Saat pertemuan di hutan, Liar mulai tertarik apa yang di katakan Ekarno dan Liar meminta Ekarno untuk pergi membawanya.
Liar : Kita akan melihat tempat itu. Tapi aku akan tetap kembali ke sini
Ekarno : Baik.... Jika kalian tidak keberatan, kita akan pergi
Glord : Ya.... Ya.... Pergi sana.
Ekarno : ..... Okay
Ekarno membawa Liar pergi ke pulau yang satunya. Setelah sampai ke pulau, mereka bertemu dengan Undrel yang sedang mengawasi pulau
Undrel : Selamat datang kembali Ekarno
Ekarno : Kau menjaga pulau ini dengan baik bagaimana dengan pesawat kamu?
Undrel : Berjalan dengan lancar. Sepertinya kau membawa tamu
Ekarno : Uh ya ini Liar dan Liar ini Undrel. Biasanya Liar tinggal di hutan dan melindungi mahluk di hutan
Undrel : Wow tepat sekali. Pulau ini penuh dengan hutan
Liar : Ya... Kau bisa melihatnya
Ekarno : Undrel antar kita ke goa Orlando
Undrel : Oke
Mereka pergi ke goa di mana Orlando tinggal. Saat sampai di depan goa, Liar merasakan sesuatu yang aneh. Sesuatu yang tidak biasanya
Liar : Ada monster di sini?
Ekarno : Ya.... Bukan.... Naga
Liar : Naga.... Saat ini dia merasa sedih
Undrel : Ya akhir akhir ini dia tidak.... Tunggu bagaimana kau bisa tahu?
Ekarno : Itulah kenapa aku membawanya
Liar berjalan masuk ke goa. Undrel mengikutinya tapi Ekarno menahannya di bahu
Ekarno : Undrel.... Bisakah kita bicara sebentar
Undrel mangangkat kepalanya. Saat Liar masuk ke goa secara berlahan. Yokou tiba tiba muncul dengan tongkatnya dan dia menahan Liar
Yokou : Siapa kau? Bagaimana kau bisa ke sini?
Liar : Shhh... Naga itu tidak tenang
Yokou : Aku yang menjaga naga ini, jangan kau mendekat
Lalu bayangan naga muncul dan dia menunjukkan diri kepada Liar. Perlahan lahan naga itu menundukkan kepalanya ke arah Liar.
Yokou : Ba.... Bagaimana kau melakukannya?
Liar : Aku bisa berkomunikasi dengan hewan. Dia sedang sedih. Sedang menununggu teman lama
Ekarno : Oh.... Jadi itu
Yokou : Kau bicara tentang penyihir makanan itu?
Ekarno : Ya.... Selama ini dia di beri makan apa?
Undrel & Yokou : Ikan
Ekarno : Oh.... Kebetulan aku membawa makanan dari Ablak
Liar : Ablak....
Ekarno memberikan makanan dari Ablak. Naga itu langsung memakannya.
Ekarno : Baiklah aku akan kembali. Liar kau mau ikut?
Liar : Hmmmm..... Aku masih perlu mengurus rumah lama aku. Tapi aku akan kesini suatu saat
Yokou : Baik baik
Ekarno : (Membisik Undrel) Aku meminta bantuan kamu... Tolong jangan lupa
Ekarno dan Liar pergi meninggalkan pulau itu. Saat Ekarno kembali ke pulau, Ekarno langsung pergi ke hutan dan bertemu dengan Glord dan Bruts. Liar langsung masuk ke dalam hutan dan menghilang
Glord : Dia langsung menghilang?
Bruts : Ya.... Sepertinya dia tidak suka keramaian
Ekarno : Bruts... Kau sudah keluar?
Bruts : Ya.... Kakaku perlu istirahat dan dia meminta aku membawa ini (Menunjukkan Dollgava)
Glord : Apa yang kau lakukan? Lepaskan dia
Bruts : Darvala tidak bisa berisitrahat jika benda ini di rumah itu, maka aku membawanya.
Glord : Kau tau boneka ini bagian dari nyawaku. (Merampas Dollgava)
Ekarno : (Darvala menyuruh Bruts menyingkirkan Dollgava?) Tunggu dimana Ablak?
Glord : Dia sudah pergi duluan.... Ke arah kota Inning
Ekarno : Untuk apa dia kesana?
Glord : Tidak tahu. Mencari inspirasi?
Ekarno : Ayo kita kejar
Bruts : ... (Ablak di sini? Sebelum aku keluar dia di sini....)
Mereka pergi ke kota Inning sambli berjalan. Saat mereka tiba pintu masuk kota Inning, mereka tidak melihat Ablak sama sekali. Lalu Magonta muncul di dari atas
Bruts : Wow kalian lihat itu? Dia terbang
Ekarno : Umm.... Permisi.... Apakah kalian melihat mahluk seperti kucing
Magonta : Oh.... Maksudmu dia? (Mengeluarkan besi yang menahan Ablak)
Bruts : A.... Ablak?
Glord : Aku tidak percaya Ablak bisa di tangkap seperti itu
Magonta : Oh ya.... Dia ini lemah..... Jika kalian ingin menolonya, datanglah (Pergi dan membawa Ablak)
Ekarno : .....
Ekarno berlari masuk ke pintu lalu keluar robot dari atas menghalangi pintu masuk. Ekarno langsung menghindar dan melewati robot itu. Glord dan Bruts mengikuti Ekarno tapi robot itu menghalangi mereka, Saat robot itu menyerang, Glord menahannya dan mengangkat robot itu lalu melemparnya keluar.
Bruts : Hmm....
Radio : Bagaimana? Apakah mereka terpancing?
Shied : Sepertinya begitu.... Mereka kuat.... Bisa mengangkat beban 58kg
Magonta : Entah bagaimana kalian membuatnya tapi Shied bisa berbicara itu sangat membantu (Tertangkap) Argh.... Apa ini?
Magonta melihat ke belakang dia melihat ada tangan yang melayang dan memegang bajunya. Lalu tangan yang lain terbang menangkap leher Magonta.
Bruts : Mau kemana kamu? Jangan kau berpikir kau bisa lari, tangan aku bisa mengelilingi pulau ini
Ekarno : Latihan kamu sudah di luar nalar tapi kerja bagus Bruts
Ekarno terus mengejar Magonta, saat dia melompat, tiba tiba ada tali yang mengikat kakinya dan Ekarno tertarik ke tanah dan jatuh. Magonta berusaha untuk membuka tangannya Bruts
Magonta : Seseorang serang yang memiliki sihir ini, aku tidak bisa bergerak
Shied : Laksanakan
Glord : Wow wow wow..... Aku tidak bilang kau bisa lewat
Shied : Bagaimana kau masih menghalangi ku padahal teman kamu sudah di depan
Glord : Kau sudah mendengar apa yang dikatakan bocah ini, tangannya sudah bisa mengelilingi pulau ini. Yang perlu aku lakukan hanyalah melindunginya
Radio : Apakah perlu bantuan?
Magonta : Aku ingin pertarungan adil. Kita 3 lawan 3
Ekarno megang tali yang diikat kakinya lalu dia menariknya, Teili pun langsung tertarik keluar. Magonta langsung menggunakan besi yang mengikat Ablak lalu menyerang Ekarno. Besi itu di tahan 3 tangan Bruts lalu besi itu di bawa. Tangan yang menahan Magonta terjatuh dengan cepat dan membanting Magonta
Magonta : A..... Ada 5 tangan?
Teili : Heh.... Mereka memang kuat
Teili melempar tali ke arah besi yang mengikat Ablak itu, lalu menariknya. Magonta pun menarik besi itu dan besi itu mulai ke arah Magonta. Ekarno mengangkat Teili dan melemparnya ke arah besi itu lalu Ekarno menahan Magonta dan besi bersana Teili terbawa oleh tangan Bruts dan mereka berhasil merebut Ablak.
Bruts : Ablak, kau baik baik saja?
Shied : Hebat.... Kalian hebat
Bruts : Cepat katakan kenapa kalian melakukan ini
Ablak : Tenang Bruts. Mereka hanya bermain
Glord : Eh?
Besi yang mengikat Ablak terbuka sendiri dan terlihat Ablak tidak ada luka sama sekali. Ekarno, Teili dan Magonta bergabung dengan Bruts
Magonta : Kita tidak sebanding dengan senior
Ekarno : Ablak.... Kau benar benar membuat permainan yang merepotkan
Bruts : Ekarno? Kau juga tau kalo ini permainan?
Ekarno : Harusnya kau tau sendiri. Ablak itu kuat dan mana mungkin kita bermusuhan
Glord : Kau saja panik sampai mengejar mereka
Ekarno : Aku hanya ikut permainan mereka.
Bruts : Ablak.... dari banyak hal yang terjadi. Aku minta maaf saat itu
Ablak : Kau tidak perlu meminta maaf, sudah terlihat kau itu masih ingin berteman
Bruts : Huh?
Ablak : Jika kau memang bermusuhan, sudah pasti kau akan membiarkan aku
Bruts : Heheh.... Benar juga
Magonta : Oh ya Ekarno..... Tak secara kebetulan kalian di sini, kita akan berkumpul dengan mahluk penting di kota ini
Ekarno : Bagaimana kau bisa mengetahui namaku?
Magonta : Itu yang aku maksudkan "mahluk penting"
Ekarno : Oke....
Teili : Kalian semua juga perlu ikut. Ini mungkin bisa menjadi diskusi besar
Ablak : ...
Mereka berjalan bersama sama ke dalam kota dan pergi ke gedung besar. Disana mereka saling bertemu mahluk kota Beg dan Inning