Bidan itu bergegas mempersiapkan segala peralatan sementara Nera masih menahan rasa sakit yang tak terkirakan. Sekujur otot Nera terlihat menegang karena menahan rasa sakit, air mata dan keringat membaur menjadi satu. Yoris tak kalah panik, wajahnya juga terlihat penuh keringat. Sungguh empat jam yang terasa berpuluh-puluh tahun lamanya.
"Yoris, aku sudah tidak kuat lagi!!" Nera menggenggam tangan Yoris semakin erat.
"Nera."
"Yorisss ...! AKH!! Bayinya mau keluar!! AKKHHH!!!" Nera menjerit kesakitan.
"Tunggu, Nera!!" Yoris bergegas naik ke atas ranjang dan mencekal kedua lengan Nera, ia berada di belakang Nera sebagai pegangan agar wanita itu bisa mengejan dengan kuat.
"Tarik napas, Nyonya. Tarik napas lalu pada hitungan ke tiga mengejan kuat-kuat." Bidan itu memberi instruksi pada Nera, karena kepala bayi itu mulai terlihat.
"Satu ... Dua ... tiga!!" Aba-aba hitungan.
"Aaakkkkhhhhh...!" jerit Nera kesakitan saat mengejan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください