webnovel

TWIN’S PET

The Twins’ Pet (HIATUS) G: Fantasi Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apa pun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. SINOPSIS: ========== Vol 1. Crescent Moon Perasaan yang dalam. Ikatan yang kuat. Cinta yang manis. Pengorbanan yang tulus. Membuat ketiganya bisa mengatasi tiap rintangan dalam kehidupan yang tidak masuk diakal ini. Saat gairah cinta yang menggebu melilit penuh harmoni bersamaan dengan nafsu yang membuncah. Kekuatan itu hadir, memenuhi jiwa, memenuhi tiap-tiap pembuluh darah dengan ledakkan adrenalin. “My soul will rise in your embrance,” ucap Sadewa saat memandang iris mata Liffi dengan penuh hasrat. “Sadewa,” lirih Liffi. “For I’m yours, and you’re mine!!” bisik Nakula penuh gairah, desah napas terasa hangat pada daun telinga Liffi. “Nakula,” desah Liffi. Black and White. Fresia and Hibicus Musk and Vanilla Fresh and Sweet “Mana yang kau pilih, Liffi?” Ikatan cinta yang kuat membuat Liffi enggan untuk memilih salah satu di antara keduanya. Lantas siapakah yang Liffi pilih? Nakula yang garang, liar, dan penuh kekuatan? Atau ... Sadewa yang pintar, dingin, dan penuh wibawa? Hanya sebuah kisah cinta biasa, namun bisa membuatmu merasa luar biasa.—BELLEAME. This cover novel is not mine. If the artist want to remove it, please DM, I’ll remove it. Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · ファンタジー
レビュー数が足りません
389 Chs

(FLASHBACK XXV) THE MOON BLESSING

Bidan itu bergegas mempersiapkan segala peralatan sementara Nera masih menahan rasa sakit yang tak terkirakan. Sekujur otot Nera terlihat menegang karena menahan rasa sakit, air mata dan keringat membaur menjadi satu. Yoris tak kalah panik, wajahnya juga terlihat penuh keringat. Sungguh empat jam yang terasa berpuluh-puluh tahun lamanya.

"Yoris, aku sudah tidak kuat lagi!!" Nera menggenggam tangan Yoris semakin erat.

"Nera."

"Yorisss ...! AKH!! Bayinya mau keluar!! AKKHHH!!!" Nera menjerit kesakitan.

"Tunggu, Nera!!" Yoris bergegas naik ke atas ranjang dan mencekal kedua lengan Nera, ia berada di belakang Nera sebagai pegangan agar wanita itu bisa mengejan dengan kuat.

"Tarik napas, Nyonya. Tarik napas lalu pada hitungan ke tiga mengejan kuat-kuat." Bidan itu memberi instruksi pada Nera, karena kepala bayi itu mulai terlihat.

"Satu ... Dua ... tiga!!" Aba-aba hitungan.

"Aaakkkkhhhhh...!" jerit Nera kesakitan saat mengejan.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください