webnovel

UNITED WORLD

Cerita dimana planet Bumi menjadi tempat perlindungan mahluk hidup dari berbagai tempat. Semua mahluk yang ingin melindungi Bumi merupakan pahlawan. Mereka semua dari dimensi lain, planet lain, dunia lain, sama sama melindungi Bumi dari ancaman. Para penyihir dari dimensi lain juga berusaha untuk melindungi Bumi dan manusia yang hidup di Bumi ingin berpetualangan dan bekerja sama dengan penyihir untuk melindungi Bumi

Rizigli · ファンタジー
レビュー数が足りません
65 Chs

Chapter 63 : Semuanya hadir

Hari berjalan tanpa ada pertarungan sampai malam hari. Arias dan Ciciliana sudah tertidur sementara Foden belum tertidur. Foden pergi keluar kota Beg. Foden melatih dirinya dengan berkuda kuda membuka kaki dan mulai meninju kedepan semakin lama gerakannya semakin cepat dan semakin lama Foden mulai berpindah tempat semakin lama lagi. Setelah itu Foden melatih pergerakannya dan kecepatannya. Foden berlatih sudah sekitar 2 jam dan dia mulai kelelahan sehingga dia jatuh dan tertidur. Sementara Foden tidur, terlihat bayangan manusia yang datang

Suara : Kau seharusnya tidak memaksakan diri

Saat pagi hari, Arias dan Ciciliana terbangun sementara Foden masih tertidur. Mereka tidak membangunkan Foden dan mereka pergi untuk menyiapkan sarapan

Arias : Ciciliana, di mana ikan itu?

Ciciliana : Jangan tanya, yang aku ingat kamu terakhir menyimpan ikan itu

Arias : Ikan yang mana?

Ciciliana : Ayolah jangan bercanda

Mereka berdua turun dan mencari ikan, setelah mereka mendapatkan ikan yang Foden siapkan, Arias membawa kayu dan menusuk ikan itu lalu Arias mengarahkan jari telunjuknya lalu dia menebak petir ke arah ikan itu dan terdengar suara petir yang keras

Ciciliana : Hey apa itu?

Arias : Aku hanya membakar ikan ini

Ciciliana : Kau belum membersihkan kayu yang kau gunakan lalu kau membakar ikan itu dengan petir?

Arias : Uh.... Kayu ini perlu di bersihkan?

Ciciliana : Jangan bercanda

Foden : Ada apa ini? Kenapa ribut sekali?

Ciciliana : Oh kamu sudah bangun?

Foden : Ya, aku tertidur

Arias : Uh Foden?

Foden : Yaa?

Arias menunjukkan ikannya. Foden mengambil ikan itu dan mencabut kayu yang di tusuk ikan itu dan melihatnya.

Foden : ..... Kau tidak membersihkan kayu ini?

Ciciliana : Itu, aku sudah katakan

Arias : Kau katakan apa?

Foden : Aku benci membuang makanan tapi kita tidak bisa makan makanan yang tidak bersih.

Arias : .....

Foden : Memang makanan itu terlihat mudah untuk di buat, tapi jika kau melakukan satu kesalahan saja, rasa makanan itu bisa berbeda, atau bahkan tidak layak di makan

Ciciliana : (Jadi koki seperti ini ya?)

Foden membuang nafas dan membawa ikan itu keluar dan dia melihat ada seekor burung yang datang. Burung itu mendarat di bahu kiri Foden dan melihat ikan itu dan merampas ikan itu lalu dia terbang.

Foden : Dari pada di buang.... Lebih baik memberi makan

Foden masuk ke dalam rumah dan menyiapkan makanan untuk Ciciliana dan Arias dan tiba tiba 2 orang datang di rumah mereka. Sementara itu, burung yang membawa ikan itu tetrbang dan menuju ke hutan. Burung itu terbang dan memsauki hutan. Semakin ke dalam, terlihat sebuah rumah kayu hitam. Burung itumasuk ke rumah dan mendarat di kandangnya.

Liar : Jadi... Kau mendapatkan sesuatu?

Burung : Raaaak

Liar : Baiklah..... Ini dari penyihir makanan itu..... Teman temannya benar benar membuat aku frustasi

Liar melihat Bruts dan Darvala yang tidur di karpet rumahnya. Mereka terbangun dan melihat tempat mereka.

Bruts : Dimana kita?

Darvala : Ki..... Kita tertidur di hutan, siapa yang membawa kita ke rumah?

Liar : Kalian sudah membuka mata?

Bruts & Darvala : !!!? (Melihat ke arah Liar)

Bruts : Liar?

Darvala : Siapa?

Bruts : Liar, kenapa kau bisa di sini?

Liar : Sedikit rasa terima kasih saja sudah cukup karena aku sudah menjaga kalian

Bruts : Huh? Hmm..... Baiklah.... Dimana Ablak?

Liar : Ablak? Harusnya kau sudah mengetahuinya. Ablak selalu tidur di luar

Bruts : ... Akan ku cari dia..... Ayo kak

Darvala : Tu.... Tunggu..... Bruts kau cari Ablak sendiri, aku ingin bercerita dengan dia

Liar : Hmmmm?

Bruts : Hmmmm.... Baiklah..... Hati hati (Yah tidak perlu juga mengatakan itu, kakak aku sudah kuat)

Bruts berjalan ke arah pintu dan membuka lalu dia pergi meninggalkan mereka. Bruts berjalan jalan melihat sekeliling sambil memanggil Ablak. Bruts mendengar suara seseorang yang sedang bercerita dan dia melihat ke arah suara itu berasal. Di beberapa bagian pohon, terlihat 2 bayangan sedang berjalan lalu dia melihat Ekarno dan Glord sedang berjalan. Bruts langsung pergi dan bertemu dengan mereka

Bruts : Ekarno? Glord? Apa yang kalian lakukan?

Ekarno : Oh, kami sedang pergi ke kota Inning.

Bruts : Apa yang kalian lakukan?

Ekarno : Kau lupa? Kita akan melakukan diskusi lagi setelah 2 hari

Bruts : Uhhhhhh....

Ekarno : Kau lupa..... Baiklah ayo kita pergi

Bruts : Tu.... Tunggu.... Aku tidak melihat Ablak.

Ekarno : Kenapa kau terlalu memikirkan Ablak dan tidak teman teman kamu?

Bruts : Ablak itu teman aku

Glord : Kau tidak perlu memikirkan Ablak..... Dia menguasai hutan ini

Bruts : Tapi dia tidak ada, aku sudah mencarinya dan aku tidak bertemu dengannya

Glord : Iya itu karena dia yang akan menemukan kamu

Tiba tiba mereka mendengar suara dari semak semak dan mereka langsung melihat ke arah semak itu. Ekarno dan Glord hanya melihat dengan tenang sementara Bruts bersiap siap diri. Lalu Ablak keluar dari semak itu dan dia terhenti tepat di hadapan mereka

Ablak : Uh..... Apakah kalian melihat aku buang air?

Ekarno : Tidak, kita baru saja bertemu

Ablak : Oh baik

Glord : (Berbisik) Sudah ku bilang

Bruts : Ee..... Ee...

Glord : Dimana Darvala?

Bruts : Dia berada di rumah penyihir

Glord : Baiklah..... Mungkin kita kasih mereka waktu

Bruts : Apakah itu tidak masalah?

Glord : Tidak masalah. Mereka sama sama bisa menjaga diri

Mereka semya pergi keluar dari hutan itu dan pergi menuju ke arah kota Inning. Tapi Bruts masih memikirkan Darvala. Setelah sampai di kota Inning, mereka langsung masuk ke kota dan mencari menara tinggi tapi mereka tidak menemukannya. Kondisi kota itu sangat sepi karena cuaca tidak baik. Kota itu seperti di selimuti pasir dan hanya terlihat bayangan bagunan saja. Lalu mereka melihat ada burung besar terbang di atas mereka

Bruts : Burung apa itu? Besar sekali

Ablak : ....

Bruts : Ekarno di mana menaranya?

Ekarno : Apakah kau bisa melihatnya?

Bruts : Bagaimana bisa melihat, di sini penuh dengan pasir

Suara : (lihat rumah sebelah kanan dan masuk ke lorong di antara rumah itu)

Ekarno : .... Ayo ikut aku

Ekarno pergi berjalan dan masuk ke lorong antara 2 rumah. Mereka benar benar tidak bisa melihat sama sekali

Suara : (Setelah sampai di ujung jalan belok kiri maka menaranya sudah terlihat)

Ekarno mengikuti suara itu dan saat Ekarno dan setelah dia keluar dari celah antara dua rumah, Ekarno melihat ke kiri, dan menaranya sudah terlihat.

Ekarno : Itu dia menaranya

Bruts : Hmmm..... Akhirnya?? Kau yakin?

Ekarno : Menara itu harusnya ada di pusat dan tinggi

Bruts : Kau melihat bangunan di sini juga tinggi

Ekarno : Bangunan dengan menara itu berbeda

Mereka pergi ke menara itu. Saat mereka tiba di menara itu, Qiza membuka pintu untuk mereka dan mereka masuk ke bangunan itu

Ekarno : Cuaca tidak mendukung hari ini

Qiza : Bisa di bilang begitu

Bruts : Ada lagi yang sampai di sini?

Qiza : Iya, sudah. Semua anggota di kota Inning sudah berada di sini. Yang di luar kota Inning sudah 6 yang datang

Bruts : (1... 2....) Jadi kita ber 4 di tambah 2 orang?

Ekarno : Rodri dan Detston?

Qiza : Tidak.... Itu mereka (menunjuk kedalam)

Mereka semua melihat ke arah dimana Qiza menunjukkan dan mereka melihat Darvala dan Liar sudah duduk

Darvala : Hai semua

Bruts : Aaaa (Membuka mulut sebesar mungkin)

Ekarno : Kau langsung di izinkan masuk?

Darvala : Jadi kau pikir Qiza akan membiarkan aku di luar?

Ekarno : (Oh ya, Qiza mengenal Darvala)

Ablak : Biar aku tebak, kalian naik burung elang?

Darvala : Darimana kau bisa menebaknya?

Ablak : Kita melihat ada burung besar tadi

Darvala : Oh?

Qiza : Tunggu, masih ada lagi yang datang

Qiza menutup matanya dan mencoba berkonsentrasi dan di depan terlihat seperti 2 bayangan yang berbentuk bola yang mendekat

Ekarno : Oh ternyata dia datang juga

Bruts : Siapa itu?

Glord : Apakah mereka membawa teman?

Ekarno : Kau tunggu saja

Bayangan itu semakin dekat dan mulai terlihat ada seseorang di dalam bola kiri terlihat ada 3 bayangan, terlihat seseorang yang sambil menggedong dan ada bayangan yang sambil berjalan sementara di dalam bola kanan terlihat 2 bayangan yang berjalan. Ekarno langsung membuka pintu untuk mereka dan mereka masuk.

Bruts : Apa yang kau lakukan kepada Foden?

Ciciliana : Dia sedang tertidur..... Katanya Foden tidak tidur puas karena dia latihan

Semua : Latihan?

Ciciliana : Iya.... Dia yang menemukan Foden.... Katanya Foden sudah tidak sadarkan diri

Ekarno : Baiklah jika begitu, biarkan dia beristirahat

Bruts : Ekarno? Kau percaya dia?

Ekarno : Ini Undrel

Bruts : Undrel?? Jadi dia Undrel??

Undrel : Oh iya.... Saya Undrel dan ini adikku Yokou

Ablak berjalan mendekati Undrel dan dia membuka mata kanannya dan melihat Undrel. Ablak harus menghadap ke atas karena Undrel lebih tinggi dari Ablak. Undrel pun melihat mata Ablak dan semua melihat mereka. Ablak memberikan tangan kanannya

Ablak : Selamat datang.... Jika kau di pihak kita, aku akan bekerja sama dengan kamu

Undrel : (Memberikan tangannya) Katakan namamu

Ablak : Namaku Ablak

Undrel : Aku akan bekerja sama denganmu Ablak

Ekarno : Apakah kita sudah lengkap?

Qiza : Aku belum melihat Rodri dan Type

Ekarno : ..... Mereka akan sulit datang apalagi Rodri..... Dia selalu sibuk

Rodri : Hah? Siapa sibuk?

Ekarno : Kau Ro...

Semua melihat Rodri dengan bingung dan tidak bisa berkata apa apa.

Glord : Oh.... Kau datang.... Dimana Detston?

Rodri : Kau tau sendiri sihir Detston, tenang saja dia hanya perlu istirahat, aku akan menceritakan semuanya jika dia tidak datang

Undrel : (Ternyata banyak penyihir di sini)

Qiza : Memang banyak penyihir di sini

Undrel : !!!? Kenapa kau bisa menjawab apa yang aku pikirkan?

Qiza : Aku yang membawa kalian ke sini

Undrel : (Kau bisa berbicara secarang langsung ke dalam pikiran ya?)

Qiza : Ya... Itu sihir aku....

Undrel : Hebat....

Qiza : Oh ya..... Semuanya..... Kata Ifilip kita sudah bisa mulai pertemuan karena sudah banyak

Ablak : Tunggu..... Masih ada yang perlu kita tunggu

Semuanya melihat Ablak dan terdiam

Ablak : Ada yang bilang Type itu dunia.... Harusnya dia bisa hadir.....

Semuanya terdiam selama 1 menit. Ablak terus melihat ke luar dan tidak ada yang datang selama 5 menit.

Bruts : Ablak jika seperti ini, pertemuan kita akan sia sia

Ablak : ...

Ablak melihat keluar dan tiba tiba badai pasir itu berhenti dan terlihat 2 bayangan berjalan. Ablak terkejut karena badai pasir itu terhenti sebelum mereka datang.

Qiza : Itu Type dan..... Mila

Darvala : Mila??

Darvala langsung berlari ke arah pintu dan melihat ke depan dan terlihat 2 bayangan. Darvala langsung membuka pintu untuk mereka. Type sampai ke gedung itu.

Type : Apakah aku terlambat?

Qiza : Hampir terlambat

Darvala : Mila.... Akhirnya sekian lama kita bisa bertemu

Mila : Yah hehe..... Maaf kan aku karena aku, Type jadi terlambat

Setelah mereka terkumpul, Vilips, Ifilip dan lain lain turun dari tangga lalu Detston tiba tiba muncul di belakang Rodri

Rodri : Detston? Kau sudah di sini? Kenapa kau tidak istirahat?

Detston : Aku kan salah satu dari kelompok ini.... Jadi aku harus hadir

Rodri : Masuk akal

Ekarno : Tepat waktu Detston.....

Saat itu mereka semua sudah hadir