Hari berjalan tanpa ada pertarungan sampai malam hari. Arias dan Ciciliana sudah tertidur sementara Foden belum tertidur. Foden pergi keluar kota Beg. Foden melatih dirinya dengan berkuda kuda membuka kaki dan mulai meninju kedepan semakin lama gerakannya semakin cepat dan semakin lama Foden mulai berpindah tempat semakin lama lagi. Setelah itu Foden melatih pergerakannya dan kecepatannya. Foden berlatih sudah sekitar 2 jam dan dia mulai kelelahan sehingga dia jatuh dan tertidur. Sementara Foden tidur, terlihat bayangan manusia yang datang
Suara : Kau seharusnya tidak memaksakan diri
Saat pagi hari, Arias dan Ciciliana terbangun sementara Foden masih tertidur. Mereka tidak membangunkan Foden dan mereka pergi untuk menyiapkan sarapan
Arias : Ciciliana, di mana ikan itu?
Ciciliana : Jangan tanya, yang aku ingat kamu terakhir menyimpan ikan itu
Arias : Ikan yang mana?
Ciciliana : Ayolah jangan bercanda
Mereka berdua turun dan mencari ikan, setelah mereka mendapatkan ikan yang Foden siapkan, Arias membawa kayu dan menusuk ikan itu lalu Arias mengarahkan jari telunjuknya lalu dia menebak petir ke arah ikan itu dan terdengar suara petir yang keras
Ciciliana : Hey apa itu?
Arias : Aku hanya membakar ikan ini
Ciciliana : Kau belum membersihkan kayu yang kau gunakan lalu kau membakar ikan itu dengan petir?
Arias : Uh.... Kayu ini perlu di bersihkan?
Ciciliana : Jangan bercanda
Foden : Ada apa ini? Kenapa ribut sekali?
Ciciliana : Oh kamu sudah bangun?
Foden : Ya, aku tertidur
Arias : Uh Foden?
Foden : Yaa?
Arias menunjukkan ikannya. Foden mengambil ikan itu dan mencabut kayu yang di tusuk ikan itu dan melihatnya.
Foden : ..... Kau tidak membersihkan kayu ini?
Ciciliana : Itu, aku sudah katakan
Arias : Kau katakan apa?
Foden : Aku benci membuang makanan tapi kita tidak bisa makan makanan yang tidak bersih.
Arias : .....
Foden : Memang makanan itu terlihat mudah untuk di buat, tapi jika kau melakukan satu kesalahan saja, rasa makanan itu bisa berbeda, atau bahkan tidak layak di makan
Ciciliana : (Jadi koki seperti ini ya?)
Foden membuang nafas dan membawa ikan itu keluar dan dia melihat ada seekor burung yang datang. Burung itu mendarat di bahu kiri Foden dan melihat ikan itu dan merampas ikan itu lalu dia terbang.
Foden : Dari pada di buang.... Lebih baik memberi makan
Foden masuk ke dalam rumah dan menyiapkan makanan untuk Ciciliana dan Arias dan tiba tiba 2 orang datang di rumah mereka. Sementara itu, burung yang membawa ikan itu tetrbang dan menuju ke hutan. Burung itu terbang dan memsauki hutan. Semakin ke dalam, terlihat sebuah rumah kayu hitam. Burung itumasuk ke rumah dan mendarat di kandangnya.
Liar : Jadi... Kau mendapatkan sesuatu?
Burung : Raaaak
Liar : Baiklah..... Ini dari penyihir makanan itu..... Teman temannya benar benar membuat aku frustasi
Liar melihat Bruts dan Darvala yang tidur di karpet rumahnya. Mereka terbangun dan melihat tempat mereka.
Bruts : Dimana kita?
Darvala : Ki..... Kita tertidur di hutan, siapa yang membawa kita ke rumah?
Liar : Kalian sudah membuka mata?
Bruts & Darvala : !!!? (Melihat ke arah Liar)
Bruts : Liar?
Darvala : Siapa?
Bruts : Liar, kenapa kau bisa di sini?
Liar : Sedikit rasa terima kasih saja sudah cukup karena aku sudah menjaga kalian
Bruts : Huh? Hmm..... Baiklah.... Dimana Ablak?
Liar : Ablak? Harusnya kau sudah mengetahuinya. Ablak selalu tidur di luar
Bruts : ... Akan ku cari dia..... Ayo kak
Darvala : Tu.... Tunggu..... Bruts kau cari Ablak sendiri, aku ingin bercerita dengan dia
Liar : Hmmmm?
Bruts : Hmmmm.... Baiklah..... Hati hati (Yah tidak perlu juga mengatakan itu, kakak aku sudah kuat)
Bruts berjalan ke arah pintu dan membuka lalu dia pergi meninggalkan mereka. Bruts berjalan jalan melihat sekeliling sambil memanggil Ablak. Bruts mendengar suara seseorang yang sedang bercerita dan dia melihat ke arah suara itu berasal. Di beberapa bagian pohon, terlihat 2 bayangan sedang berjalan lalu dia melihat Ekarno dan Glord sedang berjalan. Bruts langsung pergi dan bertemu dengan mereka
Bruts : Ekarno? Glord? Apa yang kalian lakukan?
Ekarno : Oh, kami sedang pergi ke kota Inning.
Bruts : Apa yang kalian lakukan?
Ekarno : Kau lupa? Kita akan melakukan diskusi lagi setelah 2 hari
Bruts : Uhhhhhh....
Ekarno : Kau lupa..... Baiklah ayo kita pergi
Bruts : Tu.... Tunggu.... Aku tidak melihat Ablak.
Ekarno : Kenapa kau terlalu memikirkan Ablak dan tidak teman teman kamu?
Bruts : Ablak itu teman aku
Glord : Kau tidak perlu memikirkan Ablak..... Dia menguasai hutan ini
Bruts : Tapi dia tidak ada, aku sudah mencarinya dan aku tidak bertemu dengannya
Glord : Iya itu karena dia yang akan menemukan kamu
Tiba tiba mereka mendengar suara dari semak semak dan mereka langsung melihat ke arah semak itu. Ekarno dan Glord hanya melihat dengan tenang sementara Bruts bersiap siap diri. Lalu Ablak keluar dari semak itu dan dia terhenti tepat di hadapan mereka
Ablak : Uh..... Apakah kalian melihat aku buang air?
Ekarno : Tidak, kita baru saja bertemu
Ablak : Oh baik
Glord : (Berbisik) Sudah ku bilang
Bruts : Ee..... Ee...
Glord : Dimana Darvala?
Bruts : Dia berada di rumah penyihir
Glord : Baiklah..... Mungkin kita kasih mereka waktu
Bruts : Apakah itu tidak masalah?
Glord : Tidak masalah. Mereka sama sama bisa menjaga diri
Mereka semya pergi keluar dari hutan itu dan pergi menuju ke arah kota Inning. Tapi Bruts masih memikirkan Darvala. Setelah sampai di kota Inning, mereka langsung masuk ke kota dan mencari menara tinggi tapi mereka tidak menemukannya. Kondisi kota itu sangat sepi karena cuaca tidak baik. Kota itu seperti di selimuti pasir dan hanya terlihat bayangan bagunan saja. Lalu mereka melihat ada burung besar terbang di atas mereka
Bruts : Burung apa itu? Besar sekali
Ablak : ....
Bruts : Ekarno di mana menaranya?
Ekarno : Apakah kau bisa melihatnya?
Bruts : Bagaimana bisa melihat, di sini penuh dengan pasir
Suara : (lihat rumah sebelah kanan dan masuk ke lorong di antara rumah itu)
Ekarno : .... Ayo ikut aku
Ekarno pergi berjalan dan masuk ke lorong antara 2 rumah. Mereka benar benar tidak bisa melihat sama sekali
Suara : (Setelah sampai di ujung jalan belok kiri maka menaranya sudah terlihat)
Ekarno mengikuti suara itu dan saat Ekarno dan setelah dia keluar dari celah antara dua rumah, Ekarno melihat ke kiri, dan menaranya sudah terlihat.
Ekarno : Itu dia menaranya
Bruts : Hmmm..... Akhirnya?? Kau yakin?
Ekarno : Menara itu harusnya ada di pusat dan tinggi
Bruts : Kau melihat bangunan di sini juga tinggi
Ekarno : Bangunan dengan menara itu berbeda
Mereka pergi ke menara itu. Saat mereka tiba di menara itu, Qiza membuka pintu untuk mereka dan mereka masuk ke bangunan itu
Ekarno : Cuaca tidak mendukung hari ini
Qiza : Bisa di bilang begitu
Bruts : Ada lagi yang sampai di sini?
Qiza : Iya, sudah. Semua anggota di kota Inning sudah berada di sini. Yang di luar kota Inning sudah 6 yang datang
Bruts : (1... 2....) Jadi kita ber 4 di tambah 2 orang?
Ekarno : Rodri dan Detston?
Qiza : Tidak.... Itu mereka (menunjuk kedalam)
Mereka semua melihat ke arah dimana Qiza menunjukkan dan mereka melihat Darvala dan Liar sudah duduk
Darvala : Hai semua
Bruts : Aaaa (Membuka mulut sebesar mungkin)
Ekarno : Kau langsung di izinkan masuk?
Darvala : Jadi kau pikir Qiza akan membiarkan aku di luar?
Ekarno : (Oh ya, Qiza mengenal Darvala)
Ablak : Biar aku tebak, kalian naik burung elang?
Darvala : Darimana kau bisa menebaknya?
Ablak : Kita melihat ada burung besar tadi
Darvala : Oh?
Qiza : Tunggu, masih ada lagi yang datang
Qiza menutup matanya dan mencoba berkonsentrasi dan di depan terlihat seperti 2 bayangan yang berbentuk bola yang mendekat
Ekarno : Oh ternyata dia datang juga
Bruts : Siapa itu?
Glord : Apakah mereka membawa teman?
Ekarno : Kau tunggu saja
Bayangan itu semakin dekat dan mulai terlihat ada seseorang di dalam bola kiri terlihat ada 3 bayangan, terlihat seseorang yang sambil menggedong dan ada bayangan yang sambil berjalan sementara di dalam bola kanan terlihat 2 bayangan yang berjalan. Ekarno langsung membuka pintu untuk mereka dan mereka masuk.
Bruts : Apa yang kau lakukan kepada Foden?
Ciciliana : Dia sedang tertidur..... Katanya Foden tidak tidur puas karena dia latihan
Semua : Latihan?
Ciciliana : Iya.... Dia yang menemukan Foden.... Katanya Foden sudah tidak sadarkan diri
Ekarno : Baiklah jika begitu, biarkan dia beristirahat
Bruts : Ekarno? Kau percaya dia?
Ekarno : Ini Undrel
Bruts : Undrel?? Jadi dia Undrel??
Undrel : Oh iya.... Saya Undrel dan ini adikku Yokou
Ablak berjalan mendekati Undrel dan dia membuka mata kanannya dan melihat Undrel. Ablak harus menghadap ke atas karena Undrel lebih tinggi dari Ablak. Undrel pun melihat mata Ablak dan semua melihat mereka. Ablak memberikan tangan kanannya
Ablak : Selamat datang.... Jika kau di pihak kita, aku akan bekerja sama dengan kamu
Undrel : (Memberikan tangannya) Katakan namamu
Ablak : Namaku Ablak
Undrel : Aku akan bekerja sama denganmu Ablak
Ekarno : Apakah kita sudah lengkap?
Qiza : Aku belum melihat Rodri dan Type
Ekarno : ..... Mereka akan sulit datang apalagi Rodri..... Dia selalu sibuk
Rodri : Hah? Siapa sibuk?
Ekarno : Kau Ro...
Semua melihat Rodri dengan bingung dan tidak bisa berkata apa apa.
Glord : Oh.... Kau datang.... Dimana Detston?
Rodri : Kau tau sendiri sihir Detston, tenang saja dia hanya perlu istirahat, aku akan menceritakan semuanya jika dia tidak datang
Undrel : (Ternyata banyak penyihir di sini)
Qiza : Memang banyak penyihir di sini
Undrel : !!!? Kenapa kau bisa menjawab apa yang aku pikirkan?
Qiza : Aku yang membawa kalian ke sini
Undrel : (Kau bisa berbicara secarang langsung ke dalam pikiran ya?)
Qiza : Ya... Itu sihir aku....
Undrel : Hebat....
Qiza : Oh ya..... Semuanya..... Kata Ifilip kita sudah bisa mulai pertemuan karena sudah banyak
Ablak : Tunggu..... Masih ada yang perlu kita tunggu
Semuanya melihat Ablak dan terdiam
Ablak : Ada yang bilang Type itu dunia.... Harusnya dia bisa hadir.....
Semuanya terdiam selama 1 menit. Ablak terus melihat ke luar dan tidak ada yang datang selama 5 menit.
Bruts : Ablak jika seperti ini, pertemuan kita akan sia sia
Ablak : ...
Ablak melihat keluar dan tiba tiba badai pasir itu berhenti dan terlihat 2 bayangan berjalan. Ablak terkejut karena badai pasir itu terhenti sebelum mereka datang.
Qiza : Itu Type dan..... Mila
Darvala : Mila??
Darvala langsung berlari ke arah pintu dan melihat ke depan dan terlihat 2 bayangan. Darvala langsung membuka pintu untuk mereka. Type sampai ke gedung itu.
Type : Apakah aku terlambat?
Qiza : Hampir terlambat
Darvala : Mila.... Akhirnya sekian lama kita bisa bertemu
Mila : Yah hehe..... Maaf kan aku karena aku, Type jadi terlambat
Setelah mereka terkumpul, Vilips, Ifilip dan lain lain turun dari tangga lalu Detston tiba tiba muncul di belakang Rodri
Rodri : Detston? Kau sudah di sini? Kenapa kau tidak istirahat?
Detston : Aku kan salah satu dari kelompok ini.... Jadi aku harus hadir
Rodri : Masuk akal
Ekarno : Tepat waktu Detston.....
Saat itu mereka semua sudah hadir