mengungkapkan identitas dia sebagai Unknown.

"Syukurlah kalau begitu. Aku cukup panik tadi."

...

...

BERSAMBUNG...