webnovel
#ACTION
#SUPERPOWERS
#HOROR
#FIKSISEJARAH

UnHuman

Sinopsis : Ini adalah masa dari awal kekacauan yang sesungguhnya. Waktu di mana semuanya perlahan-lahan hancur, dan memasuki masa paling kelam dalam sejarah umat manusia. Dunia di mana adanya entitas makhluk selain manusia berkumpul. Pada awalnya manusia tidak menyadari keberadaan mereka, namun kini mereka sudah menyaksikan semuanya dengan mata kepalanya sendiri. Ini adalah dunia di mana keberadaan para makhluk mengerikan hidup secara terpisah dari mereka. Entitas yang memiliki kekuatan mengendalikan kekuasaan atas dimensinya. Mereka sang penguasa yang mengatur pantas atau tidaknya suatu esensi harus bertahan, atau dimusnahkan. Kisah kemudian bermulai ketika seorang pemuda terbangun tanpa bisa mengingat identitas dirinya sendiri. Kenyataan pahit harus diterima pemuda itu ketika mengetahui dunia kini sedang mengalami kehancuran massal akibat dari peperangan antar ras yang berlangsung lama. Umat manusia kini harus berjuang mempertahankan diri mereka terhadap ras baru yang disebut, Unhuman. Suatu entitas hasil dari ciptaan seorang penguasa. Masa depan yang kelam tengah menanti seluruh ras. Manusia maupun bukan manusia tidak lagi memiliki kepercayaan antar sesama. Konflik, perebutan kekuasan, dan genosida diberlakukan. Bagaimanakah nasib dunia ini selanjutnya? Genre : Fantasy, Action, Horror, Supernatural, Superpower, Shounen. Note : Cerita banyak mengandung kekerasan, darah, dan kata-kata kasar. -- Harap bijak dalam membaca cerita saya. Jikalau ada kesalahan kata dan suatu kalimat yang menyinggung suatu pihak, ini murni ketidaksengajaan --

AnggaraSensei · 幻想
レビュー数が足りません
180 Chs
#ACTION
#SUPERPOWERS
#HOROR
#FIKSISEJARAH

Extra Chapter - Perjalanan Seorang Wanita Pemanah

[Pov I - Viona Sweeshilion]

Waktu itu, aku tidak pernah menyangka sekalipun akan seluruh kejadian yang akan menimpa kami ketika datang ke wilayah kerajaan Leon. Sekalipun tentang pertemuan kami dengan Hanz, maupun ledakan mengerikan yang hampir mengguncang daratan ini.

Semua itu berlangsung secara kebetulannya. Melihat ledakan itu melahap segala bentuk kehidupan di sekitarku, untuk pertama kalinya timbul perasaan sesak dalam benakku. Rasa ketakutan akan sesuatu. Semua yang kulihat lenyap tanpa menyisakan apapun, tertelan dalam kepulan asap hitam yang membara.

Tragedi mengerikan itu masih membekas dalam pikiranku. Sulit membayangkan betapa menakutkannya saat berdiri di sana.

Meski aku selalu berusaha bersikap tenang di depan mereka, nyatanya terkadang aku masih merasa gemetaran jika mengingatnya kembali.

Semua kejadian itu mengubah diriku kembali dari dalam.

Saat itu, seandainya aku tidak menarik pelatuknya, apakah semuanya tidak akan berakhir seperti sekarang ini?