webnovel

Chapter 31

***

Chapter 31:

Pembantaian Andress dan munculnya Unknown Character (4)

...

...

[Jam 6 pagi di labolatorium]

"Ti-Tidak mungkin."

"Virus macam apa ini? Aku tidak pernah melihat virus seperti ini sebelumnya."

"Virus ini berusaha untuk menyebar ke seluruh tubuh dan mengontrol tubuh itu."

Seorang ilmuan telah berhasil meneliti para korban yang dibunuh oleh Unknown dan juga 150 tersangka. Hasilnya sesuai seperti yang Unknown bilang di video cctv. Mereka semua terkena sebuah virus yang sangat mematikan.

[Nama: Nayla. Usia: 26. Kelamin: wanita]

Nayla adalah ilmuan terbaik di Nurisia. Dia telah menerima banyak penghargaan sejak dia masih muda. Dia juga merupakan seorang knight tingkat B dan lulusan akademi NFS.

"Nayla, bagaimana hasil penelitiannya? Apa sudah ada hasil?"

Ketua asosiasi datang menemui Nayla. Dia ingin tahu perkembangan dari penelitian virus itu.

"Ini, baca saja." Nayla memberikan dokumen hasil penelitiannya ke ketua asosiasi.

Ketua asosiasi lalu membaca dokumen yang diberi oleh Nayla. Ternyata hasilnya positif, apa yang Unknown bilang bukanlah sebuah kebohongan.

"Tidak aku sangka. Ternyata yang Unknown katakan itu bukan sebuah kebohongan. Orang orang itu memang terkena sebuah virus mematikan."

Ketua asosiasi kemudian bertanya ke Nayla soal virus itu secara lebih detail. Dia ingin tau virus apa itu sebenarnya.

"Nayla, apa kamu tau virus apa ini?"

"Entahlah, aku tidak tau. Tapi yang pasti, perkataan Unknown tentang virus ini yang akan mengambil alih tubuh adalah benar."

"Hasil dari penelitianku, virus ini sudah terbukti membunuh semua sel dalam tubuh dan menggantinya dengan yang baru."

"Kalau bahasa simpelnya. Virus ini akan merubah manusia menjadi suatu spesies yang baru. Dan Unknown bilang spesies itu adalah iblis."

...

...

[Jam 9 pagi]

Berita tentang pembunuhan Unknown kini sudah menyebar di seluruh penjuru nurisia. Berita itu benar benar meledak dan menjadi trending satu di semua media.

[Acara berita di tv]

Andress dan teman temannya saat ini sedang menonton acara berita yang ada di tv.

"Seorang pria misterius yang menyebut dirinya sebagai Unknown Character telah membunuh sebanyak 653 orang tadi malam."

"Unknown mengatakan di dalam rekaman cctv kalau para korban telah terkena virus iblis. Itulah alasan utama dia membunuh para korban."

"Hal itu juga telah dikonfirmasi oleh pihak asosiasi. Mereka mengatakan kalau para korban itu memang terkena sebuah virus mematikan."

"Pihak asosiasi juga mengatakan kalau 150 tersangka yang kemarin terkena virus itu juga."

"Kini pihak asosiasi telah resmi menyatakan kalau Unknown adalah seorang buronan. Mereka akan menangkap dia atas perbuatannya."

"Pihak asosiasi juga akan meneliti tentang spesies Iblis yang Unknown katakan. Soalnya ini adalah pertama kalinya Pihak asosiasi mendengar sebuah spesies iblis."

Andress terkejut ketika dia mendengar kalimat itu. Dia bingung kenapa pihak asosiasi akan meneliti iblis.

"Kenapa pihak asosiasi ingin meneliti iblis? Apa Leonil tidak memberitahu pihak asosiasi tentang iblis?"

Seperti yang sudah diceritakan di chapter sebelumnya. Leonil belum memberitahu pihak asosiasi soal keberadaan iblis.

"Hahh.... Bocah sialan itu pasti belum memberitahu ketua asosiasi tentang iblis."

...

...

[Di rumah sakit]

Orang orang yang selamat dari pembantaian Unknown saat ini sedang berada di rumah sakit. Mereka sedang diperiksa kesehatan tubuhnya dan juga mentalnya.

[Nama: Runwa. Usia: 28. Kelamin: Pria]

Runwa adalah seorang dokter. Dia dokter yang cukup terkenal di kota Rinjane. Dia juga merupakan suami dari Nayla.

"Aku benar benar kasihan dengan orang yang selamat. Mereka semua mengalami trauma berat."

Setelah orang orang yang selamat diperiksa. Hasil dari penelitian mengatakan kalau 90% dari mereka mengalami PTSD (Post Traumatic Stress Disorder).

"Sayang, ada apa?" Tanya Nayla yang baru saja masuk ke ruangan Runwa.

"Aku hanya sedang melihat hasil pemeriksaan para pasien yang selamat dari pembantaian Unknown."

"Bagaimana hasilnya?"

"90% dari mereka mengalami PTSD."

"Itu wajar sih. Lagian pembantaian itu sangatlah mengerikan. Aku saja yang melihat video cctv nya tidak sanggup menontonnya sampai habis."

"Kamu benar, pembantaian itu sangatlah brutal."

Video pembantaian Unknown sudah tersebar di internet. Tentu saja video itu sudah di sensor karena videonya sangat sadis. Tapi video tanpa sensor juga ada, namun orang orang harus masuk dark web jika ingin melihat versi tanpa sensor.

...

...

[Di kantin sekolah]

"Kalian sudah melihat video pembantaian unknown?" Tanya Tengli ke yang lain.

"Iya, aku sudah melihatnya. Dia benar benar sadis. Hampir semua orang yang dia bunuh kepalanya terpenggal." Ucap Saman.

"Tapi... A-Apa menurut kalian yang Unknown lakukan itu benar? Soalnya dia bilang dia melakukan ini karena orang orang itu terjangkit virus iblis" Tanya Brian.

Semua orang berpikir setelah mendengar pertanyaan Brian. Tengli lalu menjawab pertanyaan Brian menurut pandangan dia.

"Benar atau salah Itu tergantung sudut pandang."

"Jika kita melihatnya dari sisi kemanusiaan. Maka yang dilakukan unknown adalah sebuah kejahatan kelas tinggi."

"Tapi jika kita lihat dari sisi virus iblis. Maka yang dilakukan Unknown adalah hal yang benar. Dia membunuh sedikit orang untuk menyelamatkan banyak orang."

Leonil membantah jawaban Tengli. Menurut dia, yang unknown lakukan itu adalah sebuah hal yang salah meskipun dia memiliki niat baik.

"Aku tidak setuju denganmu."

"Menurutku, yang dia lakukan itu salah. Lagian belum ada bukti kalau orang orang akan berubah menjadi iblis dalam waktu 1 minggu."

"Jadi maksud kamu... masih ada cara selain membunuh?"

"Benar."

Tengli kemudian melihat kearah Andress. Dia juga menanyakan bagaimana pendapat Andress tentang Unknown.

"Andress, apa pendapatmu tentang Unknown?" Tanya tengli.

"..." Andress terdiam sejenak. Dia bingung harus menjawab apa. Soalnya dia adalah identitas asli dari Unknown.

"Pendapatku ya..."

"Tidak ada. Aku tidak punya pendapat tentang pria bernama Unknown itu." Ucap Andress dengan raut wajah yang datar.

"Kau sepertinya tidak peduli dengan kasus ini." Ucap Saman.

"Tidak, aku peduli dengan kasus ini. Hanya saja..." Andress tidak menyelesaikan perkataannya.

"Hanya apa?" Tanya Tengli.

"Entahlah, aku tidak tau." Jawab Andress dengan raut wajah yang aneh.

Sepanjang hari ini. Andress selalu terlihat melamun. Bahkan dia juga sering mengabaikan temannya saat mereka sedang bicara. Hal itu disebabkan karena pikiran Andress selalu terbayang bayang oleh pembantaian tadi malam.

"Andress, kau itu kenapa sih? Dari tadi aku perhatikan kamu seperti kurang fokus." Ucap Tengli.

"Tengli benar, apa kamu kurang tidur Andress?" Tanya Saman.

"Apa jangan jangan kondisi tubuhmu memburuk lagi?" Tanya Leonil.

Semua orang menyadari kalau prilaku Andress sedikit aneh hari ini. Mereka jadi khawatir jika terjadi sesuatu terhadap Andress.

"Kalian benar, hari ini tubuhku kurang baik."

"Aku pergi dulu. Aku ingin istirahat." Ucap Andress dengan raut wajah yang kelelahan.

"Bagus, lebih baik kamu pergi sekarang. Istirahat sana yang banyak." Ucap Leonil.

...

...

"Hahhh... Hahhh..."

"Kepalaku... Pusing sekali."

Andress berjalan di lorong akademi sambil memegang dinding. Badan dia sangat lemas dan wajahnya sangat pucat.

Dari kejauhan. Frisa tak sengaja melihat Andress.

"Ada apa dengan Andress?"

Frisa lalu menghampiri Andress karena kondisi Andress terlihat sedang tidak baik.

"Andress, kamu kenapa?" Tanya Frisa yang khawatir.

"..." Andress tidak menjawab pertanyaan Frisa. Dia langsung terjatuh pingsan begitu dia menatap Frisa.

Bruk! Untungnya, Andress terjatuh pingsan kearah depan. Jadi dia berhasil di tangkap oleh Frisa.

...

...

BERSAMBUNG...