webnovel

UNEXPECTED ENCOUNTER

Contemporary Romance
連載中 · 1.4K ビュー
  • 4 章
    コンテンツ
  • レビュー結果
  • N/A
    応援

What is UNEXPECTED ENCOUNTER

WebNovel で公開されている、Blissful_Smile の作者が書いた UNEXPECTED ENCOUNTER の小説を読んでください。I have lost all hope in life. Why keep on fighting a lost battle against an almighty opponent who is life? When life give you apple make an apple pie but what if the apple is so rotten that it can’t b...

概要

I have lost all hope in life. Why keep on fighting a lost battle against an almighty opponent who is life? When life give you apple make an apple pie but what if the apple is so rotten that it can’t be cook? ***** I’m completely useless. No matter how I try, no matter my efforts and struggle nothings change, I can’t just make thing happen!!! I’m block on the same level since years and lost everything that was dear to me. I’m all alone, why continue this endless pain. Death is the freedom I need. ***** Meet Leila and Karl, they both lost hope in life, all they wish is to stop the endless pain they have being living in. Is death they only way to get their wanted freedom? As darkness was swallowing them and they were dying themselves in despair, a glimpse of light was seen, bringing in an unexpected person in their life. Was it a gift from God or a curse of the devil?? ---- His gaze was so empty, with no hope, no attach, no emotions. He transpired no sadness, no sorrow, no pain but for some reason I knew he was screaming inside inside, he was burning, crying for help. His indifference was just a barrier to protect his broken soul. He was so different from me but somehow so alike - Leila Her eyes was burning, full of pain, rage and sadness. Through her smile I could see just how sad she really was. Those emotions made her seem alive but I knew how empty she was inside. The emotions she display was just a way to hide the hopelessness and emptyness in her. She was so different from me but somehow so alike - karl

タグ
6 タグ
あなたも好きかも

AJI SAKA-ASAL MULA HURUF JAWA

AJI SAKA - ASAL MULA HURUF JAWA Alkisah, Tersebutlah seorang pemuda sakti yang tinggal di desa Medang Kawit. Aji Saka namanya. Ia mempunyai dua pembantu yang sangat setia. Dora dan Sembada nama keduanya. Suatu hari Aji Saka berniat ke wilayah Medang Kamulan. Ia mendengar perilaku Raja Medang Kamulan yang bernama Prabu Dewata Cengkar yang sangat jahat. Prabu Dewata Cengkar gemar memangsa manusia. Setiap hari ia harus makan daging manusia. Patih Medang Kamulan yang bernama Jugul Muda harus sibuk mencari manusia untuk dipersembahkan kepada rajanya yang sangat kejam itu. Rakyat Medang Kamulan sangat ketakutan dan mereka memilih untuk mengungsi dari Medang Kamulan dibandingkan harus menjadi santapan Prabu Dewata Cengkar. Aji Saka berniat menghentikan kekejaman penguasa kerajaan Medang Kamulan yang gemar memakan manusia itu untuk selama-Iamanya. Dalam perjalanan menuju kerajaan Medang Kamulan, Aji Saka dan dua pembantunya tiba di daerah pegunungan Kendeng. Aji Saka meminta Sembada untuk tinggal di daerah itu dan menyerahkan keris saktinya. Katanya, "Kutitipkan keris sakti pusakaku ini kepadamu. Sekali-kali jangan engkau serahkan keris sakti pusakaku ini kepada siapa pun kecuali hanya kepadaku saja! Aku sendiri yang akan datang mengambil keris pusakaku ini.” Sembada mengiyakan pesan Aji Saka. Aji Saka bersama Dora melanjutkan perjalanan. Di sebuah tempat, Aji Saka meminta Dora untuk tinggal karena ia akan ke kerajaan Medang Kamulan seorang diri. Syandan, Aji Saka bertemu dengan Patih Jugul Muda yang tampak kebingungan karena tidak mendapatkan seorang manusia pun yang dapat dipersembahkan untuk Prabu Dewata Cengkar. "Jika itu yang menjadi kebingunganmu, serahkan aku kepada rajamu, wahai Patih Jugul Muda," kata Aji Saka. Patih Jugul Muda sangat keheranan mendengar ucapan Aji Saka. Jika orang lain akan lari terbirit-birit jika hendak dijadikan korban guna memuaskan nafsu Prabu Dewata Cengkar itu, Aji Saka malah menawarkan dirinya! Patih Jugul Muda lantas membawa Aji Saka ke istana kerajaan Medang Kamulan. Berbeda dengan orang-orang lainnya yang sangat ketakutan ketika dihadapkan pada Prabu Dewata Cengkar, Aji Saka tampak tenang. Sama sekali ia tidak menunjukkan ketakutan. Katanya di hadapan Raja Medang Kamulan yang sangat kejam itu, "Sebelum hamba Paduka makan, perkenankan hamba mengajukan satu syarat terlebih dahulu." "Syarat?" Prabu Dewata Cengkar melototkan kedua bola matanya, "Syarat apa yang engkau kehendaki?" "Hamba meminta imbalan tanah seluas surban yang hamba kenakan ini," jawab Aji Saka. Tak terkirakan gembiranya hati Prabu Dewata Cengkar mendengar syarat yang diajukan Aji Saka. Syarat yang sangat mudah menurutnya. Hanya dengan memberikan imbalan tanah seluas surban yang dikenakan Aji Saka ia telah dapat memangsa Aji Saka. Maka katanya kemudian dengan wajah berseri-seri, "Aku akan penuhi permintaanmu! Lekas engkau buka surbanmu itu dan gelarlah. Aku telah sangat lapar!" Aji Saka membuka surbannya dan mulai menggelarnya. Sangat mengherankan, surban itu ternyata sangat panjang. Surban seolah-olah tidak putus-putusnya digelar hingga wilayah Kerajaan Medang Kamulan pun kurang panjang. Surban bagai terus memanjang hingga membentang dari istana kerajaan menjangkau wilayah gunung, sungai, hutan, dan bahkan hingga ke Iembah- lembah. Semua tidak menyangka jika surban yang dikenakan Aji Saka itu begitu panjang lagi luas. Begitu pula dengan Prabu Dewata Cengkar tidak menyangkanya. Cerita selanjutnya Dipart yang ke 2 oke... ." ." .

Widian_Mahendra · 歴史
レビュー数が足りません
1 Chs

Desperate To Live

*Maybe my soulmate died. Idk. Or maybe I don’t have a soul* - Iamnotshane. Jayden lives by only two rules. Rule 1: Never fall in love. Rule 2: Always remember rule one. He has always followed this principle after learning that he has stage four cancer and has only a few months to live. Jayden chose not to hurt any women as long as they did not fall in love with him because he was a cold handsome playboy who carries a deadly aura, but adored by all. His gray eyes were ravishing, and he had exquisite flawless skin. He was adored by everyone until he met a girl named Freda. Freda was a twenty-nine-year-old autistic patient, and Jayden was twenty-seven years old cancer patient. On their first encounter, Jayden, who enjoys being around women, sees Freda as a red flag due to her disability and her choice of clothing. He had sworn to himself that he would never run into Freda again, but fate couldn’t be more cooperative as they continued to bump into each other. Due to an unexpected situation, Freda has no other option but to start working in Jayden’s mansion. Freda pledged that she would fix the playboy’s heart so that he would fall in love with someone because she sees no reason why he avoids being in a relationship, but little did she know that she would fall for him instead. “But what if she discovers she is in love with a cancer patient? Will she suppress her emotions or work to make Jayden’s life as happy as possible before he dies?” “Will love save the day when death calls?” This book evokes a wide range of emotions.

Elona_Alone · 都市
レビュー数が足りません
22 Chs

レビュー結果

  • 総合レビュー
  • テキストの品質
  • リリース頻度安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界観設定
レビュー

応援

この本の詳細

報告