Cahaya matahari mulai masuk ke dalam kisi-kisi jendela, menerobos sampai ke dalam selasar dan tiap ruangan di dalam mansion. Hembusan angin pagi yang sejuk membuat seisi rumah bersemangat. Semua maid yang membersihkan mansion sedikit membungkuk saat Liffi, Nakula, dan Sadewa melewati mereka. Hanya Liffi yang sedikit canggung dengan hal semacam itu. Ia tak biasa menerima penghormatan karena memang statusnya bukanlah dari golongan kelas atas seperti para matenya.
Kedua pemuda itu menepati janjinya pada sang ayah, keesokkan paginya Nakula dan Sadewa mengajak Liffi untuk bertemu dengan Gin.
"Kau terlihat tegang, Girl. Biasa saja, Ayah kami memang monster tapi dia bukanlah monster yang menyeramkan." Nakula tertawa melihat wajah Liffi semakin pucat tiap kali kakinya melangkah maju. Gadis itu mengalamai serangan panik karena hendak bertemu dengan calon mertuanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください