webnovel

Chapter 37

***

Chapter 37:

Teman atau lawan? (1)

...

...

[Di tempat persembunyian]

Unknown berhasil mengalahkan beberapa knight dan juga melarikan diri dari mereka. Dia saat ini masih bersembunyi di suatu gedung kosong karena dirinya sudah kelelahan. Jadi tidak mungkin bagi dia untuk terus kabur dari mereka.

『Sisa Stamina 15%』

"Ini terlalu sulit. Posisiku tidak diuntungkan sama sekali."

Stamina Unknown saat ini sudah cukup terkuras. Dia takut akan tertangkap kalau dia terus memilih untuk kabur.

『Map』

『Tidak ada knight didekat sini』

"Syukurlah, aku bisa istirahat disini sekarang. Kuharap tempat ini aman."

...

...

[Sudut pandang ketua asosiasi]

"Unknown lolos lagi?" Tanya ketua asosiasi.

"Benar ketua, dia berhasil lolos. Dia sangat kuat dan juga cepat, jadi kami tak sanggup untuk menangkapnya."

"Sial! Kenapa dia sangat sulit ditangkap sih!" Ketua asosiasi sangat kesal. Dia lagi lagi kehilangan jejak Unknown untuk yang kesekian kalinya.

"Lalu bagaimana dengan cctv? Apa tidak ada jejak dia sama sekali?" Tanya ketua asosiasi.

"Dia sama sekali tidak terlihat di cctv manapun. Seolah olah dia menghilang begitu saja."

Kini pihak asosiasi hanya bisa pasrah dan menerima keadaan.

"Unknown sialan. Dia benar benar membuatku pusing. Sebenarnya skill apa yang dia punya sampai sampai kita sangat sulit untuk menangkapnya."

Skill map milik Unknown adalah alasan paling besar kenapa Unknown sangat jago dalam melarikan diri. Dengan skill itu dia bisa tau rute rute yang aman agar bisa kabur dari kejaran para knight.

...

...

[Sudut pandang Andress]

"Sepertinya sekarang sudah aman. Kalau begitu aku bisa pergi dari tempat ini sekarang."

『Mode iblis telah nonaktif』

『Anda telah kembali normal』

『Jiwa kemanusian telah kembali ke 50%』

"Staminaku juga sudah lumayan terisi. Jadi aman jika nanti aku bertemu seorang knight."

Andress bangun dari duduk nya. Stamina dia sudah lumayan terisi lagi dan dia ingin pulang kembali ke akademi. Tapi tiba tiba...

Tsing! Seorang pria tiba tiba mengarahkan sebuah pedang ke lehernya Andress. Ujung pedang itu menancap ke lehernya dia sampai lehernya mengeluarkan sedikit darah.

"Jangan bergerak! Jika kau berani bergerak sedikit saja, aku akan memencet tombol ini."

Pria itu memegang sebuah alat di tangan kirinya. Alat itu berfungsi untuk mengirimkan bantuan sinyal ke knight yang lain.

"Tombol ini berfungsi untuk mengirimkan sinyal bantuan ke knight yang lain. Jadi jangan berani berani untuk bergerak."

"..." Andress hanya terdiam kaku. Dia masih menganalisis apa yang sebenarnya sedang terjadi saat ini.

『Map』

『Tidak ada satupun knight disekitar Anda』

Ini sangat aneh. Di layar sistem di sebutkan kalau di area sekitar Andress tidak ada knight sama sekali. Lalu siapa orang yang ada di belakang Andress saat ini?

『Anda mengaktifkan mode iblis tingkat 2』

Andress kemudian bersiap siap, dia ingin melakukan sebuah perlawanan kepada pria itu. Tapi saat dia ingin melakukan itu, pria itu tiba tiba mengatakan sesuatu yang membuat Andress tidak jadi beraksi.

"Lebih baik kau jangan melawan... ANDRESS."

Andress sangat terkejut. Pria yang ada dibelakang dia ternyata tau kalau identitas asli Unknown adalah Andress. Padahal saat ini dia masih menggunakan outfit Unknown.

"..." Andress benar benar bingung harus melakukan apa. Akhirnya dia memilih untuk menyerah saja.

"Baiklah aku menyerah. Aku tidak akan berbuat apa apa, jadi turunkan pedangmu itu dan mari kita bicara."

Pria itu kemudian menurunkan pedangnya dari leher Andress. Andress lalu berbalik arah untuk melihat siapa pria yang ada di belakang dia sebenarnya.

"Ra-Raon!?"

Pria yang ada dihadapan Andress ini ternyata adalah Raon. Bagi kalian yang tidak ingat siapa itu Raon, di adalah teman dekatnya Leonil. Dia pertama kali muncul di cerita ini waktu Andress masuk kelas 2A untuk pertama kalinya.

"Huh? Bagaimana bisa dia tau kalau Unknown adalah Aku?"

Andress menjadi lumayan panik. Dia sangat heran bagaimana bisa Raon tau kalau dia adalah Unknown.

"Tenang... mari kita tenang dulu."

Andress saat ini berusaha untuk tenang agar dia bisa menyelesaikan masalah yang dia hadapi saat ini.

Set! Andress membuka maskernya secara perlahan dan memperlihatkan wajahnya ke Raon.

"Kau... Dari mana kau tau identitas asliku?" Tanya Andress dengan raut wajah yang sangat tajam.

"Ceritanya agak panjang. Kau ingin mendengarnya?" Jawab Raon.

"Jangan banyak bicara dan langsung ceritakan saja. Kenapa kau bisa tau kalau aku adalah Unknown?"

...

...

[3 hari yang lalu jam 11 malam]

Raon saat ini sedang berada di luar kamarnya. Dia hanya bersantai sembari memakan cemilan favoritnya.

"Itu Andress? apa yang dia lakukan malam malam begini?"

Raon lalu tidak sengaja melihat Andress keluar dari akademi. Dia cukup heran kenapa Andress keluar dari akademi malam malam begini.

"Sudahlah, tak usah dipikirkan. Itu bukan urusanku."

Namun karena Raon tidak terlalu peduli. Dia hanya menghiraukan Andress dan lanjut bersantai sembari memakan cemilannya.

...

[Esok hari Jam 9 pagi]

Raon sedang santai di ruang kelas. Dia menonton berita terbaru tentang munculnya seorang pembunuh berantai yang menyebut dirinya dengan sebutan Unknown Character.

"Unknown Character... nama yang sangat jelek. Apa dia tidak punya nama yang lain?"

Raon sudah melihat semua berita tentang Unknown. Dia juga bahkan menonton video pembantaian Unknown yang tidak disensor.

"Sadis banget orang ini. Memenggal hampir semua orang yang ada di pengungsian."

...

[Jam 11 siang]

"Kalian habis ngapain di UKS?"

Raon tak sengaja melihat Leonil, Tengli, brian dan Saman yang baru keluar dari ruang UKS. Sontak saja dia menjadi penasaran dengan apa yang sedang terjadi.

"Kami habis menjenguk Andress." Jawab Leonil.

"Andress kenapa lagi? Apa kondisi tubuh dia memburuk lagi?" Tanya Raon.

"Bukan, dokter bilang dia hanya kelelahan. Katanya sih dia kurang tidur dan beraktifitas secara berlebihan."

"Ohh... begitu..."

Raon tiba tiba terpikirkan dengan kejadian tadi malam. Dia berpikir apa yang sebenarnya Andress lakukan malam tadi sampai membuatnya jatuh sakit seperti itu.

"Malam tadi Andress ngapain sih sampai jatuh sakit begini?"

...

[Jam 11 malam]

Saat Raon sedang bersantai di luar kamarnya, dia lagi lagi melihat Andress keluar dari akademi di saat tengah malam. Dia sangat heran dengan apa yang sebenarnya ingin Andress lakukan.

"Sebenarnya dia mau apa sih keluar malam malam dari akademi? Apa dia mau membantai orang orang sama seperti yang dilakukan oleh Unknown?"

"Tunggu bentar... apa jangan jangan memang benar begitu? Kemarin juga dia keluar dari akademi saat tengah malam kan?"

Sebanarnya yang dipikirkan oleh Raon hanyalah sebuah cocok logika saja. Tidak ada hal mendasar dalam teori aneh ini.

"Aku tahu ini hanya cocok logika yang tak berdasar. Tapi aku sangat penasaran apakah cocok logika ini benar atau salah."

Raon akhirnya memutuskan untuk mengikuti Andress. Dia mengaktifkan skill penghilang keberadaan milik dia agar dia tidak ketahuan.

[Skill penghilang keberadaan]

Skill ini adalah Skill unik milik Raon. Saat dia mengaktifkan Skill ini hawa keberadaan dia akan menghilang sepenuhnya. Bahkan Knight tingkat S saja tidak akan bisa merasakan keberadaannya.

Note penting!

Skill Map milik Andress juga bahkan tidak bisa mendeteksi Raon saat dia menggunakan Skill penghilang keberadaan. Itulah alasannya kenapa Andress tidak sadar kalau Raon mengikutinya.

...

[Di tempat pengungsian]

"Ti-Tidak mungkin...."

Raon saat ini sedang memasuki tempat pengungsian yang baru saja Andress bantai. Dia sangat terkejut melihat banyaknya mayat yang dibunuh oleh Andress.

"Jadi Andress... benar bejar Unknown..."

...

...

[Kembali kemasa kini]

"Begitulah ceritanya bagaimana aku tau kalau kau adalah Unknown." Raon telah menceritakan semuanya kanapa dia bisa tau kalau Unknown Adalah Andress dengan sangat detail.

"..."

Cerita Raon membuat Andress sangat kebingungan. Dia heran kenapa Raon tidak melaporkan dirinya ke asosiasi padahal sudah jelas jelas Andress ini adalah seorang pembunuh berantai.

"Kalau kamu sudah tau aku adalah Unknown. Lalu kenapa kamu tidak melaporkanku ke asosiasi?" Tanya Andress yang benar benar penasaran.

"Alasannya sederhana, itu karena aku butuh jawaban."

"Apa maksudmu kau butuh jawaban?"

"Aku butuh jawaban kenapa kau membunuh orang orang yang terkena Virus itu, jadi apa tujuanmu sebenarnya?" Ucap Raon.

Raon adalah orang yang pintar dan open minded, dia tau kalau Andress itu salah dan dia wajib melaporkannya. tapi di satu sisi dia juga ingin tau apa alasan sebenarnya dibalik Andress melakukan pembantaian ini.

"Jika jawabanmu memuaskanku, aku tidak akan melaporkanmu ke pihak asosiasi. Jadi jawablah dengan jujur apa tujuanmu sebenarnya."

"..." Andress terdiam sejenak. Dia berpikir tentang jawaban apa yang akan menyenangkan Raon.

"Baiklah, dengarkan aku baik baik Raon. Ini adalah alasanku yang sebenarnya."

Raon sangat fokus mendengarkan ucapan Andress.

"Aku melakukan pembantaian ini dengan tujuan untuk menyelamatkan orang orang. Karena jika orang yang terkena virus iblis berubah jadi iblis sepenuhnya, puluhan ribu orang pasti akan jadi korban mau itu rakyat biasa ataupun knight."

Raon kemudian mengeluarkan argumen miliknya untuk membantah pernyataan Andress.

"Tapi dari mana kamu tau kalau mereka akan berubah jadi iblis dan membunuh banyak orang?"

"Dan juga, yang namanya Virus pasti akan ada vaksinnya. Jadi kenapa kita tidak menjaga mereka saja sama seperti yang asosiasi lakukan?"

Argumen Raon sebenarnya sangat benar. Jadi Andress juga sedikit kesulitan untuk meyakinkan Raon kalau yang dia lakukan itu benar.

"Tapi yang kau sebutkan itu sia sia. Tidak ada yang namanya vaksin untuk virus iblis." Ucap Andress.

"Dari mana kau tau akan hal itu?" Tanya Raon.

Andress menarik nafas panjang. Dia tidak tau lagi harus menjawab apa. Alhasil dia memutuskan untuk melakukan sebuah kebohongan besar yaitu menipu Raon seperti yang dia lakukan ke Frisa.

"Kau penasaran bagaimana aku tau semua itu?"

"Iya. Aku penasaran."

"Baiklah, akan aku jawab..."

"Alasan aku tau semua itu karena sebenarnya aku berasal dari masa depan."

"Apa? Kau berasal dari masa depan?"

"Benar. Aku adalah seorang REGRESSSOR."

...

...

BERSAMBUNG...