Arya hanya bisa diam, dia memandangku dengan tatapan yang sulit aku artikan sama sekali. Entah tatapan iba kepadaku, atau malah tidak percaya dengan apa yang aku ucapkan sama sekali. Sebenarnya aku juga tidak peduli jika Arya percaya kepadaku atau tidak, atau bahkan yang lainnya sekalipun, aku hanya ingin menjadi sesuatu dengan baik dan benar, menjadi contoh untuk diriku sendiri, butuh teman curhat dan berbagi, apa pun itu aku ingin luapkan kepada seseorang agar aku tidak gila sendiri, dan aku rasa Arya adalah orang yang tepat. Bagaimana tidak, dari sekian banyak orang, Lala dan Genta lebih condong kepadaku, sementara Rendy dan Rian lebih condong kepada Ricky. Hanya Arya satu-satunya orang yang tidak berat sebelah, dia tidak condong ke mana pun dan fokus kepada keduanya, karena aku sudah lama mengenal Arya, meski aku sendiri kesal dia adalah biang kerok dari semua hal yang terjadi selama ini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください