Nakula berlari cepat menuju ke area luar mansion. Tempat para seluruh kaumnya saling beradu tinju dan cabikan. Tempat bangsa werewolve saling mencabik.
"Bagaimana cara meminjam kekutannya?" Nakula menatap cincin delima merah, tanpa kekuatan itu saat ini ia hanyalah beta biasa, sama sekali bukan tandingan Laila.
"Pinjamkan aku kekuatan kalian!!" seru Nakula, cincin itu tidak merespon.
"Ayolah!!" Nakula merasa kesal, ia seperti orang gila karena terus bermonolog pada cincin bintang. Jangankan menjawab, bergetar atau bercahaya pun tidak.
Apa yang harus aku lakukan? Nakula bertanya pada dirinya sendiri. Saat ini ia masih galau akan perasaannya karena merasa tidak cukup layak untuk menjadi True Alpha selanjutnya. Semalam-malaman ia merenungkan ucapan Addair yang memintanya menjadi True Alpha sejati, yang tidak hanya selalu mengandalkan kekuatan semata.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください