Sore ini kami berlima berkumpul, ya di rumahku. Tepatnya di rumah Tante Rosi, Tanteku. Genta dan Lala sudah asyik sendiri, seolah Dunia ini milik mereka. Lihatlah, betapa mereka saling jatuh cinta. Mengumbar cinta sampai-sampai membuatku sungkan melihatnya.
Sementara Ricky dan Arya? Keduanya hanya diam dan saling tatap sesekali dengan begitu dingin. Tanpa ada rasa persahabatan sedikit pun di sana. Aku sama sekali tak tahu... bagaimana caranya untuk membuat mantan sahabat itu akur kembali.
"Gue angkat telfon dulu, ya." pamit Arya setelah beberapa kali HP-nya bergetar. Aku yakin, telfon itu sangat penting. Lihat saja berapa puluh kali HP itu berbunyi.
Arya pergi... Ricky menggeser kursinya untuk mendekat padaku. Kulirik wajahnya tapi aku buru-buru menunduk. Dia menatapku dengan pandangan aneh itu, matanya berkedip-kedip aneh dan ekspresi wajahnya pun aneh.
Apa yang dia inginkan? Aku sama sekali tak tahu.
"Menurut lo... Genta dan Lala romantis, nggak?" tanyanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください