"Apakah cubitan terlalu kuat? Tangannya sampai berdarah seperti itu. Sungguh, aku tidak tahu kalau hal ini bisa melukainya," pikir Raymond juga merasa resah.
Ivanka segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Ia juga segera menutupi wajahnya dengan bantal. Ia tidak ingin tangisannya terlihat oleh pria itu.
"Ah, sakit, perih, dan rasanya aku ingin pingsan karena menahan rasa sakit ini. Dia benar-benar sudah tidak waras." Ivanka masih mengerutu di dalam benaknya.
Raymond mulai berjalan mendekati wanita itu. Ia juga turut merasa khawatir karena darah yang meluap sudah menembus pakaian itu. Ia mulai sibuk mencari peralatan kesehatan di dalam sana. Syukurnya, Ivanka selalu meletakkan benda-benda kesehatan di atas nakas.
"Berikan tanganmu, biar aku obati!" titah Raymond.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください